Timnas Indonesia dan Momentum yang Hilang
Gia Yuda Pradana | 21 Maret 2025 15:30
Bola.net - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak dari Australia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih berakhir dengan skor 1-5 di Stadion Sidney, Kamis (20/3) petang WIB.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Skuad Garuda yang sempat menunjukkan perlawanan di awal laga. Indonesia bahkan mendapatkan penalti saat pertandingan baru berjalan beberapa menit.
Namun, gagal memanfaatkan peluang emas menjadi titik balik bagi tim lawan. Australia dengan sigap mengambil alih kendali dan memanfaatkan momentum dengan sempurna.
Penalti yang Mengubah Arah Permainan
Indonesia mengawali laga dengan penuh percaya diri. Jay Idzes hampir mencetak gol lewat sundulan sebelum penalti Kevin Diks memberi harapan besar.
Namun, kegagalan Diks dalam mengeksekusi penalti menjadi momen kunci. Jika masuk, Indonesia bisa berada di atas angin. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya.
Australia langsung merespons dengan mencetak gol pertama hanya 10 menit setelah kegagalan penalti. Gol kedua pun menyusul pada menit ke-20. Momentum yang tadinya milik Indonesia berpindah ke kubu lawan.
Lemah dalam Bola Mati, Kelemahan yang Terulang
Babak kedua menunjukkan mental bertarung Indonesia yang patut diapresiasi. Thom Haye dan kawan-kawan tetap berusaha meski tertinggal empat gol.
Namun, ada satu masalah besar yang kembali terlihat: kelemahan dalam mengantisipasi bola mati. Dua gol Australia berasal dari skema sepak pojok yang gagal diantisipasi.
Padahal, Indonesia memiliki pemain dengan kemampuan duel udara yang baik. Jay Idzes, Sandy Walsh, dan Mees Hilgers seharusnya bisa memberi perlindungan lebih baik. Namun, sistem pertahanan dalam situasi bola mati tampak tidak berjalan efektif.
Pertahanan yang Masih Goyah
Bukan hanya dari bola mati, pertahanan Indonesia secara keseluruhan masih jauh dari kata solid. Lima gol yang bersarang ke gawang Maarten Paes menjadi bukti nyata.
Garis pertahanan tinggi yang diterapkan di babak pertama justru menjadi bumerang. Jay Idzes sering maju, sementara jarak antara Mees Hilgers dan Calvin Verdonk terlalu renggang.
Situasi ini mirip dengan skema kebobolan saat Indonesia menghadapi China. Koordinasi pertahanan yang belum optimal membuat lawan dengan mudah mengeksploitasi celah di lini belakang.
Kekurangan-kekurangan ini merupakan beberapa hal yang harus diperbaiki sebelum Garuda menjamu Bahrain di Jakarta.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Timnas Indonesia Punya 2 'Final' untuk Jaga Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026
- Maarten Paes di Timnas Indonesia: 14 Kali Kebobolan dari 7 Laga
- 3 Perubahan yang Bisa Dibuat Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia Menjamu Bahrain: Emil Audero Jadi Starter?
- 3 Laga Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Belum Pernah Menang
- 3 Bek Tengah Timnas Indonesia Kurang Padu, Ada Kendala Apa Kah?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Optimisme Timnas Bahrain Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:46 -
Krisis Bek Melanda Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:15 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 22 Maret 2025, 10:51 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 22 Maret 2025, 10:49
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39