Tangis Pilu Lionel Messi Kala Gagal Bawa Argentina Juara Copa America 2016

Tangis Pilu Lionel Messi Kala Gagal Bawa Argentina Juara Copa America 2016
Lionel Messi. (c) AP

- Mantan staf pelatih Argentina, Elvio Paolorosso, mengungkapkan bagaimana sedihnya timnas kala tumbang di final Copa America 2016 lalu. Termasuk Lionel Messi, yang disebutnya menangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya.

Messi sudah mendapatkan hampir semua gelar yang bisa ia raih pada level klub dan juga individual. Liga Champions hingga Ballon d'Or sudah berulang kali ia raih sejak kemunculannya di tim senior Blaugrana tahun 2004 lalu.

Tetapi, kepingan prestasinya seolah masih belum lengkap lantaran dirinya selalu menemui jalan buntu kala bersama Argentina. Walau begitu, bukan berarti ia tidak pernah begitu dekat dengan gelar internasional pertamanya.

Scroll ke bawah untuk membaca komentar Elvio Paolorosso.

1 dari 3 halaman

Tangis Pilu Lionel Messi

Di tahun 2016, Messi dan Argentina hanya butuh satu langkah lagi meraih gelar Copa America. Di partai puncak, mereka bertemu dengan Peru dan publik pun yakin Albiceleste tak akan menemui masalah.

Namun harapan itu tidak kunjung menjadi nyata. Setelah bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu, tim yang kala itu dibesut oleh Gerardo Martino tersebut justru tumbang pada babak adu penalti.

Ruang ganti setelah Copa America sangatlah menyakitkan, tetapi hal yang paling buruk datang, ujar Paolorosso soal kenangan menyakitkan itu kepada Jogo Bonito.

Jam dua pagi, kurang lebih, saya pergi ke ruang penyimpanan dan melihat Leo Messi benar-benar sendirian, menangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya, lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Tidak ada yang Menghiburnya

Paolorosso pun tak bisa berbuat apa-apa untuk menghiburnya kecuali memberinya pelukan hangat. Malahan, ia juga turut berduka dan menangis dalam situasi itu.

Dia merasa putus asa dan tidak ada yang bisa menghiburnya. Saya memberinya pelukan dan kami sedikit merengek bersama-sama, tambahnya.

Saya bersama Messi di Barcelona dan Argentina, dan apa yang bisa saya berikan kepadanya hanyalah ungkapan terima kasih. Dia selalu bekerja sama dengan baik dan bahkan sadar kalau lapangan terasa keras atau lembut, tutupnya.

Perjuangan Messi kembali menemui jalan buntu kala Argentina tampil di Piala Dunia 2018 lalu. Perjalanan Albiceleste hanya terhenti di babak 16 besar dan membuat sang pelatih, Jorge Sampaoli, harus kehilangan jabatannya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Juga Video Ini

Mengapa FIFA mencoret nama Lionel Messi dari daftar finalis pemain terbaik dunia? Simak penjelasannya melalui tautan video di bawah ini.