Eks Pesepakbola Belgia Ini Tewas di Bali, Penyebabnya Sungguh Tak Terduga

Eks Pesepakbola Belgia Ini Tewas di Bali, Penyebabnya Sungguh Tak Terduga
Denis Dasoul (c) Viral Press

Bola.net - - Mantan pesepakbola asal Belgia Denis Dasoul meninggal dunia di Bali karena terkena sambaran petir usai melakukan latihan surfing alias selancar air, hari Minggu lalu.

Dasoul pernah bermain bersama klub-klub seperti Standard Liege, Genk dan Royal Antwerp. Ia kemudian pensiun di usia 34 tahun.

Pada tahun 2011 lalu bersama dengan kekasihnya, Pellaers Allison, ia memutuskan untuk pindah ke kota Melbourne, Australia. Pekan lalu, Dasoul mengunjungi Bali dengan kekasihnya tersebut.

Selama di Bali, Dasoul melaksanakan niatannya untuk belajar surfing. Sayangnya, niatannya itu juga yang membuatnya tewas. Sebab usai berlatih dengan instrukturnya, ia tewas akibat sambaran petir.

Menurut laporan dari Mirror, Dasoul dan instrukturnya langsung meninggal di lokasi, tepatnya di pantai Batu Bolong di Canggu. Menurut keterangan saksi mata, saat itu awan nampak berwarna abu-abu dan terjadi gerimis. Kemudian pada sekitar pukul 14.15 WITA, tiba-tiba petir menyambar di dekat pantai.

"Mereka menyelesaikan sesi latihan mereka dan duduk di papan selancar. Keduanya jatuh dari papan mereka dan tenggelam ke dalam air," terang seorang saksi mata di tempat kejadian.

Kedua jenazah kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit pada pukul 14.45. Namun dari keterangan kepolisian setempat, keduanya sudah dalam keadaan tak bernyawa. Pihak polisi juga menyebut dada Dasoul membiru, demikian pula dengan kaki kiri sang instruktur.

Dasoul pernah menjadi kapten timnas Belgia U-18. Ia sempat pula melanglang buana ke Italia untuk membela Perugia.

Meninggalnya Dasoul ini membuat rekannya, Pascal Scime, merasakan kesedihan luar biasa. Ia pun kemudian memberikan tribut pada Dasoul melalui Twitter.

"Denis adalah orang yang luar biasa yang hidup setiap hari seperti itu yang terakhir. Ia selalu tersenyum dan bercanda. Orang yang sangat baik. Ia berada di Bali untuk liburan bersama pacarnya. Ini adalah tragedi."

(mir/dim)