Cerita Guide Pelari Disabilitas Bangun Chemistry di Asian Para Games 2018

Cerita Guide Pelari Disabilitas Bangun Chemistry di Asian Para Games 2018
(c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Abdul Halim Dalimunte berhasil membawa medali perak 100 meter T11 di ajang Asian Para Games 2018. T11 sendiri merupakan klasifikasi untuk pelari disabilitas netra. Meski tidak bisa melihat namun memiliki kecepatan lari di atas rata-rata. Biarpun begitu, ia tetap membutuhkan pendamping untuk mengarahkan kakinya agar bisa melaju cepat pada trek yang tepat. Itulah mengapa peran guide lari begitu penting. Ia adalah Ahmad Azlan, yang turut membantu Halim untuk meraih perak.

Keduanya mengaku tidak kesulitan untuk membangun chemistry. Pasalnya, keduanya sering kali berlatih bersama biarpun sempat vakum selama setahun. Azlan bukanlah guide biasa, ia juga merupakan atlet lari terlatih yang kemampuannya mumpuni. Dalam pertandingan lari, guide tidak hanya sebagai penunjuk arah, tapi juga menarik rekannya untuk bisa berlari ke arah yang tepat. Sehingga, guide harus berlari lebih cepat dari rekannya.

"Kami sudah lama bersama, sejak 2013 meski sempat satu tahun vakum karena saya juga jadi atlet normal. Ya, dulu sempat pelatnas, setelah keluar, ikut Halim karena dipanggil pelatih Slamet Widodo untuk kembali jadi guide," kata Azlan.

© Bola.com/M Iqbal Ichsan© Bola.com/M Iqbal Ichsan

Tidak hanya sebagai penunjuk arah dan teman latihan, guide juga berlaku sebagai layaknya psikolog. Jika pelari utama sedang dalam kondisi terpuruk, pendamping memiliki tugas untuk menenangkan dan memberikan semangat. Halim juga mengalami kegugupan tersebut saat memainkan babak final 100 m T11. Untungnya Azlan bisa membantu Halim untuk bisa lebih rileks.

Azlan sendiri bukan satu-satunya guide runner yang disiapkan untuk Halim. National Paralympic Committee (NPC) Indonesia juga telah menyiapkan pendamping cadangan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi saat Azlan tidak bisa berjuang bersama Halim. Harapan Azlan pada pemerintah adalah tentang menyamakan bonusnya sebagai atlet. Pasalnya ia juga ikut berlari dan berlatih dengan keras.
Kesuksesan Halim meraih medali perak patut diacungi jempol. Begitu juga dengan Azlam yang melakukan tugasnya sebagai guide runner dengan baik. Dua orang yang berbeda berlari untuk tujuan yang sama, jelas bukan hal yang mudah. Namun, dengan kerjasama yang baik serta saling mendukung satu sama lain prestasi dapat diraih. Medali perak bisa dipersembahkan untuk Indonesia.

 (c) Grab (c) Grab

Dukungan untuk Asian Para Games 2018 juga terus terlihat dari masyarakat dan berbagai organisasi yang ada. Bentuk support yang diberikan pun beragam. Mulai dari kata-kata semangat, program volunteer hingga 500 armada Grab Gerak dan 20 Golf Car dari Grab.

Grab Selaku Official Mobile Platform Partner Asian Para Games 2018 menyediakan beragam layanan untuk para penyandang disabilitas. Terdiri dari 500 armada Grab Gerak dan 20 Golf Car serta pengemudi yang sudah diberikan pelatihan dan sertifikat untuk membantu penumpang disabilitas menggunakan Grab Gerak. 20 Armada golf car ini tersebar di area Gelora Bung Karno, Bandara Soekarno-Hatta, dan beberapa tempat penginapan atlet. Grab menerapkan algoritma ganjil-genap untuk pergerakan golf car ini, sehingga mitra pengemudi bisa melewati jalan-jalan protokoler yang diperbolehkan.

Dengan semangat #KemenanganItuDekat, Grab terus mendukung ajang Asian Para Games 2018 dengan membantu mobilitas selama kompetisi berjalan lebih mudah. Kini tidak ada lagi keterbatasan yang tidak bisa ditembus.