Ke Liverpool Tidak Lengkap Tanpa ke Goodison Park

Ke Liverpool Tidak Lengkap Tanpa ke Goodison Park
Mengunjungi Goodison Park, markas Everton (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Pergi ke Liverpool, tidak lengkap rasanya kalau tidak menyambangi Stadion Goodison Park, markas Everton, kakak dari Liverpool.

Ya, Liverpool yang memiliki julukan The Reds, sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari Everton. Liverpool adalah klub yang dibentuk untuk mengisi kekosongan Stadion Anfield, setelah pemilik Everton mengangkut klubnya keluar dari sana pada 1982.

Sampai sekarang, penggemar Everton selalu mengaku klubnya adalah "The Original Liverpool". Mengapa? Karena Liverpool yang sekarang dulunya adalah Everton, bahkan pernah memakai nama Everton Football Club and Athletic Grounds Ltd.

Uniknya, Everton pindah ke Goodison Park yang jaraknya tidak begitu jauh dari Anfield, hanya 10 menit jalan kaki antara Anfield ke Goodison Park, melalui Stanley Park.

 (c) Bola.net/Fitri Apriani (c) Bola.net/Fitri Apriani

Minggu (23/2/2020), saya bersama rombongan media dari Indonesia yang berangkat meliput Garuda Select atas undangan Mola TV, memilih pergi ke Liverpool untuk mengisi waktu. Sebab, aktivitas Garuda Select pada akhir pekan sedang kosong dan para pemain diberi jatah libur.

Puas mengunjungi Anfield, saya geser ke Goodison Park. Suasana di sini sepi. Mungkin karena tuan rumah sedang melawat ke markas Arsenal di London. Jadi penggemarnya banyak yang awayday ke ibukota Inggris itu.

1 dari 1 halaman

Nuansa Biru yang Kental

Nuansa biru begitu kental di kompleks Goodison Park. Dari cat pagar sampai beragam poster, nyaris semua memakai warna dasar biru dengan sedikit kombinasi putih. Ini sesuai dengan warna kostum utama Everton, biru putih.

Saya sempat mampir ke toko merchandise, tapi sayangnya sudah tutup. Oh iya. di Inggris, setiap weekend toko memang tutup lebih cepat dari biasanya.

 (c) Bola.net/Fitri Apriani (c) Bola.net/Fitri Apriani

 (c) Bola.net/Fitri Apriani (c) Bola.net/Fitri Apriani

Selesai berkeliling Goodison Park, saya beranjak pulang. Kali ini, saya pergi ke Stasiun Liverpool Lime Street memakai taksi. Biayanya hanya 8 poundsterling atau sekitar Rp 143 ribu.

Di sekitar Stasiun Liverpool Lime Street, saya dan rombongan menyempatkan diri untuk menyantap makanan. Sekitar pukul 17.35, kereta pun membawa kami kembali ke Birmingham.

Sementara itu, pada 25 Februari, saya akan meliput pertandingan antara Garuda Select kontra Preston North End U-18. Duel tersebut bisa disaksikan di sini.

(Bola.net/Fitri Apriani)