Kisah Zidane Muda: Malas Bersekolah, Membangkang Perintah Orang Tua

Kisah Zidane Muda: Malas Bersekolah, Membangkang Perintah Orang Tua
Zinedine Zidane saat sesi konferensi pers (c) rma

Bola.net - - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane ternyata menyimpan banyak kenangan manis saat dia mulai mengembangkan karier di dunia sepak bola beberapa tahun silam. Zidane mengaku sempat malas bersekolah karena hanya ingin bermain sepak bola.

Semasa masih bermain, Zidane dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Bahkan sampai saat ini dia dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa.

Zidane tersohor dengan gaya bermainnya yang sedap dipandang. Dia adalah pemain flamboyan dengan kecerdasan tinggi. Zidane bisa mengontrol permainan sekaligus mencetak gol-gol indah.

Uniknya, dahulu dia sempat membangkang pada orang tua saat ini bermain sepak bola. Baca pengakuan Zidane selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Malas Bersekolah

Sejak awal, Zidane mengaku selalu ingin jadi pesepak bola. Namun, saat itu dia tidak begitu maksimal dalam pelajaran-pelajaran sekolah, akibatnya dia diminta menghentikan sepak bola untuk sementara. Biar begitu, Zidane ternyata semakin menjadi-jadi, dia hanya ingin sepak bola.

"Semuanya sudah jelas bagi saya dari awal. Saya hanya ingin bermain sepak bola, tetapi saya mengalami kesulitan di sekolah dan orang tua saya meminta saya berhenti," buka Zidane kepada Marca.

"Saya paham betul bahwa sikap saya tidak baik. Lalu, suatu hari mereka berkata pada saya: 'kami tahu anda punya sesuatu yang lain dalam benak anda, jadi lakukanlah apa yang mau anda lakukan'."

2 dari 2 halaman

Fokus

Sejak saat itu, Zidane langsung mendedikasikan seluruh waktunya untuk sepak bola. Dia ingin menjawab kepercayaan kedua orang tuanya, dan sisanya seperti yang kita ketahui sampai saat ini.

"Begitu saya mendapatkan izin dari orang tua, saya fokus memberikan segalanya untuk mencapai yang saya inginkan. Begitu tiba di Cannes, saya melihat profesional berlath dan saya berkata pada diri sendiri: 'saya ingin melakukan ini'."

"Sejak saat itu, saya melakukan segalanya untuk jadi yang terbaik," tandasnya.