Momen Antonio Rudiger Berlutut dan Khusyuk Berdoa Saat Kai Havertz Tendang Penalti

Momen Antonio Rudiger Berlutut dan Khusyuk Berdoa Saat Kai Havertz Tendang Penalti
Aksi Antonio Rudiger pada laga melawan Palmeiras di final Piala Dunia Antarklub 2021 (c) AP Photo

Bola.net - Satu kejadian menarik terekam saat Chelsea berjumpa Palmeiras di final Piala Dunia Antarklub 2021. Ketika Kai Havretz hendak menendang penalti, Antonio Rudiger berlutut dan berdoa dengan khusyuk.

Bermain di Mohammed Bin Zayed Stadium, Sabtu (13/2/2022) malam WIB, Chelsea harus berjuang hingga extra time untuk bisa mengalahkan Palmeiras. The Blues menang dengan skor 2-1.

Chelsea unggul lebih dulu lewat Romelu Lukaku. Tapi, Palmeiras menyamakan kedudukan dari gol Raphael Veiga. Laga kemudian dilanjutkan ke extra time dan Chelsea memastikan gelar juara lewat penalti Kai Havertz pada menit ke-117.

Simak momen ketika Rudiger khusyuk berdoa di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Doa Antonio Rudiger

Pada menit ke-116, Chelsea mendapat penalti. Tendangan Cesar Azpilicueta diblok pemain Palmeiras, tetapi mengenai tangan. Wasit sempat melihat VAR untuk mengkonfirmasi pemberian penalti itu.

Penalti kemudian sah diberikan pada Chelsea. Kai Havertz maju sebagai eksekutor. Pada detik-detik jelang Havertz menendang penalti, Rudiger terekam kamera berdoa di tengah lapangan.

Rudiger berlutut dan menengadahkan tangannya. Gerak tubuh yang ditunjukkan Rudiger lazim dilakukan seorang untuk berdoa. Rudiger tampak cukup khusyuk pada momen tersebut.

Saat tendangan Havretz menjadi gol, Rudiger segera bangkit dan berlari. Pemain asal Jerman itu bergabung dengan rekan satu timnya untuk merayakan gol Havertz, sekaligus gol kemenangan Chelsea.

5 dari 5 halaman

Kai Kai Havertz Soal Penalti

Kai Kai Havertz Soal Penalti

Kai Havertz mencetak gol lewat eksekusi penalti pada laga melawan Palmeiras di final Piala Dunia Antarklub 2021 (c) AP Photo

Sementara itu, Havertz merasa ada tekanan yang cukup besar saat hendak mengambil penalti. Awalnya, Azpilicueta yang akan mengambil. Tapi, sebagai penendang ketiga, itu adalah tugas Havertz.

"Saya gugup, saya harus jujur. Maksud saya itu penalti sangat penting. Itu gila. Saya pikir itu bagus karena saya tetap gugup dan sangat bahagia," kata Havertz.

"Saya adalah penendang penalti ketiga. Jorginho dan Lukaku keluar jadi saya satu-satunya di lapangan dan pemain lain memberi saya kepercayaan. Hakim Ziyech, Azpilicueta, dan semua orang mengatakan Anda melakukannya dan saya melakukannya," kata Havertz.

Sumber: ESPN, Football London