
Bola.net - Sejumlah kalangan menyesalkan PT Garuda indonesia sebagai perusahaan penerbangan terbesar di dalam negeri tidak mendukung keberangkatan atlet Indonesia ke Olimpiade London 2012.
Kontingen olahraga Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade, London, Inggris, semula memang direncanakan akan naik pesawat Garuda Indonesia. Namun rencana itu batal dan kontingen akan bertolak menggunakan perusahaan penerbangan Qatar Airline.
"Sebenarnya kami merasa bangga dengan ikutnya Bambang Pamungkas sebagai pembawa api obor Olimpiade di Inggris. Namun batalnya Garuda mengangkut kontingen Indonesia mengakibatkan situasinya kurang nyaman," ungkap Deputi Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Joko Pekik dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Joko Pekik mengatakan, kontingen Indonesia yang dikirim ke Olimpiade di London terdiri atas 21 atlet dari tujuh cabang olah raga, mulai dari bulutangkis, atletik, angkat besi, panahan, menembak anggar dan renang. Ia menambahkan, batalnya Garuda memboyong atlet Indonesia ke London, terungkap dalam rapat antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Kontingen Olimpiade Indonesia (KOI), ketika membahas persiapan keberangkatan kontingen baru-baru ini.
Dan anggota DPR, Abdul Hakam Naja menanggapi keberatan Garuda untuk mengangkut kontingen olahraga Indonesia ke pentas Olimpiade London yang akan berlangsung 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 ini. Ia menyebutkan sebaiknya Garuda menyediakan fasilitas bagi kontingen atlet Indonesia ke mancanegara. Menurut Hakam itu dikarenakan Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan nasional terbesar dan milik negara.
Memang saat ini, katanya, masih ada problem regulasi yang harus dipatuhi Garuda Indonesia untuk masuk ke London. Namun, Garuda masih boleh mendarat atau landing di Amsterdam, Belanda dan jarak kedua negara itu tidak terlalu jauh. Hakam menambahkan, demi menghemat anggaran negara, maka sebaiknya Garuda tetap mendukung keberangkatan kontingen atlet Indonesia. "Nantinya kan, tiket yang dibeli bisa dikembalikan pada negara," tegasnya.
Ia mengatakan, apa pun keputusan yang telah diambil oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait teknis keberangkatan kontingen Indonesia ke Olimpiade, maka sebaiknya tidak merugikan para atlet. "Atlet kita harus diberikan dukungan penuh agar hasilnya maksimal di Olimpiade nanti, dan berhasil membawa emas," ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi X DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Reni Marlinawati Amin juga menyayangkan sikap Garuda Indonesia yang enggan memberikan dukungannya pada kontingen Indonesia untuk mengikuti Olimpiade di London.
Menurutnya sikap itu bertentangan dengan semangat nasionalisme yang harusnya diutamakan Garuda Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kalau sikapnya seperti itu, menunjukkan Garuda hanya menggunakan kepentingannya saja dan sepertinya bukan BUMN," katanya.
Sebagai BUMN, lanjut dia, tanpa diminta pun seharusnya Garuda menawarkan diri untuk ikut serta mendukung Indonesia di Olimpiade sebagai bentuk keberpihakan terhadap kepentingan nasional. "Prestasi Indonesia di kancah olahraga internasional itu menjadi pencapaian nasional dan wajib untuk didukung, terlebih oleh BUMN," tegasnya.
Ia pun meminta Kemenpora mengirimkan surat resmi ke kementerian BUMN agar Garuda bisa memberikan dukungannya terkait keikutsertaan kontingen Indonesia di olimpiade. "Tanpa itu pun harusnya Garuda proaktif. Toh kesuksesan kontingen kita di ajang dunia juga menjadi kesuksesan Garuda," kata Reni. (ant/row)
Kontingen olahraga Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade, London, Inggris, semula memang direncanakan akan naik pesawat Garuda Indonesia. Namun rencana itu batal dan kontingen akan bertolak menggunakan perusahaan penerbangan Qatar Airline.
