
Bola.net - Meskipun selalu memberikan perlawanan ketat hingga kuarter terakhir, Pacific Caesar Surabaya gagal melampaui raihan Stadium Jakarta. Stadium yang sedikit lebih agresif dan efektif keluar sebagai pemenang dengan selisih tipis, 68-60, dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia 2012-2013 seri IV Solo di Sritex Arena, Senin (11/3).
Laga berjalan cukup seimbang. Performa dan akurasi Yan Pattikawa dan Randolph Ariestedes yang sempurna di kuarter pertama tidak diimbangi dengan baik oleh Merio Ferdiyansyah ataupun Indra Budianto. Hal yang sama terjadi pada kubu Pacific. Rata-rata field goals Airlangga Sabara dan Muhammad Ikrar yang mencapai angka lebih dari 50 persen, justru berkebalikan dengan para pemain Pacific lainnya. Pacific pun hanya tertinggal satu angka di kuarter pertama 16-15.
Setali tiga uang dengan kuarter pertama, Stadium tidak mampu mengoptimalkan kekuatan secara merata. Kedua tim memang sama-sama meningkatkan akurasi dengan jumlah sama 43 persen. Tetapi pada kubu Stadium, hanya Randolph yang memberi kontribusi sangat baik. Namun operasi Randolph selalu mendapat balasan setimpal dari Muhammad Ikrar, Eko Sasmito, dan Hari Suharsono. Jumlah tembakan Stadium yang lebih massif membawa tim ini mampu mempertahankan keunggulan di angka 40-37 di akhir kuarter kedua.
Hanya melakukan satu kali turnover di kuarter ketiga membuat Stadium semakin nyaman melakukan serangan. Randolph tetap menjadi ujung tombak utama meskipun beberapa pemain lain seperti Merio Ferdiyansyah dan Dino Leonardo memberi tambahan dari satu-dua tembakan masuk. Stadium mampu sedikit menjauh hingga 56-46 di ujung kuarter ketiga.
Tembakan-tembakan Merio mulai gencar di kuarter terakhir. Hal ini efektif menutup hilangnya Randolph. Meskipun mampu menambah enam poin di kuarter terakhir, Airlangga Sabara gagal menyelamatkan Pacific dari kekalahan. Total 13 poin Airlangga terbanyak kedua setelah Eko dengan 15 poin. Sementara Randolph menjadi yang terbanyak di Stadium dengan 18 poin. Merio menyusul dengan tambahan 14 poin. (nbl/kny)
Laga berjalan cukup seimbang. Performa dan akurasi Yan Pattikawa dan Randolph Ariestedes yang sempurna di kuarter pertama tidak diimbangi dengan baik oleh Merio Ferdiyansyah ataupun Indra Budianto. Hal yang sama terjadi pada kubu Pacific. Rata-rata field goals Airlangga Sabara dan Muhammad Ikrar yang mencapai angka lebih dari 50 persen, justru berkebalikan dengan para pemain Pacific lainnya. Pacific pun hanya tertinggal satu angka di kuarter pertama 16-15.
Setali tiga uang dengan kuarter pertama, Stadium tidak mampu mengoptimalkan kekuatan secara merata. Kedua tim memang sama-sama meningkatkan akurasi dengan jumlah sama 43 persen. Tetapi pada kubu Stadium, hanya Randolph yang memberi kontribusi sangat baik. Namun operasi Randolph selalu mendapat balasan setimpal dari Muhammad Ikrar, Eko Sasmito, dan Hari Suharsono. Jumlah tembakan Stadium yang lebih massif membawa tim ini mampu mempertahankan keunggulan di angka 40-37 di akhir kuarter kedua.
Hanya melakukan satu kali turnover di kuarter ketiga membuat Stadium semakin nyaman melakukan serangan. Randolph tetap menjadi ujung tombak utama meskipun beberapa pemain lain seperti Merio Ferdiyansyah dan Dino Leonardo memberi tambahan dari satu-dua tembakan masuk. Stadium mampu sedikit menjauh hingga 56-46 di ujung kuarter ketiga.
Tembakan-tembakan Merio mulai gencar di kuarter terakhir. Hal ini efektif menutup hilangnya Randolph. Meskipun mampu menambah enam poin di kuarter terakhir, Airlangga Sabara gagal menyelamatkan Pacific dari kekalahan. Total 13 poin Airlangga terbanyak kedua setelah Eko dengan 15 poin. Sementara Randolph menjadi yang terbanyak di Stadium dengan 18 poin. Merio menyusul dengan tambahan 14 poin. (nbl/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 00:25
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 22:06
-
Liga Italia 24 Maret 2025 21:58
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 21:48
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 21:45
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...