Cerita Haru Jack Wilshere: 5 Jam Seperti Neraka saat Menunggui Perjuangan Hidup-Mati Putrinya di Ruang Operasi

Cerita Haru Jack Wilshere: 5 Jam Seperti Neraka saat Menunggui Perjuangan Hidup-Mati Putrinya di Ruang Operasi
Jack Wilshere dan keluarga (c) Instagram/jackwilshere

Bola.net - Mantan pemain Inggris dan Arsenal, Jack Wilshere, baru-baru ini melalui lima jam terpanjang dalam hidupnya. Lima jam itu seperti berada di neraka. Ini terjadi saat putri tercintanya yang baru berusia lima tahun, Siena, menjalani perjuangan hidup-mati di ruang operasi.

Siena didiagnosis memiliki sebuah kelainan jantung. Ada lubang di jantungnya. Februari 2024 lalu, Siena harus menjalani operasi.

Wilshere mengakui bahwa dia yakin 100 persen kalau putrinya bakal meninggal dalam operasi tersebut. Nasib berkata lain. Operasinya sukses, dan Siena bisa pulih.

Namun, Wilshere dan istrinya, Andriani Michael, sudah mengalami lima jam terlama dalam hidup mereka. Lima jam menunggui operasi sang putri adalah lima jam penuh siksaan, yang diibaratkan seperti berada di neraka olehnya.

1 dari 3 halaman

Pertama Kali Siena Didiagnosis Memiliki Kelainan Jantung

Wilshere dan Andriani Michael menikah pada Juni 2017. Satu tahun berselang, mereka dikaruniai putri bernama Siena.

Saat Siena berusia satu tahun, dia sering batuk. Awalnya, Siena dikira cuma mengalami asma ringan atau masalah pernapasan biasa.

Saat Wilshere membawa keluarganya berlibur ke Siprus, Siena sakit. Dia dibawa ke dokter setempat. Setelah memeriksa detak jantung Siena, dokter mengatakan kepada Wilshere kalau ada suara aneh pada jantungnya.

Dokter itu pun menyarankan supaya Wilshere segera membawa Siena ke ahli kardiologi setelah pulang ke Inggris. Dia mengikuti saran tersebut.

Hasil pemeriksaannya membuat Wilshere dan Andriani seperti mendengar petir di siang bolong. Ada lubang di jantung Siena. Dia harus segera dioperasi.

2 dari 3 halaman

Cerita Wilshere

Wilshere menerima kabar tentang Siena itu sehari setelah ahli kardiologi melakukan pemeriksaan. Wilshere, yang melatih Arsenal U-18, sedang bersiap untuk berangkat dengan skuadnya.

"Saya mendapatkan kabar itu ketika bersama asisten saya. Saya sedang berada di tempat latihan. Saya menangis saat memberi tahu kabar itu kepadanya," tutur Wilshere, seperti dilansir The Sun.

Sang istri, Andriani, mengatakan: "Saya ingat, saya menangis di lantai. Saya tak percaya saat mendengarnya. Kabar itu sangat mengejutkan."

Wilshere kemudian menambahkan: "Hasil diagnosisnya keluar pada 27 Januari, kemudian dia dioperasi 27 Februari. Selama satu bulan itu, bobot saya turun enam kilo."

3 dari 3 halaman

Hari Siena Dioperasi

Wilshere menceritakan, momen Siena menjalani anestesi sebelum dioperasi juga menjadi momen yang berat buat mereka.

"Saya sampai harus menyeret istri saya keluar dari ruang anestesi. Kami lalu ke sebuah ruangan di lantai atas. Tak ada yang kami lakukan selain menangis. Kami berdua menangis selama sekitar 45 menit," tutur Wilshere.

"Lima jam itu, menunggu dering telepon [dari ruang operasi], rasanya seperti berada di neraka. Ingatan saya [dari saat itu] kabur."

Ketika ditanya apakah Wilshere mengira putrinya akan meninggal dalam operasi itu, dia menjawab: "100 persen."

Andriani lalu menambahkan: "Saya cuma ingat, ketika mendengar dia menangis, air mata saya langsung tumpah, karena itu berarti dia akan baik-baik saja. Dia masih dalam proses pemulihan."

Sumber: The Sun