5 Pelajaran Kemenangan Arsenal atas PSV: Skor Kembar di Tiga Laga Terakhir, 25 Tembakan yang Hanya Bernilai Satu Gol

Abdi Rafi Akmal | 21 Oktober 2022 06:00
5 Pelajaran Kemenangan Arsenal atas PSV: Skor Kembar di Tiga Laga Terakhir, 25 Tembakan yang Hanya Bernilai Satu Gol
Selebrasi pemain Arsenal usai mencetak gol ke gawang PSV Eindhoven pada laga tunda pekan ke-2 Grup A Liga Europa 2022/2023, Jumat (21/10/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Arsenal sukses mengamankan kemenangan keempatnya dalam lanjutan Grup A Liga Europa 2022/2023. Kepastian tersebut diperoleh usai Arsenal menang tipis 1-0 atas PSV Eindhoven di Emirates Stadium, Jumat (21/10/2022) dini hari WIB.

Pahlawan Arsenal di pertandingan ini adalah sang kapten, Granit Xhaka. Xhaka memecah kebuntuan sekaligus menjadi satu-satunya pencetak gol di menit ke-70.

Advertisement

Arsenal patut bersyukur dengan gol tersebut, sekaligus khawatir. Pasalnya, kemenangan 1-0 ini tampak tak meyakinkan dengan total peluang yang diperoleh.

Selama 90 menit, pasukan Mikel Arteta mampu melepaskan 25 tembakan dengan delapan di antaranya tepat sasaran. Namun, hanya satu yang bisa masuk. Hasil ini mengulang hasil akhir di dua laga sebelumnya.

Pelajaran apa lagi yang bisa diambil dari kemenangan ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah, ya, Bolaneters~

1 dari 5 halaman

Skor Kembar

Skor 1-0 seolah familiar atau deja vu bagi para pendukung Arsenal. Pasalnya, di dua laga sebelumnya, yaitu kontrak Leeds United dalam lanjutan Liga Inggris dan Bodo/Glimt dalam lanjutan Liga Europa, Arsenal juga sama-sama menang dengan 1-0.

Bedanya tentu saja di kualitas permainan. Arsenal bisa lega karena di pertandingan menghadapi PSV, penampilan mereka jauh lebih menjanjikan daripada tim tamu. Hal itu dibuktikan dengan persentase penguasaan bola yang mencapai 63% dan total tembakan yang unggul jauh.

Beda halnya dengan laga melawan Leeds United dan Bodo/Glimt. Arsenal jadi tim yang nyaris seri atau bahkan nyaris kalah. Tidak heran, dua Man of the Match dalam masing-masing laga tersebut diberikan kepada kiper, yaitu Aaron Ramsdale dan Matt Turner.

2 dari 5 halaman

Perlu Pelapis Murni GabJes

Gabriel Jesus sedang menjalani hari yang tidak beruntung. Penyerang berusia 25 tahun ini gagal menciptakan gol. Padahal, ia mampu melepaskan lima tembakan yang tiga di antaranya tepat sasaran.

Besarnya peran Jesus di pertandingan ini terasa saat Arsenal menariknya keluar di menit ke-76. Jesus diganti dengan Gabriel Martinelli. Pemain berusia 19 tahun yang terbiasa bermain di posisi sayap, justru ditempatkan di posisi nomor 9.

Perbedaannya sangat terasa. Martinelli memang beberapa kali mengancam, tetapi Arsenal jadi tidak memiliki seorang nomor 9 yang bisa berperan sebaik Jesus. Hal ini lantas layak jadi perhatian, soal apakah Arsenal memerlukan pelapis murni Jesus?

3 dari 5 halaman

25 Tembakan Senilai Satu Gol

25 tembakan bukanlah jumlah yang sedikit bagi suatu tim di satu pertandingan. Bahkan, jumlah tersebut terlampau sangat tinggi.

Sayangnya, tembakan sebanyak ini hanya senilai satu gol. Tujuh tendangan tepat sasaran lainnya dimentahkan kiper PSV Eindhoven yang tampil seperti penjaga gawang kelas dunia, Walter Benitez.

Selain itu, Arsenal di babak pertama seperti tidak bertaji. Banyak tendangan yang dilepaskan dalam kotak penalti yang berakhir melenceng.

4 dari 5 halaman

Hati-hati Garis Tinggi

Dominasi Arsenal bukannya tidak menyimpan kelemahan. Sama seperti di laga-laga sebelumnya, Arsenal yang cenderung bermain dengan garis pertahanan tinggi berulang kali tereksploitasi.

Sisi yang jadi sasaran empuk PSV pada pertandingan ini adalah sektor kiri pertahanan Arsenal. Overlap dari bek kanan Philipp Mwene beberapa kali sukses mengancam pertahanan Arsenal. Xavi Simons yang beroperasi di sini juga berbahaya.

Pembedanya adalah, PSV lebih tidak klinis daripada Arsenal di depan gawang. Setiap kreasi peluang yang tercipta tak dapat dimaksimalkan jadi peluang berbahaya.

PSV hanya bisa menciptakan empat tendangan saja dalam 90 menit. Itupun hanya satu yang bisa tepat sasaran.

5 dari 5 halaman

Puncak di Mana-mana

Puncak di mana-mana, begitu perayaan penggemar Arsenal. Kemenangan keempat dalam empat laga fase grup menempatkan Arsenal kini berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan 12 poin.

Di Liga Inggris, Arsenal juga menjadi penguasa pucuk klasemen. Dari 10 pertandingan yang sudah dilewati, Arsenal mengemas 27 poin, unggul empat poin dari Manchester City yang tepat berada di bawahnya.

Hasil manis ini memberikan kelegaan bagi para pendukung. Eksperimen manajer Mikel Arteta dengan para pemain muda mulai menampakkan hasil. Untuk bisa menyebutnya berhasil, Arsenal harus menjaga konsistensi ini demi satu dua trofi mayor di akhir musim.