Kisah Tragis Robinho: Dari Hingar Bingar Sepak Bola Eropa Menuju Penjara Karena Kasus Asusila

Kisah Tragis Robinho: Dari Hingar Bingar Sepak Bola Eropa Menuju Penjara Karena Kasus Asusila
Robinho (c) AFP

Bola.net - Eks penyerang Real Madrid dan AC Milan, Robinho, terjerat kasus asusila dan harus mendekam di penjara dengan tingkat keamanan maksimum di Brasil.

Brasil menghasilkan banyak talenta-talenta hebat dalam dunia sepak bola. Utamanya para pemain di lini serang.

Salah satunya adalah Robinho. Ia dikenal sebagai penyerang yang lincah dan jago mencetak gol tentunya.

Ia mencatatkan 100 caps bersama Timnas Brasil. Dalam prosesnya ia menyumbangkan 28 gol, plus memenangkan tiga gelar juara, salah satunya Copa America 2007.

1 dari 5 halaman

Robinho Sang Petualang

Robinho Sang Petualang

Robinho (c) AFP

Saat masih aktif bermain, Robinho bisa dikatakan sebagai petualang. Sebab ia melanglang buana ke banyak klub di berbagai belahan dunia.

Ia mengawali kariernya di Santos di Brasil. Setelah itu ia ke Eropa dan membela klub seperti Real Madrid, Manchester City, dan AC Milan.

Robinho lantas cabut ke China untuk bermain dengan Guangzhou Evergrande. Setelah sempat balik ke Brasil, ia cabut lagi ke Eropa untuk bermain di Sivasspor dan Istanbul Basaksehir.

Di penghujung kariernya, Robinho kembali ke klub yang membesarkan namanya, Santos. Ia juga sekaligus pensiun di klub yang pernah menjadi tempat lahirnya Pele itu.

2 dari 5 halaman

Kesandung Kasus Asusila

Kesandung Kasus Asusila

Robinho (c) AFP

Karier Robinho di klub memang cukup mulus. Ia bisa memenangi gelar juara di hampir setiap klub yang ia singgahi.

Sayangnya di luar lapangan, perjalanan hidupnya agak kacau. Pada Januari 2013 silam, saat masih bermain di AC Milan, ia terlihat kasus asusila atau lebih tepatnya kasus pemerkosaan di sebuah klub malam di Italia, bersama lima orang lainnya.

Korbannya adalah seorang wanita asal Albania yang saat itu tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-23. Di tahun berikutnya kasus itu mulai tercium media-media Brasil, tapi sang korban disebut belum melayangkan gugatan saat itu.

Pada tahun 2017, kasus ini akhirnya menemui titik terang. Robinho dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual oleh pengadilan di Italia dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Namun, ia membantah tuduhan tersebut dan mengajukan banding atas putusan tersebut.

3 dari 5 halaman

Robinho Dipenjara

Robinho Dipenjara

Robinho (c) AFP

Pada tahun 2020, usai proses banding, hukuman justru Robinho dikuatkan oleh pengadilan Italia. sayangnya karena undang-undang pembatasan di Italia, ia tidak diekstradisi untuk menjalani hukumannya di negeri Spaghetti tersebut.

Pada 2022, hukuman penjara Robinho disahkan. Di tahun berikutnya, ia dicegah untuk melarikan diri.

Caranya dengan diminta untuk menyerahkan paspornya pada pihak yang berwajib. Pada penghujung tahun 2023, Jaksa Italia memiliki ide bagus dengan meminta Robinho menjalani hukumannya di Brasil saja.

Pada Maret 2024 kemarin, Pengadilan Tinggi Brasil akhirnya menjebloskan Robinho ke jeruji besi. Penjara Tremembe dipilih menjadi tempat pengasingan sang bintang.

4 dari 5 halaman

Kondisi Tremembe yang Memprihatinkan

Penjara Tremembe sendiri bukan penjara biasa. Penjara yang berada di dekat Sao Paulo itu merupakan penjara dengan tingkat keamanan maksimum.

Pasalnya penjara itu banyak diisi oleh narapidana kelas kakap. Sebut saja pembunuh dan pemerkosa.

Sel di penjara tersebut luasnya cuma delapan meter persegi. Tiap sel hanya punya satu ranjang saja.
'Fasilitasnya' pun terbatas, Hanya ada satu wastafel dan satu toliet duduk.

Laporan The Sun menyebut Robinho mendapat jatah makan selama empat kali dalam sehari. Ia juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola dengan narapidana lainnya karena sebelumnya napi kasus pemerkosaan tak boleh terlibat aktivitas fisik dengan napi kasus lainnya.

5 dari 5 halaman

Pengacara Ajukan Banding

Dua bulan setelah Robinho dipenjara, pengacara sang bintang yakni Mario Rossi Vale dilaporkan mengajukan banding. Ia berharap hukuman penjara sang klien dipotong separuh.

Mario berargumentasi bahwa pemerkosaan beramai-ramai yang dituduhkan kepadanya seharusnya tidak dikategorikan sebagai "keji". Ia juga berpendapat bahwa hal tersebut seharusnya diberikan kategorisasi "standar" berdasarkan hukum di Brasil.

Jika bandingnya diterima, Robinho dapat dikenakan hukuman hanya satu tahun delapan bulan saja. Hukuman awalnya berdurasi tiga tahun tujuh bulan di penjara dengan keamanan maksimum

Selain itu Robinho juga bisa mendapat izin untuk mendapatkan keuntungan dari rezim penjara semi-terbuka yang memungkinkan dirinya untuk bekerja atau belajar di luar penjara pada siang hari.

(The Sun)