Demi Gerakan Amal, Fans ManCity Rela Pasang Tato MU

Demi Gerakan Amal, Fans ManCity Rela Pasang Tato MU
Chris Worthington bersama putrinya, Poppy. (c) Manchester Evening News
Bola.net - Seorang fans berat Manchester City, Chris Worthington, rela melakukan pengorbanan besar demi kepentingan amal dengan memasang tato lambang Manchester United di lengannya.

Worthington menyatakan akan merealisasikan tattoo tersebut apabila ia mampu mengumpulkan dana sebesar 1,500 Pounds untuk gerakan amal bertajuk When You Wish Upon A Star yang diselenggarakan oleh Justgiving.com.

Bukan tanpa alasan Wothington mau melakukan hal ini. Pada tahun 2010 lalu Poppy, putrinya yang masih berusia 7 tahun, divonis menderita tumor otak. Namun pada akhirnya Poppy berhasil sembuh berkat dukungan dari gerakan When You Wish Upon A Star.

Untuk menunjukkan apresiasinya terhadap gerakan amal tersebut, Worthington siap melakukan tabu terbesar bagi pendukung The Citizens dengan memasang tato MU di tubuhnya, jika ia berhasil mengumpulkan dana sesuai target.

"Saya tak cukup kuat untuk mengumpulkan dana dengan cara mengikuti maraton atau kegiatan fisik lainnya. Tak ada hal yang lebih menyakitkan bagi saya selain memasang tato Manchester United yang akan melekat di tubuh saya seumur hidup," ungkap Worthington.

"Saya tak memiliki tato lainnya, jadi hal ini benar-benar merupakan sebuah pengorbanan. Saya juga tidak akan menyembunyikannya dan akan meletakkan tatto tersebut di lengan saya."

Tentu saja banyak rekannya sesama fans City yang keberatan dengan ide kontroversial Worthington tersebut. Oleh karena itulah ia berharap fans United juga turut serta dalam gerakan amal ini.

Pengumpulan dana sementara Worthington, klik gambar untuk memperbesar. (c) JustGivingPengumpulan dana sementara Worthington, klik gambar untuk memperbesar. (c) JustGiving

Sejauh ini Worthington baru mengumpulkan separuh dari dana yang ditargetkan, seperti yang bisa dilihat di situs resmi JustGiving.com.

Meskipun idenya cukup mengundang kontroversi, namun pengorbanan dan jiwa solidaritas dari pria yang seumur hidupnya mendukung Manchester City ini patut diacungi jempol. Setidaknya hal tersebut mengingatkan kita kembali bahwa aspek kemanusiaan tetap lebih penting ketimbang rivalitas lapangan hijau.

Respect!   (mev/mri)