Eks Kiper Inggris Belum Maafkan Diego Maradona karena Insiden Gol Tangan Tuhan

Eks Kiper Inggris Belum Maafkan Diego Maradona karena Insiden Gol Tangan Tuhan
Legenda Argentina, Diego Maradona. (c) AP Photo

Bola.net - Insiden 'Gol Tangan Tuhan' sudah lewat bertahun-tahun, sang pelakunya pun telah meninggalkan dunia. Namun mantan kiper Inggris, Peter Shilton, belum bisa memaafkan apa yang dilakukan oleh Diego Maradona.

Pada tahun 1986, Inggris dipertemukan dengan Argentina di babak perempat final Piala Dunia. Pertandingan tersebut berakhir dengan kedudukan 2-1 untuk Argentina, yang bisa melaju hingga menjuarai kompetisi.

Pertandingan tersebut masuk dalam sejarah sepak bola dunia. Bukan karena sengitnya pertandingan, melainkan karena dua gol yang dicetak oleh Maradona dalam rentang waktu empat menit saja.

Gol pertamanya, pada menit ke-51, menjadi kontroversi. Maradona yang memiliki postur tubuh pendek berhasil memenangkan duel udara dengan Peter Shilton yang jelas-jelas bisa menggunakan tangan untuk menghalau bola.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Shilton Masih Dendam

Lewat tayangan ulang serta foto yang tersebar, terlihat jelas bahwa Maradona mencetak gol menggunakan tangan. Dalam situasi normal, gol tersebut seharusnya dianulir. Tapi wasit nampaknya tidak melihat kejadian tersebut.

Alhasil, muncullah istilah 'Gol Tangan Tuhan'. Kejadian itu menjadi momen bersejarah dalam dunia sepak bola. Dan Shilton belum bisa 'move on' dari peristiwa tersebut karena masih menyimpan dendam terhadap Maradona.

"Dia takkan meninju bola jika dia tahu bisa menyundulnya, begitu bukan? Tentu saja tidak, jadi saya merasa baik-baik saja dengan semua itu," tulis Shilton dalam kolom khusus di Mail Online.

"Tidak, yang saya tidak suka adalah dia tak pernah meminta maaf. Tidak pernah sekalipun dia mengaku kalau dirinya curang dan meminta maaf. Sebaliknya, dia menggunakan kalimat 'Tangan Tuhan'-nya. Itu tidak benar," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Hanya Butuh Kata Maaf

Apa yang dibutuhkan Shilton agar bisa membiarkan momen itu pergi dari kepala hanyalah permintaan maaf. Tapi sampai akhir hayatnya, kata-kata yang diinginkan tidak pernah keluar dari mulut Maradona.

"Pendekatan saya terhadap momen itu selalu sama - bahwa saya akan merasa senang untuk melakukannya jika dia ingin meminta maaf," tambahnya.

"Saya akan menyalami Maradona. Namun saya tak pernah mendapatkan indikasi apapun bahwa itu mungkin saja bisa terjadi," tutup pria berusia 71 tahun tersebut.

Maradona berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Menurut laporan, penyebab kematian sang legenda adalah serangan jantung.

(Metro)