
Bola.net - Kenyamanan bermain ditampilkan para punggawa CLS Knights Surabaya saat melawan Stadium Jakarta. Ketenangan mampu membawa CLS Knights lepas dari tekanan Stadium. Dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia Seri IV di Sritex Arena Solo, CLS Knights menang 69-63.
Dimaz Muharri tampil gemilang. Bukan hanya pengatur serangan yang baik, Dimaz juga berperan aktif melepaskan tembakan. Beberapa steal Dimaz, penting untuk produktivitas CLS. Di awal-awal laga, CLS melesat 9-0.
Masalah mendera saat Stadium memutuskan menggantikan Fanny Budianto dengan Oei Abraham Yoel Trisakti. Point Guard pindahan dari Aspac itu membuat Stadium sempat menyusul hingga 9-6. Merio Ferdiyansyah yang kali ini bukan starter, tampil gesit dan mencetak delapan angka. Kuarter pertama diakhiri dengan keunggulan CLS Knights 16-10.
Merio masih berjaya di kuarter kedua. Tembakan dan penetrasi Merio adalah satu-satunya masalah terbesar yang dihadapi CLS Knights. Merio mampu menambah tujuh poin di kuarter kedua. Sementara para pemain lain tidak memberi kontribusi seheboh Merio.
Permainan CLS Knights lebih merata. Tony Agus memang mencetak enam poin dan terbanyak di kuarter kedua. Namun akumulasi dari para pemain lainnya mampu membawa CLS Knights tetap menguasai laga dan unggul 17-10 di kuarter kedua.
Serangan gencar Stadium muncul di kuarter ketiga. Merio tentu saja masih berjaya. Tetapi kali ini Stadium mendapat sokongan poin yang lebih merata. Di antaranya dari Anton Sujarwo yang juga mengandalkan tembakan dan penetrasi, serta Daniel Iskandar yang menerima bola dan beroperasi di paint area. Stadium unggul tipis 22-20 di kuarter ketiga.
Stadium sebenarnya memiliki momentum untuk mengejar poin yang hanya terpaut tiga angka. Namun, Abraham Yoel melakukan pelanggaran tidak perlu hingga membuat CLS Knights mendapat hadiah tembakan bebas dan memperlebar jarak.
Tampil spektakuler dengan 30 poin, tidak lantas membuat Merio menghantarkan kemenangan bagi timnya. Pada kubu CLS Knights, Dimaz Muharri tampil nyaman dengan 10 poin 8 rebound. Namun penampilan terbaik kembali disuguhkan Dian Heriyadi dengan 15 poin.
"Saya minta para big man untuk berbuat lebih. Karena kami mengandalkan kemampuan mereka. Dian sangat improve. Tapi, saya tahu dia masih bisa lebih baik dari sekarang," ujar Eduard Santos Vergeire, head coach CLS Knights.
Keberhasilan ini jelas memuaskan CLS Knights. Membuat mereka segera fokus menatap laga berikutnya. "Para pemain sangat enjoy. Saya minta tim main rileks dan terus menjaga gairah bermain. Itu yang paling dibutuhkan. Melawan Bimasakti di pertandingan berikutnya akan sangat berat. Bimasakti akan mati-matian melawan kami," tambah Eduard. (nbl/kny)
Dimaz Muharri tampil gemilang. Bukan hanya pengatur serangan yang baik, Dimaz juga berperan aktif melepaskan tembakan. Beberapa steal Dimaz, penting untuk produktivitas CLS. Di awal-awal laga, CLS melesat 9-0.
Masalah mendera saat Stadium memutuskan menggantikan Fanny Budianto dengan Oei Abraham Yoel Trisakti. Point Guard pindahan dari Aspac itu membuat Stadium sempat menyusul hingga 9-6. Merio Ferdiyansyah yang kali ini bukan starter, tampil gesit dan mencetak delapan angka. Kuarter pertama diakhiri dengan keunggulan CLS Knights 16-10.
Merio masih berjaya di kuarter kedua. Tembakan dan penetrasi Merio adalah satu-satunya masalah terbesar yang dihadapi CLS Knights. Merio mampu menambah tujuh poin di kuarter kedua. Sementara para pemain lain tidak memberi kontribusi seheboh Merio.
Permainan CLS Knights lebih merata. Tony Agus memang mencetak enam poin dan terbanyak di kuarter kedua. Namun akumulasi dari para pemain lainnya mampu membawa CLS Knights tetap menguasai laga dan unggul 17-10 di kuarter kedua.
Serangan gencar Stadium muncul di kuarter ketiga. Merio tentu saja masih berjaya. Tetapi kali ini Stadium mendapat sokongan poin yang lebih merata. Di antaranya dari Anton Sujarwo yang juga mengandalkan tembakan dan penetrasi, serta Daniel Iskandar yang menerima bola dan beroperasi di paint area. Stadium unggul tipis 22-20 di kuarter ketiga.
Stadium sebenarnya memiliki momentum untuk mengejar poin yang hanya terpaut tiga angka. Namun, Abraham Yoel melakukan pelanggaran tidak perlu hingga membuat CLS Knights mendapat hadiah tembakan bebas dan memperlebar jarak.
Tampil spektakuler dengan 30 poin, tidak lantas membuat Merio menghantarkan kemenangan bagi timnya. Pada kubu CLS Knights, Dimaz Muharri tampil nyaman dengan 10 poin 8 rebound. Namun penampilan terbaik kembali disuguhkan Dian Heriyadi dengan 15 poin.
"Saya minta para big man untuk berbuat lebih. Karena kami mengandalkan kemampuan mereka. Dian sangat improve. Tapi, saya tahu dia masih bisa lebih baik dari sekarang," ujar Eduard Santos Vergeire, head coach CLS Knights.
Keberhasilan ini jelas memuaskan CLS Knights. Membuat mereka segera fokus menatap laga berikutnya. "Para pemain sangat enjoy. Saya minta tim main rileks dan terus menjaga gairah bermain. Itu yang paling dibutuhkan. Melawan Bimasakti di pertandingan berikutnya akan sangat berat. Bimasakti akan mati-matian melawan kami," tambah Eduard. (nbl/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 17:00
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 16:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:37
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:29
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:23
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 16:17
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...