
Bola.net - Oklahoma City Thunder melaju ke final NBA setelah mengalahkan San Antonio Spurs 107-99, pada hari Rabu (6/7) waktu setempat. Dengan kemenangan tersebut, Thunder yang sempat tertinggal 18 angka pada babak pertama, secara keseluruhan menang 4-2 dalam pertandingan sistem best of seven itu.
Di pertandingan final, Thunder akan berhadapan dengan pemenang antara Boston Celtics dan Miami Heat yang bertanding di laga final Wilayah Timur.
Setelah menghentikan laju kemenangan 20 kali beruntun Spurs minggu lalu, Thunder di luar dugaan mampu bangkit untuk merebut empat pertandingan beruntun untuk akhirnya unggul 4-2 setelah sempat tertinggal 0-2.
Sukses Thunder tidak terlepas dari penampilan gemilang Kevin Durant, terutama pada babak kedua ketika tiga kali peraih gelar top scorer NBA itu meraih 34 angka dan 14 rebound dalam penampilannya sepanjang 48 menit pertandingan.
"Ini adalah pertandingan paling berat yang pernah saya alami sejak bergabung dengan tim ini," kata Durant usai pertandingan. "Tapi kami terus bekerja keras. Saya telah mencoba untuk menginspirasi teman-teman melalui permainan saya, dan saya gembira karena bisa membawa kemenangan bagi Oklahoma."
Pada pendukung tim tuan rumah Oklahoma pun tidak henti-hentinya meneriakkan "MVP! MVP!" (pemain terbaik) sebagai bentuk dukungan kepada Durant agar terpilih sebagai pemain terbaik NBA.
Durant dan rekannya yang juga berusia 23 tahun, Russell Westbrook, saling bahu-membahu untuk membawa Thunder ke final setelah empat musim berkompetisi di NBA. Sebelum pindah markas ke Oklahoma, Thunder sebelumnya bermarkas di Seattle dengan nama Seattle SuperSonics.
Sementara Spurs yang sebagian diperkuat pemain veteran Tim Duncan (36), Manu Ginobili (34) dan Tony Parker (30) berusaha keras memenangi pertandingan untuk memaksa pertarungan sampai partai ketujuh setelah tertinggal 2-3.
Parker, pemain asal Perancis, memimpin rekan-rekannya dengan mencetak 21 angka dan 10 assist pada babak pertama, sementara Duncan menyumbang 13 angka untuk membawa Spurs unggul lebih dulu dengan selisih 15 angka, yaitu 63-48.
Tapi pada babak kedua, tuan rumah Thunder mulai bangkit, dipimpin oleh Durant. "Para pelatih mengatakan bahwa kami harus bermain kompak dan mengingatkan bahwa kami tidak ingin kembali bermain di San Antonio (Game 7)," kata Durant.
Di awal babak kedua, Thunder langsung melaju 14-4 sehingga berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 62-67 dan kemudian berbalik unggul 79-77 berkat lemparan tiga angka Durant.
Parker yang sempat tidak berkutik pada kuarter ketiga, mulai bangkit untuk kembali mengantar keunggulan Spurs 81-80.
Tapi Durant dan Westbrook yang tampil kompak, membuat Thunder kembali menemukan bentuk permainan dan berhasil memperbesar keunggulan 90-84.
Faktor usia turut memberi pengaruh atas penampilan Spurs sehingga kalah cepat dan kalah gesit dibanding pemain Thunder yang rata-rata lebih muda. "Mereka lebih gesit. Permainan bertahan mereka juga kuat, mereka bermain lebih agresif," kata Ginobili, mengakui keunggulan lawan.
"Tentu saja kami tidak bisa mengimbangi energi dan kecepatan mereka. Kami tidak bisa melompat setinggi mereka, atau berlari lebih cepat dari mereka," katanya.
Derek Fisher, pemain veteran yang berada di antara para pemain muda Thunder, turut memberikan angka penting melalui lemparan tiga angka yang membuat timnya terus memimpin. "Kami bermain berkat kerjasama yang baik. Hal yang diinginkan bisa terjadi jika semua saling membantu," kata Fisher.
Skor tertinggi untuk Spurs diraih Parker dengan 29 angka dan 12 assist, disusul Duncan dengan 23 angka.
Scott Brooks, pelatih Thunder segera mengingatkan pemainnya untuk tidak cepat berpuas diri dengan kemenangan tersebut. "Kami tidak ingin hanya lolos ke final, kami menginginkan gelar juara," kata Brooks.
