Timnas Indonesia U-23: Egy Maulana, Kartu As yang Diharapkan Menjadi Pembeda
Gia Yuda Pradana | 11 Oktober 2019 11:07
Bola.net - Egy Maulana saat ini adalah satu-satunya pesepak bola belia asal Indonesia yang berkiprah di Eropa. Kehadirannya di Timnas Indonesia U-23 diharapkan bisa menjadi pembeda.
Hasil menimba ilmu di klub Polandia, Lechia Gdanks, selama setahun terakhir diharapkan bisa terlihat di laga perdana CFA International Football Tournament 2019 melawan China pada Jumat (11/10/2019).
Egy bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 mulai Rabu (2/10/2019) di di Stadion Pajajaran, Bogor. Sempat mencuat kekhawatiran jika Lechia bakal menghambat izin membela negara, karena turnamen CFA bukan masuk agenda resmi FIFA.
Hal itu sudah berulangkali terjadi. Namun kali ini berbeda. Ia dapat kelonggaran dari klubnya.
Cukup lama berkarier di Eropa, Egy normalnya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan karakter permainan di Indonesia. Namun, Pelatih Timnas U-23, Indra Sjafri tidak merasa khawatir.
"Saya rasa dia tidak kesulitan berada di sini, Egy kan memang sudah lama di Indonesia, dari umur setahun sampai 17 tahun. Dia baru malah di Eropa, jadi tidak ada masalah soal adaptasi," kata Indra jelang keberangkatan ke Negeri Tirai Bambu.
CFA International Football Tournament 2019 turnamen mini yang diikuti empat negara. Selain Indonesia dan China, ada juga Yordania dan Arab Saudi. Bisa dibilang walau hanya sebatas turnamen uji coba, kualitas lawan yang dihadapi Tim Garuda Muda lebih berat dibanding SEA Games 2019.
Di SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-23 hanya akan menjajal sesama negara asal Asia Tenggara, yang secara kualitas permainan berimbang. Beda dengan turnamen CFA, China, Yordania, dan Arab Saudi negara-negara elite di persaingan sepak bola Asia.
Indra menyebut dirinya tak mau memberi beban berlebihan kepada Egy Maulana. Turnamen CFA disebutnya hanya jadi ajang coba-coba. Ia hanya ingin melihat perkembangan teknik para pemainnya. Urusan hasil akhir pertandingan nomor dua.
Buat sang mentor, SEA Games 2019 adalah gol utama timnas asuhannya. Di ajang tersebut Timnas Indonesia U-23 ditarget PSSI menjadi juara.
Sudah cukup lama Timnas Indonesia tak menikmati medali emas SEA Games. Terakhir Tim Merah-Putih jadi tim terbaik pada tahun 1991 lalu.
Sepakat dengan pelatihnya, Egy juga menyebut Timnas Indonesia U-23 wajib meraih medali emas di SEA Games 2019 Manila, Filipina.
Medali emas merupakan target yang selalu dicanangkan cabang olah raga sepak bola dalam setiap pagelaran SEA Games.
Karena itu Egy Maulana sadar di SEA Games tahun ini masyarakat Indonesia akan kembali mengharapkan prestasi dari Timnas Indonesia U-23. Pada gelaran SEA Games terakhir di Kuala Lumpur 2017 lalu, Skuat Garuda harus puas dengan raihan medali perunggu.
"Emas di SEA Games 2019 harga mati. Biar orang tahu kami bisa raih prestasi. Semua orang berharap banyak dari kami, tentu itu jadi beban. Tetapi [tergantung] bagaimana kami bisa saling merangkul dan kerja keras, nanti Allah bantu," kata Egy usai latihan di Lapangan C Senayan, Kamis (3/10) pagi.
Egy Maulana mengaku optimistis Timnas Indonesia U-23 kali ini bisa membawa pulang medali emas. Indonesia terakhir kali meraih emas di SEA Games pada 1991 di Filipina usai menang 4-3 atas Thailand melalui adu penalti.
Egy Maulana Vikri menilai Timnas Indonesia U-23 perlu fokus pada setiap pertandingan SEA Games. Egy Maulana menilai Timnas Indonesia U-23 perlu fokus pada setiap pertandingan SEA Games.
Terbiasa dengan Sistem Permainan
Egy Maulana menilai Timnas Indonesia U-23 perlu fokus pada setiap pertandingan di fase grup. Undian untuk cabang sepak bola baru akan digelar panitia Filipina SEA Games Organizing Committee (PHISGOC) pada 15 Oktober mendatang.
"Lawan siapa saja asal yang penting kerja keras di setiap pertandingannya. Pokoknya semua pemain targetnya harus juara. Untuk menuju ke sana harus dihadapi satu per satu lawannya," ujar pemain 19 tahun itu.
Kembali bergabung dengan Timnas Indonesia U-23, Egy Maulana mengaku tidak ada kendala saat beradaptasi dengan cuaca atau dengan pola adaptasi dengan pemain lainnya. Menurutnya, cuaca di Polandia tidak jauh berbeda dengan Indonesia saat ini.
"Tidak beda karena musim di sana sama dengan di Indonesia. Musim panas di Polandia mengerikan, sama saja dengan di Indonesia. Makanya saya bilang tidak masalah. Kalau jet lag wajar jika saya merasakan karena jam tidur di Polandia dengan Indonesia berbeda," ucap Egy.
Soal adaptasi dengan pemain lain Egy mengaku tidak memerlukannya, karena sebagian besar pemain yang ada pernah main bareng dengan dirinya. Ia sudah benar-benar fasih dengan strategi racikan Indra Sjafri.
