Perbandingan Naturalisasi di Timnas Indonesia dengan Malaysia dan Singapura: Apa Saja Bedanya?
Ari Prayoga | 13 Februari 2023 16:40
Bola.net - Proses naturalisasi diharapkan menjadi cara instan sebuah tim nasional untuk meraih kesuksesan. Timnas Singapura pernah melakukannya dan berhasil.
Naturalisasi di Timnas Singapura menghasilkan empat gelar Piala AFF, yakni pada 1998, 2004, 2007, dan 2012. Saat itu, memang cukup banyak pemain naturalisasi yang memperkuat The Lions.
Sebut saja Daniel Bennett, Itimi Dickson, Agu Casmir, Aleksandar Duric, Mustafic Fachrudin, Qui Li, Shi Jiayi, Precious Emuejeraye, John Wilkonson, dan beberapa pemain lain.
Mereka benar-benar memiliki kualitas yang bagus saat itu. Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 merasakan betul kekuatan Singapura.
Saat itu, Tim Garuda masih anti program naturalisasi. Kurniawan Dwi Yulianto dkk. kalah 1-3 di kandang sendiri pada final leg pertama, dan 1-2 pada final leg kedua di Singapura.
Sejak 2012, Singapura tak lagi royal dalam melakukan naturalisasi pemain. Justru dua tetangganya, yakni Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia yang gantian getol melakukan naturalisasi.
Incar Pemain Keturunan
Song Ui-yong adalah pemain naturalisasi terbaru Timnas Singapura. Song mendapatkan kewarganegaraan Singapura karena sudah memenuhi waktu tinggal lima tahun di negara tersebut.
Mandeknya program naturalisasi rupanya juga membuat prestasi Timnas Singapura jalan di tempat. Mereka tak pernah lagi menjadi juara Piala AFF sejak 2012.
Ranking FIFA mereka juga terus turun. Hal itu tampaknya membuat Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) mulai sadar diri. Mereka ingin kembali membuka kran naturalisasi.
Namun, kini program naturalisasi itu hanya menyasar para pemain keturunan. Tidak seperti pada awal 2000-an dimana Timnas Singapura diisi pemain dari multi-etnis.
“Kami membutuhkan pemain berkualitas di Timnas Singapura dan jika ada cara untuk mewujudkannya, kami harus mengejarnya. Kenyataannya adalah kami membutuhkan pemain kelahiran asing. Tim-tim di semifinal Piala AFF 2022 seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand telah melakukannya, jadi apa yang menghentikan kami?” kata mantan bek Timnas Singapura, R. Sasikumar dilansir dari Strait Times belum lama ini.
Diulangi Malaysia
Timnas Malaysia yang dulu bangga hanya menggunakan pemain lokal belakangan pun semakin terlihat tidak anti terhadap pemain naturalisasi. Bahkan, langkah Malaysia ini mirip dengan apa yang dilakukan Singapura sekitar 20 tahun lalu.
Malaysia banyak melakukan naturalisasi terhadap pemain asing yang tampil apik di liga lokal mereka. Sebut saja Guilherme De Paula, Mohamadou Sumareh, atau yang belum lama ini bermain di Piala AFF 2022 seperti Lee Tuck, Brendan Gan, Quentin Cheng dan yang lain.
Bahkan, pada Piala AFF 2022 lalu, Timnas Malaysia mencaattkan rekor dengan diperkuat tujuh pemain naturalisasi. Harimau Malaya tak pernah diperkuat pemain naturalisasi sebanyak itu di ajang Piala AFF.
Selain itu, Timnas Malaysia juga mengejar para pemain keturunan yang berlaga di Eropa. Dion Cools menjadi contoh yang menarik.
Bek serba bisa satu ini pernah lama bermain di Belgia dan Denmark. Namun, mulai tahun ini, Cools mencoba peruntungan di Liga Thailand dengan memperkuat Buriram United.
Hanya Pemain Keturunan
Timnas Indonesia pun kini tetap gencar melakukan program naturalisasi. Trio pemain keturunan Belanda, yakni Justin Hubner, Ivar jenner, dan Rafael Struick menjadi pemain keturunan terbaru yang akan segera mendapatkan paspor Indonesia.
Timnas Indonesia juga pernah melakukan apa yang dilakukan Singapura dan Malaysia. Yakni melakukan naturalisasi terhadap pemain asing yang tampil apik di sepak bola Indonesia.
Victor Igbonefo, Bio Paullin, Cristian Gonzales, Beto Goncalves, dan Otavio Dutra menjadi beberapa contoh menarik. Namun, mereka dinaturalisasi ketika sudah melewati usia emas. Kontribusi mereka untuk Tim Garuda pun menjadi kurang maksimal.
Kini, banyak pemain yang dinaturalisasi masih berusia muda. Mereka diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak dan lebih lama untuk Timnas Indonesia.
Meski PSSI dan pihak terkait tentu tidak boleh melupakan pembinaan pemain muda di dalam sistem sepak bola Tanah Air.
Disadur dari: Bola.com (Hery Kurniawan, Rizki Hidayat) 13 Februari 2023
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thomas Doll Minta Maaf Kepada Shin Tae-yong Terkait Ejekan Badut
Tim Nasional 12 Februari 2023, 12:18 -
Skuad Timnas Indonesia U-20 Belum Lengkap, Indra Sjafri: Buat Apa Ada Turnamen Mini?
Tim Nasional 11 Februari 2023, 01:00 -
Pelatih Bali United 'Bela' Shin Tae-yong Soal TC Jangka Panjang Timnas Indonesia U-20
Tim Nasional 11 Februari 2023, 00:26
LATEST UPDATE
-
Palu Sudah Diketuk, Juventus Sahkan Pengangkatan Igor Tudor Usai Pecat Motta
Liga Italia 23 Maret 2025, 23:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39