Timnas U-23 Bertekad Persembahkan Kemenangan
Editor Bolanet | 2 Juni 2015 06:45
- Ujian ganda dialami tim nasional Indonesia U-23. Selain harus mampu melewati polemik di persepakbolaan Tanah Air, juga dituntut memberikan prestasi di pentas SEA Games 2015, Singapura.
Selepas FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia, hanya Garuda Muda- julukan Timnas Indonesia U-23 yang masih diberikan kesempatan berlaga.
Sehingga nantinya, skuad arahan Aji Santoso tersebut harus menghadapi Myanmar di laga pembuka Grup A, Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Selasa (2/6).
Kapten Timnas Indonesia U-23, Manahati Lestusen, berjanji akan mengeluarkan seluruh kemampuannya. Selain itu, memberikan dorongan semangat kepada para pemain lainnya untuk tampil sekuat tenaga.
Indonesia sebenarnya cukup diunggulkan atas Myanmar. Status itu berdasarkan catatan bagus mereka saat bertemu dengan Myanmar di SEA Games 2013 di Myanmar. Saat bertemu di fase grup, Indonesia menang walau dengan skor tipis 1-0.
Kami memiliki pengalaman dua tahun lalu mengalahkan Myanmar di kandang mereka. Namun, itu bukan jaminan kami mampu menang lagi. Karena itu, kami bertekad habis-habisan agar dapat mempersembahkan kemenangan, kata Manahati Lestusen.
Namun kami juga sangat berharap masyarakat Indonesia memberikan doa. Kami akan berjuang, supaya memperoleh hasil maksimal dan mendapat emas di ajang SEA Games ini, tambahnya.
Terpisah, Tim Transisi yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), akan mengirimkan wakilnya untuk mendampingi Timnas Indonesia U-23 di Singapura. Nantinya, perwakilan Tim Transisi yang berangkat dipercayakan kepada Ricky Yakobi dan Edy Rumpoko.
Akibat sanksi FIFA, PSSI kehilangan hak sebagai anggota dan seluruh wakil Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi FIFA dan AFC. Lain halnya dengan tim nasional Indonesia U-23 yang masih diperbolehkan ikut SEA Games 2015 di Singapura.
Sanksi juga membuat PSSI tidak mendapat keuntungan dari FIFA dan AFC melalui program pengembangan, kursus, dan pelatihan. Sanksi tersebut, diberikan FIFA tanpa batas waktu dan baru bisa dicabut apabila PSSI berjalan tanpa intervensi dari pemerintah.
Saya harap, Timnas U-23 tetap tampil dimaksimalkan. Kesempatan ini, pun harus dibuktikan untuk meraih hasil positif. Kita harus menunjukkan kepada rakyat bahwa kita masih mampu. Bahwa yang dikatakan tidak berprestasi, Indonesia bisa, tegas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mahmud Matalitti. (esa/dim)
Selepas FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia, hanya Garuda Muda- julukan Timnas Indonesia U-23 yang masih diberikan kesempatan berlaga.
Sehingga nantinya, skuad arahan Aji Santoso tersebut harus menghadapi Myanmar di laga pembuka Grup A, Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Selasa (2/6).
Kapten Timnas Indonesia U-23, Manahati Lestusen, berjanji akan mengeluarkan seluruh kemampuannya. Selain itu, memberikan dorongan semangat kepada para pemain lainnya untuk tampil sekuat tenaga.
Indonesia sebenarnya cukup diunggulkan atas Myanmar. Status itu berdasarkan catatan bagus mereka saat bertemu dengan Myanmar di SEA Games 2013 di Myanmar. Saat bertemu di fase grup, Indonesia menang walau dengan skor tipis 1-0.
Kami memiliki pengalaman dua tahun lalu mengalahkan Myanmar di kandang mereka. Namun, itu bukan jaminan kami mampu menang lagi. Karena itu, kami bertekad habis-habisan agar dapat mempersembahkan kemenangan, kata Manahati Lestusen.
Namun kami juga sangat berharap masyarakat Indonesia memberikan doa. Kami akan berjuang, supaya memperoleh hasil maksimal dan mendapat emas di ajang SEA Games ini, tambahnya.
Terpisah, Tim Transisi yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), akan mengirimkan wakilnya untuk mendampingi Timnas Indonesia U-23 di Singapura. Nantinya, perwakilan Tim Transisi yang berangkat dipercayakan kepada Ricky Yakobi dan Edy Rumpoko.
Akibat sanksi FIFA, PSSI kehilangan hak sebagai anggota dan seluruh wakil Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi FIFA dan AFC. Lain halnya dengan tim nasional Indonesia U-23 yang masih diperbolehkan ikut SEA Games 2015 di Singapura.
Sanksi juga membuat PSSI tidak mendapat keuntungan dari FIFA dan AFC melalui program pengembangan, kursus, dan pelatihan. Sanksi tersebut, diberikan FIFA tanpa batas waktu dan baru bisa dicabut apabila PSSI berjalan tanpa intervensi dari pemerintah.
Saya harap, Timnas U-23 tetap tampil dimaksimalkan. Kesempatan ini, pun harus dibuktikan untuk meraih hasil positif. Kita harus menunjukkan kepada rakyat bahwa kita masih mampu. Bahwa yang dikatakan tidak berprestasi, Indonesia bisa, tegas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mahmud Matalitti. (esa/dim)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Disebut Presiden Jokowi Tak Berprestasi, Ini Kata PSSI
Tim Nasional 1 Juni 2015, 21:51 -
Indonesia Disanksi FIFA, PSSI Batal Gelar Kursus Kepelatihan C AFC
Bola Indonesia 1 Juni 2015, 21:44 -
Putusan Sela PTUN Hambat Persiapan Piala Kemerdekaan
Bola Indonesia 1 Juni 2015, 21:02 -
Tim Transisi Akan Tambah Pokja Baru
Bola Indonesia 1 Juni 2015, 19:35
LATEST UPDATE
-
Palu Sudah Diketuk, Juventus Sahkan Pengangkatan Igor Tudor Usai Pecat Motta
Liga Italia 23 Maret 2025, 23:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39