Semestinya Membela Timnas Indonesia Level Senior
Dengan kualitas teknik yang mumpuni ditambah bekal pengamanan berkiprah di kompetisi Benua Biru, Egy bisa dibilang sebagai wonderkid Indonesia. Di usia yang memasuki 19 tahun (kelahiran 7 Juli 2000), ia dinilai sudah pantas naik kelas ke level Timnas Indonesia senior.
Nama Egy sudah mendunia saat Timnas Indonesia U-19 melawan Brasil U-20 pada Turnamen Toulon pada 1 Juni 2017. Penampilannya yang memukau pada turnamen itu menghasilkan perhargaan baginya sebagai Breakthrough Player of the 2017 Toulon Tournament.
Tak dipanggilnya Egy Maulana ke timnas senior Indonesia ternyata turut mendapat sorotan dari media Thailand, Siamsport. Bahkan, mereka merasa bingung mengapa sang pemain tak mendapat tempat di skuat Merah-Putih.
Pada bulan Oktober ini Timnas Indonesia menjalani dua laga Kualifikasi Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Uni Emirat Arab dan Vietnam. Pelatih Tim Garuda, Simon McMenemy telah memanggil 25 pemain.
Menariknya, dari 25 nama ada dua pemain yang berkiprah di luar negeri, yakni Yanto Basna (Sukhothai FC) dan Saddil Ramdani (Pahang FA). Namun tak ada nama Egy yang notabene kini sedang merumput bersama Lechia Gdansk di kompetisi kasta tertinggi Liga Polandia.
Egy pun saat ini masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri. Pemuda asal Medan itu bakal dipersiapkan untuk ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina.
"Pelatih asal Skotlandia (Simon McMenemy) telah mengumumkan 25 pemain. Sebagian besar dari mereka sama dari dua pertandingan pertama,'' demikian pernyataan resmi Siamsport.
''Menariknya, di kepelatihan Simon McMenemy, masih tanpa bintang Indonesia yang sedang bersinar, Egy Maulana (19 tahun), yang telah bermain di liga papan atas Polandia bersama Lechia Gdansk."
Ya, pilihan tak melibatkan Egy di Timnas Indonesia level senior sebuah pilihan realistis. Sang gelandang serang tenaganya amat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia U-23 buat kepentingan SEA Games. Fokusnya diharapkan tidak terganggu.
Fakta Menarik Egy Maulana
- Egy Maulana selalu jadi pilihan utama di timnas usia dini, Indonesia U-14, Indonesia U-16, Indonesia U-19, dan kini Indonesia U-23.
- Dia melakukan debut dan gol pertamanya untuk Indonesia U-16 dalam pertandingan persahabatan melawan Vietnam U-16 pada Desember 2014,satu tahun sebelum skorsing FIFA Indonesia. Sang gelandang serang mencetak dua gol dalam pertandingan persahabatan melawan Jepang U-16 pada April 2015.
- Egy Maulana melakukan debut untuk Indonesia U-19 di Turnamen Toulon 2017 pada 1 Juni 2017 melawan Brasil U-20. Penampilannya yang mengesankan di turnamen membuatnya mendapatkan Pemain Terobosan dari Turnamen.
- Ia melakukan debutnya untuk Indonesia U-23 dalam pertandingan persahabatan melawan Suriah U-23 pada 16 November 2017 di mana ia tampil sebagai pemain pengganti.
- Egy melakukan debut untuk tim nasional senior Indonesia pada 2 Desember 2017, juga datang sebagai pengganti dalam kemenangan 4-0 atas Brunei di Piala Tsunami Solidaritas Dunia Aceh 2017.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Ario Yosia
Published: 11 Oktober 2019
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Usai Lawan Iran, 20 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk Sea Games 2019 Diumumkan
Tim Nasional 8 Oktober 2019, 14:13 -
Hansamu dan Manahati Berpeluang Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019
Tim Nasional 8 Oktober 2019, 13:48 -
5 Pemain Ini Jadi Kesayangan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22
Tim Nasional 8 Oktober 2019, 10:01 -
Timnas Indonesia U-22 Asah Serangan Jelang Tanding di China
Tim Nasional 8 Oktober 2019, 09:09 -
Indra Sjafri Ungkap Alasan Timnas Indonesia U-22 Berlatih di Lapangan Sintetis
Tim Nasional 3 Oktober 2019, 15:37
LATEST UPDATE
-
Barcelona Pernah Tolak Rekrut Julian Alvarez Seharga 22 Juta Euro
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 04:32 -
Rashford dan Foden Tak Punya Banyak Kesempatan Lagi di Timnas Inggris
Piala Eropa 23 Maret 2025, 04:15 -
Timnas Inggris Ingin Tampil dengan Gaya Premier League? Jangan Naif, Tuchel!
Piala Dunia 23 Maret 2025, 03:45 -
Barcelona Pertimbangkan Ademola Lookman sebagai Alternatif di Lini Serang
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 03:32 -
Tuchel Evaluasi Kemenangan Pertamanya: Inggris Butuh Peningkatan
Piala Dunia 23 Maret 2025, 03:15 -
Juventus Siap Pecat Thiago Motta, Igor Tudor Jadi Kandidat Utama Penggantinya
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:03 -
Inter Milan Bidik Arda Guler Jika Gagal Gaet Nico Paz
Liga Italia 23 Maret 2025, 03:02 -
Menepis Anggapan Remeh Liverpool 'Hanya' Mungkin Juara Premier League
Liga Inggris 23 Maret 2025, 02:45 -
Pemain Juventus Sempat Prediksi Thiago Motta Dipecat Usai Dihajar Fiorentina
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:32 -
Barcelona Hadapi Krisis Bek Tengah Jelang Laga vs Osasuna
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 02:15
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39