
Bola.net - Rekor sempurna CLS Knights Surabaya pada seri perdana Speedy NBL Indonesia 2012-2013 akhirnya terhenti. Adalah Dell Aspac Jakarta yang menghentikan rekor tersebut. Meskipun tidak didampingi oleh head coach Yugianto Kuntarjo, Dell Aspac Jakarta tetap mampu menghadang gempuran CLS Knights Surabaya.
Dua tim yang belum pernah kalah ini bertarung dalam tempo permainan cepat. Akurasi tinggi Sandy Febiyansyakh tidak mampu mengimbangi kekuatan big man Aspac yang dominan. Aspac menang 65-56, sekaligus menjaga rekor sempurna dengan menyapu bersih empat laga dengan kemenangan.
Permainan cepat seperti biasa ditunjukan oleh CLS Knights. Duo Andrie Ekayana dan Febri Utomo menjadi ancaman serius bagi Aspac. Dimaz Muharri bahkan menjadi bahaya tersendiri bagi Aspac ketika point guard lincah ini tiba-tiba memasukan satu-satunya tembakan tiga angka yang ia lepaskan. Pada kuarter pertama, big man Aspac belum banyak memberi kontribusi. CLS Knights unggul tipis di akhir kuarter pertama 14-13.
Pringgo Regowo mulai lebih aktif bekerja di bawah ring CLS Knights. Pergerakan Pringgo sulit dihentikan oleh Tony Agus maupun Dian Heriyadi. Meskipun field goals CLS Knights membaik di kuarter kedua menjadi 50 persen, dan Dimaz Muharri semakin aktif menyebar membuka peluang, CLS Knights mulai tertinggal 28-27 di akhir kuarter kedua.
Rapatnya pertahanan Aspac di kuarter ketiga membuat CLS Knights membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum melepaskan tembakan. Sepanjang kuarter ketiga, CLS Knights hanya melepaskan 10 tembakan dan hanya tiga yang menembus sasaran. Sebaliknya, Aspac mulai menyulitkan sisi dalam pertahanan CLS Knights. Dari luar, rookie Andakara Prastawa kembali bekerja menunjukan kebolehannya menembak tiga angka. Prastawa mencetak 10 poin, dan Pringgo menambah lima dari total 21 poin Aspac di kuarter ketiga.
CLS Knights bermain sangat baik di kuarter terakhir. Sandy menjadi penohok yang mematikan. Namun demikian, setiap skor CLS Knights selalu mendapat balasan dari para pemain Aspac. CLS Knights menguasai kuarter terakhir dengan 19-16, tetapi belum cukup menutupi total keseluruhan poin untuk membungkus kemenangan.
Sandy menjadi pencetak angka terbanyak bagi CLS Knights dengan 14 poin. Sementara dari kubu Aspac, tiga pemain mencetak dua digit poin. Pringgo 21, Prastawa 14, dan Xaverius Prawiro 10 poin.
”Akhirnya ada tim yang menghukum atas inkonsistensi kami . Hasil yang kami dapat pada pertandingan hari ini merupakan kebalikan dari permainan yang kami lakukan sebelumnya. Biasanya kita mengawali game dengan buruk dan mengakhiri dengan bagus. Tapi sekarang kita start dengan bagus, namun akhirnya mendapat hasil yang buruk,” ujar Eduard Santos Verguire, head coach CLS Knights. (nbl/kny)
Dua tim yang belum pernah kalah ini bertarung dalam tempo permainan cepat. Akurasi tinggi Sandy Febiyansyakh tidak mampu mengimbangi kekuatan big man Aspac yang dominan. Aspac menang 65-56, sekaligus menjaga rekor sempurna dengan menyapu bersih empat laga dengan kemenangan.
Permainan cepat seperti biasa ditunjukan oleh CLS Knights. Duo Andrie Ekayana dan Febri Utomo menjadi ancaman serius bagi Aspac. Dimaz Muharri bahkan menjadi bahaya tersendiri bagi Aspac ketika point guard lincah ini tiba-tiba memasukan satu-satunya tembakan tiga angka yang ia lepaskan. Pada kuarter pertama, big man Aspac belum banyak memberi kontribusi. CLS Knights unggul tipis di akhir kuarter pertama 14-13.
Pringgo Regowo mulai lebih aktif bekerja di bawah ring CLS Knights. Pergerakan Pringgo sulit dihentikan oleh Tony Agus maupun Dian Heriyadi. Meskipun field goals CLS Knights membaik di kuarter kedua menjadi 50 persen, dan Dimaz Muharri semakin aktif menyebar membuka peluang, CLS Knights mulai tertinggal 28-27 di akhir kuarter kedua.
Rapatnya pertahanan Aspac di kuarter ketiga membuat CLS Knights membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum melepaskan tembakan. Sepanjang kuarter ketiga, CLS Knights hanya melepaskan 10 tembakan dan hanya tiga yang menembus sasaran. Sebaliknya, Aspac mulai menyulitkan sisi dalam pertahanan CLS Knights. Dari luar, rookie Andakara Prastawa kembali bekerja menunjukan kebolehannya menembak tiga angka. Prastawa mencetak 10 poin, dan Pringgo menambah lima dari total 21 poin Aspac di kuarter ketiga.
CLS Knights bermain sangat baik di kuarter terakhir. Sandy menjadi penohok yang mematikan. Namun demikian, setiap skor CLS Knights selalu mendapat balasan dari para pemain Aspac. CLS Knights menguasai kuarter terakhir dengan 19-16, tetapi belum cukup menutupi total keseluruhan poin untuk membungkus kemenangan.
Sandy menjadi pencetak angka terbanyak bagi CLS Knights dengan 14 poin. Sementara dari kubu Aspac, tiga pemain mencetak dua digit poin. Pringgo 21, Prastawa 14, dan Xaverius Prawiro 10 poin.
”Akhirnya ada tim yang menghukum atas inkonsistensi kami . Hasil yang kami dapat pada pertandingan hari ini merupakan kebalikan dari permainan yang kami lakukan sebelumnya. Biasanya kita mengawali game dengan buruk dan mengakhiri dengan bagus. Tapi sekarang kita start dengan bagus, namun akhirnya mendapat hasil yang buruk,” ujar Eduard Santos Verguire, head coach CLS Knights. (nbl/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 18:53
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 18:10
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 17:50
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 17:00
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 16:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:37
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...