7 Karir yang Pemain Sepak Bola setelah Pensiun, dari Pegulat hingga Presiden

7 Karir yang Pemain Sepak Bola setelah Pensiun, dari Pegulat hingga Presiden
(c) Shutterstock

Bola.net - Ketika sudah memasuki fase akhir sebagai pemain, normalnya para pesepakbola akan melanjutkan karirnya nggak jauh-jauh dari lapangan hijau. Pilihan karir mulai dari pelatih, scouters, hingga agen pemain biasanya dipilih atlet si kulit bundar setelah gantung sepatu.

Namun berbeda dengan keenam pemain ini. Setelah pensiun bukannya tetap berkiprah di seputar sepak bola, mereka justru memiliki karir menterang di bidang yang nggak terbayangkan oleh para fans. Siapa saja?

1 dari 7 halaman

Mathieu Flamini

Pemain yang berjaya kala membela Arsenal dan AC Milan ini dikenal memiliki visi bermain kelas dunia. Setelah memutuskan pensiun di Getafe pada 2019 lalu, pemain berkebangsaan Perancis ini melanjutkan bisnis yang telah dirintis beberapa tahun sebelumnya.

Bukan bisnis yang berkaitan dengan sepak bola, Flamini justru menjalankan sebuah perusahaan biokimia. Bersama rekannya, Flamini memproduksi asam Levulinic, bahan pembuatan plastik yang terbuat dari limbah tanaman.

2 dari 7 halaman

Jose Manuel Pinto

Masih ingat dengan kiper pelapis Victor Valdes di Barcelona? Karir Jose Manuel Pinto memang nggak mentereng lantaran selalu menjadi bayang-bayang dengan menjadi kiper kedua.

Meski begitu, Pinto telah mengabdi di Blaugrana selama 6 musim sebelum akhirnya gantung sepatu di tahun 2014. Setelah pensiun dirinya langsung banting setir menjadi disk jockey dan telah merilis beberapa single dalam karir musiknya.

3 dari 7 halaman

Tim Wiese

Tim Wiese

(c)

Kiper asal Jerman yang pernah membela Werder Bremen dalam 194 pertandingan yaitu Tim Wiese memutuskan pensiun pada 2017. Masih di bidang olahraga, karirnya setelah pensiun justru beralih ke atlet gulat bebas WWE.

Berada dalam ring gulat WWE, Tim Wiese yang dikenal dengan nama The Machine tersebut melakukan debut pada 3 November 2016. Tentu saja dia bergabung dengan bintang WWE lainnya seperti Sheamus, Cesaro, dan masih banyak lagi.

4 dari 7 halaman

Thomas Gravesen

Thomas Gravesen

Thomas Gravesen (c) AFP

Gelandang bertahan yang dikenal karena kekuatan fisiknya yaitu Thomas Gravesen telah malang melintang di kancah sepak bola bersama Real Madrid dan Everton sebelum pensiun di tahun 2008. Namun keputusannya dalam pensiun dinilai terlalu dini lantaran kala itu dirinya masih berusia 32 tahun.

Alasan pemain asal Denmark tersebut gantung sepatu adalah untuk bisa hijrah ke Las Vegas. Nggak tanggung-tanggung, dirinya banting setir menjadi pemain poker profesional.

5 dari 7 halaman

Eric Cantona

The King of Old Trafford, begitu dirinya dijuluki oleh para fans Manchester United. Ketajamannya dalam membobol gawang lawan berbanding lurus dengan kharisma yang dimilikinya.

Maka nggak heran jika Eric Cantona bisa beralih menjadi aktor selepas gantung sepatu. Tercatat, Cantona telah bermain dalam film ELIZABETH di tahun 1988 serta LOOKING FOR ERIC pada 2009.

6 dari 7 halaman

Daniel Agger

Daniel Agger adalah salah satu bek andalan Liverpool yang begitu dicintai Kopites setelah Jamie Carragher dan Sami Hyppia. Agger menghabiskan 8 musim di Liverpool sebelum pulang kampung ke Brondby dan pensiun di sana.

Salah satu penampilan mencolok Daniel Agger adalah lewat deretan tato yang ada di bahunya. Nggak cuma penyuka tato, karir Agger setelah pensiun adalah sebagai tatto artist dan memiliki klien para pemain bintang lainnya.

7 dari 7 halaman

George Weah

George Weah

George Weah (c) AP

Bagi masyarakat di Liberia dan daratan Afrika lainnya, George Weah bukanlah atlet sepak bola semata. Lebih dari itu, pemain yang pernah membela PSG dan AC Milan tersebut dianggap sebagai pahlawan nasional bagi para fans lantaran mampu mengharumkan nama daratan Afrika termasuk Liberia.

Maka nggak heran jika selepas pensiun, George Weah terjun ke dunia politik. Bahkan kini George Weah menjabat sebagai presiden ke-24 Liberia.

Nggak sedikit orang yang beranggapan bahwa masa pensiun adalah akhir dari sebuah karya. 7 Pemain di atas membuktikan bahwa kehidupan tetap bisa dijalani meski telah gantung sepatu di dunia kulit bundar. Maka nggak heran jika masa setelah pensiun adalah momen yang tepat untuk berbisnis, menjalankan hobi, menemukan passion lain, hingga berkiprah di bidang lain.