'Daftar Hitam' Pemain Pengkhianat!

'Daftar Hitam' Pemain Pengkhianat!
Banyak pesepakbola yang mengambil resiko dengan menjadi 'pengkhianat' (c) AFP
Bola.net - Proses transfer atau perpindahan klub sejatinya merupakan sesuatu yang biasa di dalam sepakbola. Namun jika pemain pindah ke klub rival, apalagi masih dalam satu kota, dipastikan akan menimbulkan kehebohan di kalangan fans.

Selain dicap sebagai pengkhianat, pemain yang bersangkutan bisa-bisa mendapatkan teror berlebihan dari penggemarnya. Ini sangat umum di kalangan penggemar yang amat fanatik terhadap pemain yang ia puja.

Lantas siapa saja pemain yang sempat mendapatkan cap sebagai pengkhianat? Kali ini Bola.net akan coba merangkum beberapa kisah transfer yang dulu, atau baru-baru ini sempat menghebohkan jagat sepakbola. (bola/rer)
1 dari 5 halaman

Fernando Torres

Fernando Torres

Transfer ini sempat membuat heboh fans karena dilakukan antara dua kluib rival di Premier League, Liverpool dan Chelsea. Bermain apik bersama The Reds, Torres justru kemudian memilih menyebrang ke London. Uniknya, transfer ini berakhir buruk untuk kedua klub.

Torres hingga saat ini masih berjuang untuk mengembalikan formnya ke bentuk semual saat masih membela Liverpool.

Sedangkan 'Pool membuang dana 50 juta poundsterling yang mereka dapatkan untuk membeli Andy Carroll, pemain yang kemudian terbukti tak begitu tak berguna.
2 dari 5 halaman

Carlos Tevez

Carlos Tevez

Tevez mengambil keputusan berani dengan pindah ke Manchester City, saat ia masih membela klub setan merah, Manchester United. Tentu saja ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak.

Namun memang sejatinya Tevez memilik perangai atau kecenderungan untuk menjadi seorang pengkhianat. Sebelum bermain di United, ia sempat membela Corinthians.

Di hari-hari terakhirnya bersama klub Brazil itu, ia menolak untuk dimainkan. Mengingat kontraknya yang masih panjang, Corinthians akhirnya memutuskan melegonya di bursa transfer. Jadilah Tevez memulai petualangannya di Premier League bersama West Ham.
3 dari 5 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Satu pesan bagi para bolanetters yang menjadi penggemar Ibra, cintailah pemainnya, jangan klubnya. Pasalnya, pemain yang satu ini amat sering berpindah klub, sehingga loyalitasnya terhadap suatu tim patut untuk dipertanyakan.

Memulai karir di Ajax, Ibra kemudian mampu menarik minat Juventus. Usai terkena skandal Calciopoli, Juve dijatuhi hukuman degradasi ke Serie B. Tak seperti Del Piero yang mengucap sumpah setia ke klub, Ibra menolak main di liga kasta kedua.

Ia pun pindah ke Inter, rival terbesar Juve, baik dalam hal skandal maupun perebutan Scudetto. Merasa kurang tantangan, Ibra kembali pindah ke Barcelona. Di sana ia berseteru dengan Pep Guardiola dan akhirnya memutuskan kembali ke Italia bersama Milan.

Petualangan Ibra masih belum selesai, ia kemudian dilego oleh klub nya ke tim kaya baru asal Prancis, PSG. Phew!
4 dari 5 halaman

Ashley Cole

Ashley Cole

Hampir mirip dengan Torres, Cole juga pindah dari Arsenal ke klub lain yang menjadi saingan di Premier League Chelsea. Saga kepindahan Cole sendiri menjadi cukup menarik, karena sempat diwarnai skandal.

Usai menandatangani kontrak perpanjangan setahun dengan Arsenal, Cole kedapatan melakukan pertemuan 'rahasia' dengan Jose Mourinho dan Peter Kenyon, CEO Chelsea saat itu. Skandal ini di-blow up besar-besaran oleh media Inggris.

Cole pun mengaku tak menyesal dengan kejadian ini. Ia menyebut bahwa justru manajer Arsene Wenger yang menghinanya dengan tawaran gaji yang disodorkan saat perpanjangan kontrak.

Pada akhirnya, Cole pindah ke Chelsea dan masih menjadi andalan di Stamford Bridge hingga saat ini.
5 dari 5 halaman

Luis Figo

Luis Figo

Mungkin transfer Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid bisa dibilang merupakan salah satu bentuk pengkhianatan terbesar. Figo merupakan sosok kunci yang paling dipuja di Camp Nou. Kehadirannya saat ini mungkin setara dengan Lionel Messi.

Namun semua berubah ketika seorang pria bernama Florentino Perez, memiliki ambisi untuk menjadi Presiden Real Madrid. Bersaing dengan Presiden menjabat, Lorenzo Sanz, Perez mengumbar janji manis di kampanyenya.

Ia menjanjikan gerakan transfer yang lebih agresif dan membentuk Madrid menjadi tim super dengan mendatangkan pemain terbaik dari seluruh dunia. Janji pertamanya: mendatangkan Figo ke Madrid!

Terdengar gila memang, namun Perez benar-benar melakukannya. Ia memenuhi buy-out-clause yang dimiliki oleh Figo, yang tentu saja cukup mahal untuk saat itu.

Hasilnya? Figo jadi bulan-bulanan Barca saat El Clasico berlangsung di Camp Nou. Saat Tendangan sudut diambil Figo, ia bahkan dilempari kepala babi!