
"Seorang pemain terbaik juga harus memberikan pengaruh yang besar terhadap prestasi yang dicetak timnya. Jika mengacu pada 2 faktor yaitu pemain terbaik dan juga pemain paling berpengaruh untuk performa timnya maka kandidat MVP sangat pantas untuk disematkan kepada pemain-pemain dibawah ini," tulis IBL dalam rilisnya.
Jamarr adalah pemain andalan CLS Knights yang membawa timnya menjadi pemuncak klasemen akhir musim reguler. Jamarr adalah satu-satunya pemain yang berposisi sebagai power forward yang namanya berada pada 10 besar pemain dengan assist dan steal per game tertinggi di liga. Ditambah dengan 16 kali double double yang sudah dia ciptakan tidak diragukan lagi bahwa secara statistik Jamarr adalah pemain terbaik.
Pengaruh Jamarr bagi tim juga bisa dikatakan cukup besar. Pada saat Jamarr tidak bermain, CLS Knights harus mengalahkan tim sekelas Bimasakti melalui overtime. Dua kekalahan CLS Knights melawan Aspac Jakarta diakibatkan karena Jamarr tampil di bawah performa terbaiknya.
Selain offense, pertahanan yang tangguh juga ditampilkan oleh Jamarr yang seringkali menghalau tembakan atau penetrasi serangan lawannya, lewat blocking maupun blocking attempt yang menyebabkan lawannya mesti merubah tembakan.
Andakara Prastawa Dhyaksa menjadi pembeda bagi setiap game Aspac. Aura seorang Prastawa sanggup menghipnotis para lawan dan juga setiap orang yang menonton langsung pertandingannya. Prastawa memang dikenal dengan tembakan tiga angkanya, namun lebih berbahaya lagi pada saat Prastawa memegang bola di detik-detik krusial.
Firman Dwi Nugroho merupakan sosok penting bagi perjalan Satya Wacana menembus babak playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah tim. Menjadi tulang punggung sebuah tim memang tidak mudah. Namun hal itu diemban Firman dengan sikap yang luar biasa.
Bermain dengan rata-rata 32 menit per game, Firman menjadi tembok pertahanan yang kokoh bagi Satya Wacana. Performa yang membaik dari Firman inilah yang membuat timnya berhasil masuk ke babak playoff.(faw)
Berikut para kandidat penerima IBL 2016 Individual Awards:
Most Valuable Player (MVP)
1. Jammar Andre Johnson (CLS Knights Surabaya)
2. Andakara Prastawa Dhyaksa (M88 Aspac Jakarta)
3. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)
Most Improvement Players (MIP)
1. M Rizal Falconi (Garuda Bandung)
2. Daniel Timothy Wenas (Garuda Bandung)
3. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)
Defensive Player Of The Year (DPOTY)
1. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)
2. Jamarr Andre Johnson (CLS Knights Surabaya)
3. Galank Gunawan (Garuda Bandung)
Six Man Of The Year (SMOTY)
1. Andakara Prastawa Dhyaksa (M88 Aspac Jakarta)
2. Kaleb Ramot Gemilang (CLS Knights Surabaya)
3. Faisal Julius Achmad (Pelita Jaya Jakarta)
Rookie Of The Year (ROTY)
1. Jammar Andre Johnson (CLS Knights Surabaya)
2. Brandon Jawato (Pelita Jaya Jakarta)
3. Abraham Damar Grahita (Stadium Jakarta)
Coach Of The Year (COTY)
1. Wahyu Widayat Jati (CLS Knights Surabaya)
2. Efri Meldi (Satya Wacana Salatiga)
3. Fictor Gideon Roring (Garuda Bandung)
[initial]
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa Lain 23 Maret 2025 00:32
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 00:01
-
Bulu Tangkis 22 Maret 2025 23:39
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:16
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:02
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:55
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...