
Bola.net - Kegagalan Umaru Bangura mengeksekusi penalti untuk timnas Sierra Leone berbuntut panjang. Bukan hanya kegagalan negaranya lolos ke Piala Dunia 2022, tetapi juga memicu kemarahan para fans.
Sierra Leone berjumpa Liberia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Laga digelar dengan sistem home and away dan tim yang lolos ditentukan oleh agregat.
Pada leg pertama, Sierra Leone kalah dengan skor 3-1 atas Liberia. Laga digelar di kandang Liberia. Leg kedua digelar pada 8 September kemarin di National Stadium, Freetown, Sierra Leone.
Advertisement
Sierra Leone unggul lewat gol Kei Kamara pada menit ke-55. Lantas, Sierra Leone mendapat penalti. Umaru Bangura yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya.
Apa saja dampak dari serangan fans pada Umaru Bangura? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Rumah Diserang Hingga Dibuatkan Lagu
Kegagalan Umaru Bangura menendang penalti membuat Sierra Leone hanya menang 1-0 atas Liberia pada leg kedua. Artinya, mereka kalah dengan agregat 3-2 atas Liberia dan gagal lolos ke babak selanjutnya.
Kegagalan ini membuat Umaru Bangura menjadi sasaran kemarahan fans Sierra Leone. Pemain FC Zurich tersebut mendapatkan caci maki dari suporter Sierra Legone. Bahkan, dikutip dari BBC Sport, rumah Umaru Bangura diserang oleh suporter.
Rumah Umaru Bangura dilempari dengan batu. Jendela dan pintu rumahnya rusak parah. Bahkan, ada lagu yang khusus diciptakan untuk mengejek momen kegagalan Umaru Bangura menendang penalti.
"[Itu] adalah salah satu hari terburuk dalam hidup saya. Saya bahkan tidak bisa keluar karena saya tidak mengharapkan permusuhan seperti ini terhadapku," ucap Umaru Bangura pada BBC.
"Saya melakukan pekerjaan saya dengan menjadi kapten untuk mengambil tendangan penalti. Saya benar-benar kecewa. Tetapi pada saat yang sama saya ingin meminta maaf [dan] memohon pengampunan mereka," tegas Umaru Bangura.
Andai penalti Umaru Bangura menjadi gol, maka Sierra Leone akan menang 2-0. Dengan begitu, maka agregat menjadi 3-3 dan Sierra Leone yang akan lolos ke babak selanjutnya karena unggul gol tandang.
Eks Pelatih PSMS Medan Pimpin Timnas Liberia
Satu hal yang menarik dari duel Sierra Leone vs Liberia adalah keberadaan sosok Peter Butler. Nama pelatih Liberia tersebut tentu sudah tidak asing lagi bagi publik sepak bola Indonesia.
Ya, Peter Butler adalah mantan pelatih PSMS Medan. Pelatih berusia 53 tahun tersebut dipecat oleh PSMS pada tahun 2018 yang lalu. Butler sebelumnya juga pernah menjadi pelatih di Persipura Jayapura.
Pada laga selanjutnya, Liberia akan berjumpa dengan Chad di babak kualifikasi Piala Afrika. Laga akan digelar pada 7 Oktober yang akan datang. Di laga ini, Peter Butler akan berjumpa dengan bomber Chad yang membela Persib Bandung, Ezechiel N'Duassel.
Sumber: BBC Sport
Baca Ini Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 29 Juni 2018 20:34
-
Liga Inggris 8 Maret 2018 22:18
-
Editorial 27 Februari 2018 12:32
-
Bolatainment 10 Januari 2018 21:49
-
Editorial 14 September 2017 14:51
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:14
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:45
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
BERITA LAINNYA
-
bolatainment 21 Maret 2025 05:05
-
bolatainment 19 Maret 2025 10:16
-
bolatainment 19 Maret 2025 10:02
-
bolatainment 19 Maret 2025 06:17
-
bolatainment 15 Maret 2025 11:30
-
bolatainment 14 Maret 2025 15:34
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...