Final Piala Presiden Esports 2021 Pertemukan Pemain Asal Palu vs Bekasi

Final Piala Presiden Esports 2021 Pertemukan Pemain Asal Palu vs Bekasi
Trofi Piala Presiden Esports 2021 (c) Instagram/pialapresidenesports

Bola.net - Mobile Premier League (MPL) menggelar babak semifinal turnamen Speed Chess MPL di Piala Presiden Esports (PPE) 2021. Event ini digelar di Nusa Dua, Bali, pada 17 Desember 2021.

Babak semifinal Speed Chess MPL ini diikuti empat pemain dengan latar belakang yang beragam. Baik dari segi usia, profesi, maupun daerah
asal.

Keempat pemain tersebut yaitu Leo Lucki (25 tahun, asal Palu), Kosasih (49 tahun, asal Bekasi), Taufik (20 tahun, asal Bandung), dan Yunias Yunus (53 tahun, asal Lombok).

Setelah melalui pertandingan yang seru dan kompetitif, Leo Lucki dan Kosasih berhasil melaju ke babak Grand Final untuk memperebutkan gelar Master Speed Chess MPL. Leo mengalahkan Taufik, sementara Kosasih menaklukan Yunias.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Tentang Leo Lucky

Pada babak kualifikasi, Leo Lucky berhasil meraih total skor 466. Perolehan ini membawanya ke babak delapan besar yang berlangsung di Jakarta, pada 21 November 2021.

Di babak delapan besar, Leo Lucky yang berangkat jauh-jauh dari Palu untuk bertanding di Jakarta memasang target lolos ke semifinal. Ketekunannya membuahkan hasil dengan menjadi juara Grup A.

Lolos ke babak semifinal, Leo Lucky memasang target lebih tinggi, yaitu menjadi juara PPE 2021. Target itu tinggal menunggu waktu tanding di babak final melawan Kosasih.

2 dari 2 halaman

Tentang Kosasih

Kosasih juga berambisi untuk menjadi juara PPE 2021. Ambisi itu terbukti dengan lolos ke babak final untuk menghadapi Leo Lucky.

Meski memiliki target ambisius, namun strategi yang dilakukannya adalah bermain secara rileks dan menjaga kondisi fisik. Secara jam terbang, Kosasih memiliki pengalaman yang lebih lama dalam bermain catur dibanding calon lawannya.

Namun, Kosasih tetap mewaspadai sang lawan karena permainannya yang tenang dan bisa membalikkan keadaan ketika terpojok. Kelebihan Leo Lucky itu diketahuinya saat memantau pertandingan babak delapan besar.

(Bola.net/Fitri Apriani)