AS Roma Dramatis Singkirkan Feyenoord Melalui Adu Penalti, Daniele De Rossi: Bikin Jantung Deg-degan

Editor Bolanet | 23 Februari 2024 08:55
AS Roma Dramatis Singkirkan Feyenoord Melalui Adu Penalti, Daniele De Rossi: Bikin Jantung Deg-degan
Serie A 2023/2024: Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi (c) AP Photo/Andrew Medichini

Bola.net - Daniele De Rossi bersyukur AS Roma bisa melangkah ke babak selanjutnya usai melewati partai menegangkan lawan Feyenoord. Dan ia juga tak lupa berterima kasih kepada para penggemar yang tak henti memberi energi di laga ini.

Roma sukses menyingkirkan jagoan asal Belanda lewat adu penalti 4-2 dalam laga play-off fase gugur Liga Europa 2023/24. Bermain di Stadio Olimpico, Jumat (23/2/2024) dini hari WIB, kedua tim bermain alot sepanjang 120 menit dengan skor 1-1.

Advertisement

Santiago Gimenez membawa tim tamu unggul terlebih dahulu di menit 5 dan Lorenzo Pellegrini membatalkan gol tim lawan lewat lesakannya di menit 15. Kemudian pertandingan dilanjutkan ke babak extra time, sebab pada leg pertama kedua tim juga bermain sama kuat 1-1.

"Sungguh luar biasa untuk mengingat semua yang terjadi malam ini. Itu adalah malam Eropa pertama saya di Roma dalam peran sebagai pelatih," ucap De Rossi seusai pertandingan.

Simak komentar lebih lanjut sang pelatih di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Bikin Jantungan

Secara historis, Giallorossi memiliki rekor yang sangat buruk dalam adu penalti, termasuk kekalahan yang cukup menyedihkan di Final European Cup dari Liverpool dan Final Liga Europa musim lalu dari Sevilla.

"Itu adalah cara yang sangat Romanista untuk menang, membuat banyak orang terkena serangan jantung! Saya pikir kami telah menyingkirkan sedikit sikap pesimis, kami memiliki pepatah di sini seperti 'tidak pernah ada kegembiraan', namun kami dapat membuka lembaran baru," ujar De Rossi.

"Kami bukanlah anak itik yang buruk rupa. Kami juga sudah mulai meraih kemenangan, kami adalah tim yang bagus di stadion yang hebat, saya senang.

"Saya sangat senang laga berakhir seperti ini, saya pikir ini pantas didapatkan setelah semua yang kami lakukan sepanjang pertandingan, terutama di babak pertama."

2 dari 3 halaman

Puji Mile Svilar

Mile Svilar sudah menjadi kiper spesialis penalti, saat ia menepis tendangan penalti di Liga Champions pada usia 18 tahun, namun ia telah menjadi bintang sejak De Rossi mempromosikannya sebagai pilihan utama di depan Rui Patricio.

"Dia kuat karena dia sekarang memiliki dukungan dari tim yang berada di belakangnya, dia bermain lebih teratur dan juga didukung oleh Rui Patricio, yang merupakan orang yang hebat, saya ingin menekankan hal itu.

"Saya tahu orang-orang mengatakan bahwa penalti adalah sebuah keberuntungan, tetapi itu bukan hanya keberuntungan, karena ia bekerja keras, mempelajari lawan, cepat keluar dari garis gawang, jadi ia tahu apa yang ia lakukan dan hal tersebut membawa keberuntungan bagi Anda."

3 dari 3 halaman

Angkat Topi kepada Penggemar

Di akhir babak adu penalti, De Rossi berlari ke arah Curva Sud untuk ikut merayakannya bersama para pemain dan berpelukan erat dengan Romelu Lukaku, yang gagal mengeksekusi penalti.

"Saya harus berterima kasih kepada para fans. Saya merasa sedikit malu melakukan hal tersebut sekarang sebagai seorang pelatih, itu lebih mudah ketika saya masih menjadi seorang pemain, tetapi mereka memanggil saya," jelasnya.

"Mereka memberikan dukungan dan kasih sayang kepada kami, sebuah cinta yang begitu besar.

"Saya mencoba untuk tetap berkepala dingin dan bersikap biasa saja, namun saya tidak ingin mereka berpikir bahwa saya telah banyak berubah! Saya menahan diri untuk tidak melompat ke barikade seperti yang saya lakukan saat berusia 25 tahun." kelakar De Rossi.

Sumber: Sky Sport

Penulis: Yoga Radyan