Mengapa Timnas Indonesia U-19 Gagal Kalahkan Qatar U-19? Ini 3 Alasannya
Ari Prayoga | 21 September 2020 16:21
Bola.net - Timnas Indonesia U-19 hanya mampu bermain imbang 1-1 kala menantang Timnas Qatar U-19 untuk kedua kalinya di Stadtion Velika Gorica, Zagreb, Kroasia, Minggu (20/9/2020) malam WIB.
Timnas Indonesia U-19 sejatinya mampu unggul lebih dulu berkat gol Saddam Gaffar pada menit ke-61. Namun, kemenangan di depan mata Garuda Muda harus sirna setelah Qatar mencetak gol lewat eksekusi penalti Osamah Altairi di menit-menit akhir.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-19 malah berhasil memetik kemenangan dengan skor 2-1 atas Qatar, Kamis (17/9/2020). Secara umum, Rizky Ridho dkk. tetap menunjukkan peningkatan performa menghadapi lawan yang sama.
Pelatih Shin Tae-yong menurunkan susunan pemain yang berbeda dibanding pertandingan tiga hari sebelumnya. Pemain pilar masuk dalam starting eleven. Bagas Kaffa, Witan Sulaeman, Brylian Aldama, hingga Supriadi tampil sejak menit pertama.
Arsitek asal Korea Selatan itu mencoba susunan pemain anyar dengan mencadangkan Irfan Jauhari dan David Maulana. Sayangnya, absennya kedua pemain itu membuat permainan Timnas Indonesia U-19 sedikit berubah.
Namun, Timnas Indonesia U-19 tetap bermain ofensif dengan memiliki banyak peluang emas. Organisasi antarlini juga semakin berjalan dengan baik. Hingga akhirnya, Saddam Gafar memecah kebuntuan pada babak kedua.
Kemenangan yang sudah di depan mata seharusnya bisa dipertahankan dengan permainan apik Timnas Indonesia U-19. Namun, Rizky Ridho yang melakukan pelanggaran di kotak terlarang memang tidak punya pilihan melihat pemain Qatar mampu melakukan penetrasi dan menembus pertahanan.
Ada beberapa catatan mengenai hasil imbang dalam pertandingan. Bola.net telah merangkum tiga faktor kegagalan anak asuh Shin Tae-yong saat menahan imbang Qatar U-19. Simak ulasannya:
Suplai Bola Minim
Daftar susunan pemain Timnas Indonesia U-19 dalam pertandingan ini cukup mengejutkan melihat Shin Tae-yong mencadangkan David Maulana. Gelandang muda ini cukup menjadi andalan di lini tengah dengan umpan-umpan terukur yang dimilikinya.
Sebagai pengganti, Shin Tae-yong memasang Beckham Putra sebagai starter menggantikan tugas David Maulana. Hasilnya cukup apik. Pemain milik Persib Bandung itu mampu mengirim suplai bola ke lini depan. Sayang penyerang duo Braif Fatari dan Saddam Gaffar kerap gagal memanfaatkannya.
Beckham lantas ditarik keluar pada babak kedua diganti dengan David. Suplai bola jadi tak selancar sebelumnya dari lini tengah. Permainan juga lebih alot, meski beberapa kali mampu merebut bola dari penguasaan Qatar U-19.
Bola yang lebih banyak berputar di tengah lapangan membuat kedua tim sama-sama minim peluang. Para pemain Timnas Indonesia U-19 kurang sabar saat sudah mengambil alih kendali untuk membangun serangan.
Antisipasi Menit Terakhir
Qatar U-19 melakukan tiga pergantian pemain depan sekaligus pada 10 menit jelang bubaran. Momen ini sebenarnya bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia U-19 untuk berani menekan karena mereka belum padu.
Hal itu berhasil dilakukan saat menang 2-1 tiga hari sebelumnya. Gol Supriadi lahir akibat koordinasi lawan yang kurang baik.
Namun, situasi kali ini berbeda. Keberadaan para pemain yang baru dari bangku cadangan justru menambah tenaga Qatar U-19. Apalagi, tim lawan dalam kondisi tertinggal 0-1. Mereka berupaya untuk mencetak gol agar tak dipermalukan dua kali.
Upaya Qatar U-19 pun berhasil. Lini belakang Timnas Indonesia U-19 yang sempat bermain kompak selama pertandingan mampu ditembus oleh Qatar U-19. Kapten sekaligus Rizky Ridho menjatuhkan Mohammed Ali yang mampu masuk hingga ke jantung pertahanan.
Antisipasi upaya penetrasi dan agresivitas pemain lawan inilah yang menjadi masalah hingga lawan mencetak gol di titik putih. Menit-menit akhir menjadi momen krusial yang harus menjadi perhatian lagi.
Salah Umpan
Koordinasi antarpemain Timnas Indonesia U-19 terlihat belum baik. Sepanjang laga, Qatar U-19 memang sangat mendominasi penguasaan bola. Seperti sebelumnya, Tim Garuda Muda memilih menunggu sambil mencari celah serangan balik.
Sayangnya, Supriadi dkk. masih kerap salah mengirim umpan saat sudah mengambil alih penguasaan bola. Hal itu membuat Qatar U-19 dengan mudah mendapatkan bola.
Selama hampir 90 menit, kesalahan umpan cukup paling sering terjadi, sehingga tidak banyak peluang yang berhasil mereka bukukan.
Disadur dari: Bola.com (Aditya Wany, Hendry Wibowo)
Dipublikasi: 21 September 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Egy Maulana Vikri Tampil, Lechia Gdansk Kalahkan Lawannya 4-2
Bola Indonesia 20 September 2020, 13:31 -
Jadwal dan Siaran Langsung Timnas Indonesia U-19 vs Qatar U-19
Tim Nasional 20 September 2020, 11:22 -
Performa Apik Supriadi Bersama Timnas U-19 Diapresiasi Pelatih Persebaya
Tim Nasional 19 September 2020, 20:18 -
Shin Tae-yong Disebut Berani Memilih Lawan Berat untuk Timnas Indonesia U-19
Tim Nasional 19 September 2020, 19:14 -
Gerak Cepat Menpora Zainudin Amali, Parade Kunjungan Stadion Piala Dunia U-20 2021
Tim Nasional 19 September 2020, 18:21
LATEST UPDATE
-
Perkiraan Susunan Pemain Juventus Andai Jadi Dilatih Roberto Mancini
Liga Italia 23 Maret 2025, 06:30 -
Marcus Rashford Harus Kembali ke Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 06:02 -
Phil Foden di Bawah Tekanan: Kesulitan di Klub, Main Buruk di Timnas Inggris
Piala Dunia 23 Maret 2025, 06:00 -
Sebut Inggris Bermain karena Takut Gagal, Thomas Tuchel Dituding Naif!
Piala Eropa 23 Maret 2025, 05:45 -
Franck Ribery Masih Merasa Ballon d'Or 2013 Miliknya
Liga Champions 23 Maret 2025, 05:32 -
Arsenal Bersiap Jual Tujuh Pemain untuk Perkuat Tim di Musim Depan
Liga Inggris 23 Maret 2025, 05:15 -
Cristiano Ronaldo Tak Masalah Rasmus Hojlund Tiru Selebrasinya
Piala Eropa 23 Maret 2025, 05:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39