
Bola.net - Manajemen Arema FC membeber pertimbangan mereka ihwal keputusan untuk go public. Klub berlogo singa mengepal ini menyebut banyak aspek positif dengan menjual saham klub ke publik.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut bahwa proses go public ini merupakan upaya sebuah korporasi untuk memperkuat basis permodalan mereka. Hal ini, merupakan langkah positif dalam sepak bola, yang sudah memasuki iklim industri.
"Di era industri, go public merupakan sebuah hal yang sangat positif. Ada banyak keuntungan dengan go public," kata Ruddy.
Advertisement
"Dulu kita sering mendengar bahwa ada pengurus klub sepak bola sampai menggadaikan harta pribadinya untuk mengurusi klubnya. Dengan go public, hal seperti ini tidak akan terjadi," sambungnya.
Selain itu, menurut Ruddy, ada keuntungan lain yang bisa didapat tim yang go public. Salah satunya, menurut manajer berusia 47 tahun ini, adalah rasa memiliki dari para pemilik saham.
"Sense of belonging dari para pemilik saham tentu akan meningkat. Jika dulu mungkin pemilik saham tak pernah menonton secara langsung Arema di stadion, bisa jadi dengan memiliki saham Arema, mereka akan menonton langsung di stadion," tuturnya.
Sebelumnya, Arema memastikan niat mereka untuk menyusul jejak Bali United, sebagai klub sepak bola Indonesia yang go public. Manajemen Arema sendiri memastikan bahwa saat ini mereka masih sedang berproses untuk bisa melakukan Initial Public Offering (IPO).
Bersama Persib Bandung dan Persija, Arema sendiri sebelumnya sudah sempat lebih dulu dikabarkan bakal melantai di bursa saham. Namun, justru tiga klub besar Indonesia ini kalah cepat dari Bali United, yang lebih dulu merealisasikan keinginan mereka untuk go public.
Lalu, apa hal-hal yang sempat menjadi pertimbangan manajemen Arema sebelum memutuskan berproses untuk go public? Simak di bawah ini.
Siasat di Tengah Ketidakpastian
Sementara itu, Ruddy menyebut ada juga hal yang menjadi pertimbangan manajemen sebelum memastikan apakah mereka akan go public atau tidak. Salah satunya adalah iklim sepak bola di Indonesia, yang kerap masih belum beriring dengan iklim industri.
Namun, manajer berusia 47 tahun tersebut mengaku optimistis bahwa hal macam ini bisa dihindari. Karenanya, manajemen Arema pun sudah menyiapkan siasat untuk mengantisipasi hal-hal yang rentan mengganggu perjalanan timnya ketika sudah go public nantinya.
"Jika sepak bola kembali berhenti pun, kami juga sudah memiliki antisipasinya. Yang pasti, produknya harus bisa memberi benefit," tuturnya.
"Selain itu, untuk sepak bola kan bukan hanya tim senior saja. Ada akademi, youth development, dan sebagainya. Misal sepak bola berhenti, seperti pada 2015 lalu, masih ada hal lain yang bisa menjadi produk kami," ia menandaskan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Juni 2019 22:41
Gelandang Arema Sebut Timnya Tak Terpengaruh Penundaan Jadwal Laga
-
Bola Indonesia 18 Juni 2019 19:51
-
Bola Indonesia 18 Juni 2019 10:00
Doa Positif dari Arema untuk PSM yang Berjuang di Kompetisi Asia
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Maret 2025 07:53
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:44
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:42
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
BERITA LAINNYA
-
bolatainment 21 Maret 2025 05:05
-
bolatainment 19 Maret 2025 10:16
-
bolatainment 19 Maret 2025 10:02
-
bolatainment 19 Maret 2025 06:17
-
bolatainment 15 Maret 2025 11:30
-
bolatainment 14 Maret 2025 15:34
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...