Calon lawan Thunder di final, yaitu Boston Celtics, saat ini memimpin 3-2 atas Miami Heat. Thunder akan menjadi tuan rumah pada pertandingan pertama final NBA, hari Selasa (Rabu WIB) mendatang. (ant/kny)
Di pertandingan final, Thunder akan berhadapan dengan pemenang antara Boston Celtics dan Miami Heat yang bertanding di laga final Wilayah Timur.
Setelah menghentikan laju kemenangan 20 kali beruntun Spurs minggu lalu, Thunder di luar dugaan mampu bangkit untuk merebut empat pertandingan beruntun untuk akhirnya unggul 4-2 setelah sempat tertinggal 0-2.
Sukses Thunder tidak terlepas dari penampilan gemilang Kevin Durant, terutama pada babak kedua ketika tiga kali peraih gelar top scorer NBA itu meraih 34 angka dan 14 rebound dalam penampilannya sepanjang 48 menit pertandingan.
"Ini adalah pertandingan paling berat yang pernah saya alami sejak bergabung dengan tim ini," kata Durant usai pertandingan. "Tapi kami terus bekerja keras. Saya telah mencoba untuk menginspirasi teman-teman melalui permainan saya, dan saya gembira karena bisa membawa kemenangan bagi Oklahoma."
Pada pendukung tim tuan rumah Oklahoma pun tidak henti-hentinya meneriakkan "MVP! MVP!" (pemain terbaik) sebagai bentuk dukungan kepada Durant agar terpilih sebagai pemain terbaik NBA.
Durant dan rekannya yang juga berusia 23 tahun, Russell Westbrook, saling bahu-membahu untuk membawa Thunder ke final setelah empat musim berkompetisi di NBA. Sebelum pindah markas ke Oklahoma, Thunder sebelumnya bermarkas di Seattle dengan nama Seattle SuperSonics.
Sementara Spurs yang sebagian diperkuat pemain veteran Tim Duncan (36), Manu Ginobili (34) dan Tony Parker (30) berusaha keras memenangi pertandingan untuk memaksa pertarungan sampai partai ketujuh setelah tertinggal 2-3.
Parker, pemain asal Perancis, memimpin rekan-rekannya dengan mencetak 21 angka dan 10 assist pada babak pertama, sementara Duncan menyumbang 13 angka untuk membawa Spurs unggul lebih dulu dengan selisih 15 angka, yaitu 63-48.
Tapi pada babak kedua, tuan rumah Thunder mulai bangkit, dipimpin oleh Durant. "Para pelatih mengatakan bahwa kami harus bermain kompak dan mengingatkan bahwa kami tidak ingin kembali bermain di San Antonio (Game 7)," kata Durant.
Di awal babak kedua, Thunder langsung melaju 14-4 sehingga berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 62-67 dan kemudian berbalik unggul 79-77 berkat lemparan tiga angka Durant.
Parker yang sempat tidak berkutik pada kuarter ketiga, mulai bangkit untuk kembali mengantar keunggulan Spurs 81-80.
Tapi Durant dan Westbrook yang tampil kompak, membuat Thunder kembali menemukan bentuk permainan dan berhasil memperbesar keunggulan 90-84.
Faktor usia turut memberi pengaruh atas penampilan Spurs sehingga kalah cepat dan kalah gesit dibanding pemain Thunder yang rata-rata lebih muda. "Mereka lebih gesit. Permainan bertahan mereka juga kuat, mereka bermain lebih agresif," kata Ginobili, mengakui keunggulan lawan.
"Tentu saja kami tidak bisa mengimbangi energi dan kecepatan mereka. Kami tidak bisa melompat setinggi mereka, atau berlari lebih cepat dari mereka," katanya.
Derek Fisher, pemain veteran yang berada di antara para pemain muda Thunder, turut memberikan angka penting melalui lemparan tiga angka yang membuat timnya terus memimpin. "Kami bermain berkat kerjasama yang baik. Hal yang diinginkan bisa terjadi jika semua saling membantu," kata Fisher.
Skor tertinggi untuk Spurs diraih Parker dengan 29 angka dan 12 assist, disusul Duncan dengan 23 angka.
Scott Brooks, pelatih Thunder segera mengingatkan pemainnya untuk tidak cepat berpuas diri dengan kemenangan tersebut. "Kami tidak ingin hanya lolos ke final, kami menginginkan gelar juara," kata Brooks.
Calon lawan Thunder di final, yaitu Boston Celtics, saat ini memimpin 3-2 atas Miami Heat. Thunder akan menjadi tuan rumah pada pertandingan pertama final NBA, hari Selasa (Rabu WIB) mendatang. (ant/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...