Kontingen Singapura Terlantar di SEA Games 2019, Pengusaha Filipina Turun Tangan

Kontingen Singapura Terlantar di SEA Games 2019, Pengusaha Filipina Turun Tangan
SEA Games 2019 Filipina. (c) 2019seagames.com

Bola.net - Pimpinan Kontingen Singapura di SEA Games 2019, Juliana Seow, diketahui mengajukan tiga tuntutan terhadap kinerja PHISGOC selaku panitia penyelenggara. Namun, alih-alih dijawab oleh PHISGOC, tuntutan Seow itu malah mengundang simpati pengusaha Filipina.

Filipina resmi ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games 2019, tapi mereka dinilai tak siap menjadi tuan rumah. Berbagai kontroversi pun melanda. Foto tempat konferensi pers para wartawan yang tak layak pun beredar di dunia maya dan langsung banjir kritikan.

Lebih buruk, PHISGOC bahkan sempat menelantarkan Kontingen Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar. Panitia disebut telat menjemput rombongan tersebut. Rappler juga melansir bahwa tempat turnamen voli indoor, Philsports Arena di Pasig City, belum selesai direnovasi.

Terbaru, Kontingen Singapura mengaku tak mendapat menu makanan halal bagi anggotanya yang muslim. Lewat Seow, mereka pun menuntut perhatian PHISGOC, namun justru tak digubris. Situasi ini pun mengundang simpati pengusaha asal Filipina.

1 dari 2 halaman

Bahkan Salah Satu Sekolah Ikut Membantu

Presiden Federasi Sepak Bola Filipina, Mariano 'Nonong' Araneta mengklaim pengusaha bernama Leo Rey Yanson rela meminjamkan bus untuk transportasi para atlet.

Tak tanggung-tanggung, ia meminjamkan 18 bus untuk 11 tim pria dan enam regu wanita, lengkap dengan satu bus cadangan jika terjadi keadaan darurat.

"Ada individu dan perusahaan yang bermaksud baik yang bersedia membantu kami untuk membuat SEA Games ini sukses," ujar Araneta melansir dari Sports Inquirer, Selasa (26/11/2019).

Bukan hanya itu, Araneta mengonfirmasi salah satu sekolah di Manila bernama Southridge School menawarkan lapangannya untuk tempat latihan para atlet.

2 dari 2 halaman

Tuntutan Pimpinan Kontingen Singapura

Sebelumnya, Seow meminta PHISGOC untuk segera bertindak. Pertama, ia ingin agar masalah logistik yang dinilai mengancam kinerja para atlet lekas diselesaikan.

Selain itu, dalam sebuah surat yang diterbitkan media Singapura, The Straits Times, Seow juga meminta PHISGOC lebih memperhatikan transportasi pemain, akreditasi, dan ketersediaan makanan.

"Kami meminta perhatian Anda pada masalah ini. Kami mohon Anda segera mengatasi situasi ini sekarang," kata Seow kepada kepala operasi PHISGOC, Ramon Suzara, pada hari Minggu (24/11/2019).

Protes pimpinan kontingen Singapura itu bisa dimaklumi. Seow mengatakan Singapura harus mandiri untuk mobilitas mereka. Tim Singapura harus memesan makanan mereka sendiri dan pergi dengan menggunakan kendaraan sendiri.

"Kami tidak dapat menerima ini. Kami benar-benar mencoba melakukannya sendiri dan karena semakin banyak tim yang datang, kami benar-benar tidak dapat melakukannya sendiri," kata Seow.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Hesti Puji Lestari/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 26 November 2019