Piala AFF 2020: 3 Pemain Spesial yang tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Ilija Spasojevic

BRI Liga 1: Selebrasi gol pemain Bali United, Ilija Spasojevic (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Kejutan terbesar tentu menghilangnya nama Ilija Spasojevic dalam daftar Timnas Indonesia. Pemain naturalisasi asal Montenegro tersebut tengah menggila dengan memuncaki daftar topskor dengan torehan 12 gol.

Sebagai seorang 'target-man', pria yang akrab disapa Spasogoal itu juga gemar membuka ruang bagi rekan-rekannya. Tak jarang dirinya mengorbankan diri sebagai decoy agar pemain lain bisa menembus garis pertahanan lawan.

Performanya ini mengantarkannya ke peringkat ketiga daftar pencetak gol sepanjang masa Liga 1.

Total 50 gol yang dibuatnya terpaut empat gol saja dari Alberto Goncalves yang kini bermain di Liga 2 bersama Persis Solo. Sementara tempat teratas ditempati penyerang Persija, Marko Simic dengan 56 gol.

Riko Simanjuntak

Marko Simic dan Riko Simanjuntak usai mencetak gol ke gawang Persib Bandung di pekan ke-12 BRI Liga 2021/2022 (c) Bagaskara Lazuardi

Seperti halnya Spasojevic, Riko Simanjuntak juga 'dipandang sebelah mata' oleh STY. Pemain bertubuh mungil ini bisa dibilang roh permainan Persija Jakarta.

Kecepatan eks Semen Padang ini tak perlu diragukan lagi. Sektor kiri pertahanan lawan harus meningkatkan konsentrasinya saat berhadapan dengan tim berjuluk Macan Kemayoran.

Kombinasinya dengan Simic pun tetap terjalin dengan rapi. Lima assist yang telah dibuatnya musim ini, berhasil membawanya berada di daftar teratas pencetak assist.

M. Rifaldi

BRI Liga 1: Pemain Persiraja Banda Aceh, Muhammad Rifaldi (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bek Persiraja Banda Aceh, M. Rifaldi, sepatutnya mendapatkan apresiasi lebih. Walaupun timnya terjerembab di dasar klasemen, performanya tetap terjaga musim ini.

Pemain yang beroperasi sebagai bek kanan ini berbagi tempat dengan Riko sebagai pencetak assist terbanyak musim ini. Umpan-umpannya ke kotak penalti terutama dari situasi set-piece, merupakan makanan empuk bagi Paulo Henrique.

Sayang, magisnya terhenti di pekan ketujuh seiring cedera kambuhan yang menimpa rekannya tersebut. Namun, dengan kemampuannya dalam menyerang, panggilan ke Timnas sebenarnya dinilai tetap layak diberikan.

Disadur dari: Bola.com/Wahyu Pratama/Wiwig Prayugi

Published: 5 Desember 2021