"Sebenarnya kami merasa bangga dengan ikutnya Bambang Pamungkas sebagai pembawa api obor Olimpiade di Inggris. Namun batalnya Garuda mengangkut kontingen Indonesia mengakibatkan situasinya kurang nyaman," ungkap Deputi Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Joko Pekik dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Joko Pekik mengatakan, kontingen Indonesia yang dikirim ke Olimpiade di London terdiri atas 21 atlet dari tujuh cabang olah raga, mulai dari bulutangkis, atletik, angkat besi, panahan, menembak anggar dan renang. Ia menambahkan, batalnya Garuda memboyong atlet Indonesia ke London, terungkap dalam rapat antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Kontingen Olimpiade Indonesia (KOI), ketika membahas persiapan keberangkatan kontingen baru-baru ini.
Dan anggota DPR, Abdul Hakam Naja menanggapi keberatan Garuda untuk mengangkut kontingen olahraga Indonesia ke pentas Olimpiade London yang akan berlangsung 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 ini. Ia menyebutkan sebaiknya Garuda menyediakan fasilitas bagi kontingen atlet Indonesia ke mancanegara. Menurut Hakam itu dikarenakan Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan nasional terbesar dan milik negara.
Memang saat ini, katanya, masih ada problem regulasi yang harus dipatuhi Garuda Indonesia untuk masuk ke London. Namun, Garuda masih boleh mendarat atau landing di Amsterdam, Belanda dan jarak kedua negara itu tidak terlalu jauh. Hakam menambahkan, demi menghemat anggaran negara, maka sebaiknya Garuda tetap mendukung keberangkatan kontingen atlet Indonesia. "Nantinya kan, tiket yang dibeli bisa dikembalikan pada negara," tegasnya.
Ia mengatakan, apa pun keputusan yang telah diambil oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait teknis keberangkatan kontingen Indonesia ke Olimpiade, maka sebaiknya tidak merugikan para atlet. "Atlet kita harus diberikan dukungan penuh agar hasilnya maksimal di Olimpiade nanti, dan berhasil membawa emas," ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi X DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Reni Marlinawati Amin juga menyayangkan sikap Garuda Indonesia yang enggan memberikan dukungannya pada kontingen Indonesia untuk mengikuti Olimpiade di London.
Menurutnya sikap itu bertentangan dengan semangat nasionalisme yang harusnya diutamakan Garuda Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kalau sikapnya seperti itu, menunjukkan Garuda hanya menggunakan kepentingannya saja dan sepertinya bukan BUMN," katanya.
Sebagai BUMN, lanjut dia, tanpa diminta pun seharusnya Garuda menawarkan diri untuk ikut serta mendukung Indonesia di Olimpiade sebagai bentuk keberpihakan terhadap kepentingan nasional. "Prestasi Indonesia di kancah olahraga internasional itu menjadi pencapaian nasional dan wajib untuk didukung, terlebih oleh BUMN," tegasnya.
Ia pun meminta Kemenpora mengirimkan surat resmi ke kementerian BUMN agar Garuda bisa memberikan dukungannya terkait keikutsertaan kontingen Indonesia di olimpiade. "Tanpa itu pun harusnya Garuda proaktif. Toh kesuksesan kontingen kita di ajang dunia juga menjadi kesuksesan Garuda," kata Reni. (ant/row)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Dunia Lainnya 17 Juli 2012 11:11
-
Basket 16 Juli 2012 21:00
-
Bola Dunia Lainnya 16 Juli 2012 10:22
-
Bola Dunia Lainnya 15 Juli 2012 15:02
-
Olahraga Lain-Lain 14 Juli 2012 16:16
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 15:59
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 15:58
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 15:57
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 15:56
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 15:46
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 15:45
BERITA LAINNYA
-
bola dunia lainnya 21 Maret 2025 13:16
-
bola dunia lainnya 18 Maret 2025 13:20
-
bola dunia lainnya 17 Maret 2025 15:37
-
bola dunia lainnya 14 Maret 2025 09:36
-
bola dunia lainnya 10 Maret 2025 09:18
-
bola dunia lainnya 9 Maret 2025 07:42
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...