Fortunella Bagikan Pengalaman Jadi Fisioterapis Sepakbola dan Futsal

Fortunella Bagikan Pengalaman Jadi Fisioterapis Sepakbola dan Futsal
Fortunella Levyana (c) Fitri Apriani
- Fortunella Levyana saat ini menjadi fisioterapis untuk salah satu tim Pro Futsal League (PFL), Black Steel Manokwari. Fortunella ikut andil membantu Black Steel meraih gelar juara PFL 2016 meskipun berstatus sebagai tim promosi.


Saat masih menjadi fisioterapis sepakbola, perempuan 24 tahun itu bergabung bersama tim Pelita Bandung Raya (PBR). Pada saat itu, Fortunella berhasil membantu PBR melaju ke babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014.


Kepada Bola.net, fisioterapis cantik itu pun menceritakan pengalamannya menjadi fisioterapis futsal dan sepakbola, Rabu (8/6). Inilah tanya jawab Bola.net dan Fortunella:


1. Gimana rasanya jadi fisioterapis futsal?


Ini pengalaman pertama saya menjadi fisioterapis di tim futsal. Rasanya hampir sama dengan ketika saya menjadi fisio di tim sepakbola karena tetap menjadi minoritas di dalam tim.


Tetapi sebisa mungkin tanpa mengurangi kinerja dan profesionalitas. Tantangan baru bagi saya untuk membuat pemain futsal (minimal di tim saya) mengenal, mengerti dan percaya arti pentingnya program fisioterapis untuk pemulihan cedera mereka.


2. Apa perbedaan fisioterapis futsal dengan sepakbola?


Untuk jenis cedera yang umum terjadi di futsal tidak jauh berbeda dengan sepakbola. Penanganan yang diberikan pun hampir sama, yang membedakan adalah program latihan pemulihannya.


3. Lebih nyaman jadi fisioterapis futsal atau sepakbola?


Di futsal tidak akan merasakan kehujanan dan terkena terik matahari ketika latihan maupun pertandingan. Hal inilah yang menjadi alasan saya merasa lebih nyaman bekerja sebagai fisio di tim futsal.


4. Kalau dari pendapatan lebih besar mana?


Pendapatan di klub olahraga tergantung klubnya sehat atau tidak. Alhamdulillah saya berada di tim yang sehat. Secara nominal tidak jauh berbeda. Dari pertama gabung sampai saat ini saya tidak pernah merasakan telat terima gaji.


5. Kalau masalah suporter lebih agresif mana?


Penonton yang mendukung langsung di lapangan tidak sebanyak dan seribut penonton sepakbola, jadi saya bisa bekerja lebih fokus apabila ada yang cedera saat bertanding. Kalau di sepakbola suka hilang fokus karena penonton terlalu banyak. (fit/dzi)