
Bola.net - Sejarah baru tercipta di Championship Series, babak puncak Speedy NBL Indonesia 2012-2013. Stadium Jakarta berhasil merebut tiket semifinal, usai menyingkirkan juara bertahan Satria Muda BritAma Jakarta, 68-57, dalam laga do or die yang berlangsung sengit di GOR UNY Jogjakarta, Selasa (21/5).
Ini adalah pencapaian terbaik bagi Stadium sejak era NBL Indonesia. Setelah dua musim sebelumnya, Merio Ferdiansyah dkk selalu gagal menembus Empat Besar. Pada semifinal yang dijadwalkan Kamis lusa (23/5), Stadium bakal berhadapan dengan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.
Sebaliknya, bagi Satria Muda ini adalah hasil terburuk mereka setelah dua musim sebelumnya berhasil keluar sebagai champion. Seiring tersingkirnya Satria Muda, liga basket kasta tertinggi di tanah air ini bakal melahirkan juara baru.
Satria Muda yang tampil tanpa point guard andalan Faisal J. Achmad memercayakan kendali serangan kepada Arki Dikania Wisnu. Naluri Arki yang lebih sebagai pencetak angka dibanding pembagi bola membuat serangan-serangan Satria Muda tidak terlalu mengalir. Arki melepaskan dua kali tembakan di kuarter pertama yang keduanya gagal.
Tertinggal 19-15 di kuarter pertama, Stadium menjaga keunggulan dengan sangat baik. Combo guard Merio Ferdiansyah menjadi ujung tombak Stadium hingga kuarter kedua. Kerap mendapat penjagaan dari big man, Merio beberapa kali berani melakukan penetrasi. Namun kuarter kedua juga menjadi momentum kebangkitan Satria Muda. Arki dan Firdaus J. Achmad membawa timnya menempel ketat setiap raihan poin Stadium. Stadium hanya unggul 36-34 di akhir kuarter kedua.
Momentum Satria Muda untuk mengejar di kuarter ketiga patah oleh Arki yang sudah mendapatkan empat kali foul di awal kuarter ketiga. Satria Muda tumpul tanpa Arki.
Memasuki kuarter terakhir, Stadium yang unggul 49-44 mendapat perlawanan keras dari Satria Muda. Ruslan dan Yan Steven Pattikawa, dua big man Stadium harus keluar karena akumulasi lima foul. Beruntung, Tri Wicaksono bermain sangat gemilang dengan mengumpulkan poin-poin penting.
Dengan total 16 poin, Merio menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Stadium. Indra Budianto menyusul dengan 15 poin, dan Tri Wicaksono meraih double-double dengan 12 poin dan 10 rebound.
”Terus terang, kami termotivasi oleh sukses yang dicatatkan Garuda (Kukar Bandung). Kalau mereka bisa seperti itu, kenapa kami tidak bisa juga?” tegas Yoesron Fadlilah, asisten pelatih Stadium.
Sementara itu, Satria Muda harus angkat koper dari Championship Series. ”Harus saya akui, Stadium jauh lebih baik dari kami. Eksekusi mereka bagus, dan bermain secara kolektif. Mereka pantas masuk semifinal,” ujar Octaviarro Romely Tamtelahitu, head coach Satria Muda.
Menurut pelatih yang akrab disapa Ocky ini, kegagalan Satria Muda menjaga tradisi juara disebabkan banyak faktor. Selain komposisi tim yang masih didominasi pemain muda, sepanjang musim ini Satria Muda sering diganggu cedera. ”Secara pribadi saya meminta maaf kepada para fans. Kegagalan ini karena salah saya,” tutup Ocky. (nbl/kny)
Ini adalah pencapaian terbaik bagi Stadium sejak era NBL Indonesia. Setelah dua musim sebelumnya, Merio Ferdiansyah dkk selalu gagal menembus Empat Besar. Pada semifinal yang dijadwalkan Kamis lusa (23/5), Stadium bakal berhadapan dengan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.
Sebaliknya, bagi Satria Muda ini adalah hasil terburuk mereka setelah dua musim sebelumnya berhasil keluar sebagai champion. Seiring tersingkirnya Satria Muda, liga basket kasta tertinggi di tanah air ini bakal melahirkan juara baru.
Satria Muda yang tampil tanpa point guard andalan Faisal J. Achmad memercayakan kendali serangan kepada Arki Dikania Wisnu. Naluri Arki yang lebih sebagai pencetak angka dibanding pembagi bola membuat serangan-serangan Satria Muda tidak terlalu mengalir. Arki melepaskan dua kali tembakan di kuarter pertama yang keduanya gagal.
Tertinggal 19-15 di kuarter pertama, Stadium menjaga keunggulan dengan sangat baik. Combo guard Merio Ferdiansyah menjadi ujung tombak Stadium hingga kuarter kedua. Kerap mendapat penjagaan dari big man, Merio beberapa kali berani melakukan penetrasi. Namun kuarter kedua juga menjadi momentum kebangkitan Satria Muda. Arki dan Firdaus J. Achmad membawa timnya menempel ketat setiap raihan poin Stadium. Stadium hanya unggul 36-34 di akhir kuarter kedua.
Momentum Satria Muda untuk mengejar di kuarter ketiga patah oleh Arki yang sudah mendapatkan empat kali foul di awal kuarter ketiga. Satria Muda tumpul tanpa Arki.
Memasuki kuarter terakhir, Stadium yang unggul 49-44 mendapat perlawanan keras dari Satria Muda. Ruslan dan Yan Steven Pattikawa, dua big man Stadium harus keluar karena akumulasi lima foul. Beruntung, Tri Wicaksono bermain sangat gemilang dengan mengumpulkan poin-poin penting.
Dengan total 16 poin, Merio menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Stadium. Indra Budianto menyusul dengan 15 poin, dan Tri Wicaksono meraih double-double dengan 12 poin dan 10 rebound.
”Terus terang, kami termotivasi oleh sukses yang dicatatkan Garuda (Kukar Bandung). Kalau mereka bisa seperti itu, kenapa kami tidak bisa juga?” tegas Yoesron Fadlilah, asisten pelatih Stadium.
Sementara itu, Satria Muda harus angkat koper dari Championship Series. ”Harus saya akui, Stadium jauh lebih baik dari kami. Eksekusi mereka bagus, dan bermain secara kolektif. Mereka pantas masuk semifinal,” ujar Octaviarro Romely Tamtelahitu, head coach Satria Muda.
Menurut pelatih yang akrab disapa Ocky ini, kegagalan Satria Muda menjaga tradisi juara disebabkan banyak faktor. Selain komposisi tim yang masih didominasi pemain muda, sepanjang musim ini Satria Muda sering diganggu cedera. ”Secara pribadi saya meminta maaf kepada para fans. Kegagalan ini karena salah saya,” tutup Ocky. (nbl/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:35
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:23
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:11
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:04
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 18:54
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 18:45
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...