Cara Unik Pendiri SOS Dukung Perjuangan Timnas U-19

Cara Unik Pendiri SOS Dukung Perjuangan Timnas U-19
Apung Widadi dan sepatu lukis Timnas U-19 (c) Istimewa

Bola.net - - Apung Widadi memiliki cara untu untuk menunjukkan dukungannya pada perjuangan Timnas Indonesia U-19 dalam ajang Piala AFF U-19, Juli mendatang. Pendiri Save Our Soccer [SOS] ini mengungkapkan dukungannya melalui lukisan di sepatu bola miliknya.

"Saya sengaja mengabadikan semangat dan dukungan pada Timnas U-19 jelang AFF 2018 ini. Terlebih lagi, kita sebagai tuan rumah di Sidoarjo. Hal ini juga seiring dengan harapan agar kita bisa kembali meraih gelar juara," ujar Apung.

Di sepasang sepatu bola milik Apung terdapat gambar sosok pelatih, sekaligus ikon, Timnas U-19, Indra Sjafri. Selain itu, terdapat tulisan 'menolak menyerah' yang merupakan kata-kata simbolik dari pelatih yang membawa Timnas U-19meraih gelar juara pada gelaran AFF U-19 2013 silam.

"Saat ini, Coach Indra kembali menjadi pelatih Timnas U-19. Karenanya, di sepatu saya,ada tulisan yang merupakan filosofi Beliau. Semoga saja, pada gelaran ini, filosofi tersebut masih bertaji," tutur Apung.

Lebih lanjut, Apung -yang merupakan mantan Deputi Sekjen FITRA (Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran) tersebut- membeber alasan di balik bentuk dukungan uniknya tersebut. Menurut pria yang juga sempat menjadi peneliti di Indonesian Corruption Watch tersebut, hal ini meniru tren yang diawali oleh Presiden Jokowi.

"Saya mengikuti yang lagi hit. Pak Jokowi kan bikin jaket painting, nah saya sepatu bola painting," ucapnya, sembari tersenyum.

Sepatu lukis bermotif Timnas U-19 ini bukan satu-satunya sepatu lukis yang ia miliki. Seelumnya, iajuga sudah memiliki tiga pasang sepatu lukis, masing-masing bercorak Persija Jakarta, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya.

"Saya baru mulai pada awal 2018 ini. Di luar negeri, sepatu lukis ini sudah merupakan hal lumrah. Sejumlah pemain luar negeri macam Lukas Podolski dan Bakary Sako juga telah mengenakan sepatu macam ini."

"Kalau saya, sebagai orang lokal, cinta produksi dalam negeri. Kearifan lokal di sepak bola kita," kata pria kelahiran Wonosobo tersebut.

1 dari 1 halaman

Kolektor Sepatu

Kolektor Sepatu

Apung menceritakan awal mula ketertarikannya pada sepatu lukis. Menurut pria kelahiran 13 April tersebut, hal ini bermula dari banyaknya koleksi sepatu bola miliknya.

"Sepatu bola saya ada ratusan. Semua merek ada. Karena terlalu banyak, akhirnya ada beberapa yang dilukis," papar alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang tersebut.

"Ada teman seniman di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, yang membuatkan. Saya selalu pesan di mereka," ia menambahkan.

Apung sendiri tak mau membeber berapa uang yang sudah ia habiskan untuk hobinya ini. Menurutnya, tak ada anggaran khusus untuk memuaskan hasratnya akan hobi ini.

"Mengalir saja, kalau ada barang bagus ya beli dan desain. Namanya kolektor, kadang gila. Namun, sejauh ini, keluarga mendukung. Maklum, hobi dari kecil," katanya.

Lebih lanjut, Apung memastikan bahwa sepatu lukis edisi Timnas U-19 miliknya tak bakal menjadi yang terakhir. Pasalnya, ia masih punya rencana untuk melanjutkan hasratnya mengoleksi sepatu lukis.

"Siap-siap bikin edisi Timnas U-23 Asian Games, Luis Milla, dan sejumlah klub besar di Indonesia," tutupnya.