Kisah Jeong Seok-seo sebagai Penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia: Dari 3 Hari jadi 735 Hari
Ari Prayoga | 6 Januari 2022 01:10
Bola.net - Dari tiga hari menjadi 735 hari. Jeong Seok-seo menjelma sebagai sosok penting dalam tim kepelatihan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Entah apa jadinya Shin Tae-yong tanpa Jeje, panggilan akrab Jeong Seok-seo. Mungkin instruksi dari pelatih berusia 51 tahun itu tidak dicerna oleh para pemain Timnas Indonesia karena perbedaan bahasa.
Semuanya berawal dari kisah tiga hari Jeje sebagai penerjemah Shin Tae-yong pada akhir 2019. Ketika itu, ia ditunjuk sebagai penerjemah sementara kompatriotnya dari Korea Selatan tersebut.
Sebelum menjadi orang kepercayaan Shin Tae-yong untuk mengalihbahasakan bahasa Korea Selatan ke Indonesia, Jeje memang seorang interpreter lepas. Ia sering mendapatkan job sebagai translator dalam konser atau bisnis yang berbau Korea.
"Sambil kerja itu, saya punya banyak teman penerjemah. Salah satu teman saya itu memberikan pekerjaan ke saya sebagai freelance translator untuk coach Shin Tae-yong," ujar Jeje bercerita kepada Bola.net.
Jeje bukan penerjemah biasa. Menjadi translator di dunia sepak bola sebenarnya cukup rumit.
"Anda perlu memahami bahasa sepak bola. Selain itu, penyampaian taktik, strategi, hingga bahasa emosi ke para pemain juga mesti tepat,"
Kontrak Jeje sebagai interpreter Shin Tae-yong lalu diperpanjang bermodalkan pengetahuannya terhadap sepak bola. Ia rutin bermain sepak bola ketika masih menginjak bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Awalnya hanya untuk kontrak tiga hari. Saya pikir cuma sebentar saja. Namun setelah selesai tiga hari, PSSI mencari translator dan ternyata susah," ucap Jeje.
"Coach Shin Tae-yong pun tertarik kepada saya karena sewaktu sekolah saya sering bermain sepak bola. Jadi saya tahu sepak bola. Lalu saya diterima oleh coach Shin Tae-yong, dan dia merekomendasikan saya kepada PSSI," katanya menambahkan.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Sudah Tinggal di Indonesia Selama 14 Tahun
Jeje tiba di Indonesia pada 2008. Ia terpaksa datang ke Indonesia dari Korea Selatan karena harus mengikuti ayahnya yang berbisnis di sini. Selama kurang lebih 14 tahun tinggal di Indonesia, ia cukup fasih berbahasa Indonesia.
Ketika pindah ke Indonesia, Jeje masih berstatus sebagai murid SMA. Ia lalu meneruskan jenjang pendidikannya sebagai mahasiswa jurusan Sistem Informasi di salah satu kampus swasta terkenal di Jakarta.
Hampir setiap harinya, Jeje wajib berada di sebelah Shin Tae-yong. Sebab, ia harus menerjemahkan ucapan pelatih berusia 52 tahun itu jika berbicara dengan pengurus PSSI atau pun orang yang tidak paham bahasa Korea.
"Saya dapat libur juga sih. Tapi, saya harus tetap care sama coach Shin Tae-yong dan para asistennya selama di Jakarta. Mereka kan tidak tahu tentang Jakarta, bahasa Indonesia juga tidak bisa, jadi saya tetap bantu meski libur. Saya harus stand by," ucap Jeje.
Keras di Lapangan, Asyik di Luar Lapangan
Semua tahu bahwa Shin Tae-yong punya kepribadian tegas sebagai pelatih. Namun, Jeje tidak merasa bahwa mantan nakhoda Korea Selatan itu juga keras dalam kehidupan sehari-hari.
"Memang, dia keras saat kerja. Maksudnya, orangnya sangat detail. Apapun itu. Dia orangnya benar-benar keras dan sangat mengikuti peraturan yang dibuat saat bekerja," ungkap Jeje.
"Tetapi di luar lapangan, coach Shin orang yang enak diajak mengobrol. Memang beda juga sih. Di Korea itu ada senioritas yang sangat-sangat ketat. Tapi di sini fleksibel."
"Maksudnya lebih seru untuk diajak mengobrol dan sering juga mendengarkan curhat-curhat dari saya. Saat kerja, dia keras. Tapi di luar pekerjaan, dia enak. Bisa senyum-senyum dan tertawa bareng," tambah Jeje.
Banyak Bahagianya, Sedikit Sedihnya
Dua tahun lebih menjadi translator Shin Tae-yong membuat Jeje pelan-pelan jatuh hati dengan sepak bola Indonesia. Ia bangga dapat menjadi saksi perkembangan sepak bola Indonesia.
Selama periode pekerjaannya di Timnas Indonesia, Jeje mengaku lebih banyak merasakan kebahagiaan ketimbang kesedihan. Ia pasti senang bukan kepalang jika Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan meraih kemenangan.
"Sebelum ini, saya tidak tahu sepak bola Indonesia. Namun setelah ini, saya juga mulai senang dengan sepak bola Indonesia dan memang ada perkembangannnya melihat para pemain berkembang di bawah coach Shin Tae-yong," tutur Jeje.
"Jadi itu bahagiannya. Ada kepuasaan di saya. Sebab, kan coach Shin Tae-yong berbicara kepada para pemain melalui saya. Jadi saya bahagia ketika Timnas Indonesia menang dan berkembang," tambahnya.
Sebagai pribadi, Jeje juga manusia. Ia tidak melulu bahagia. Intepreter berusia 29 tahun ini ingat bagaimana ia meratapi kesedihan ketika Timnas Indonesia U-23 kalah dari Australia U-23 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 pada akhir Oktober 2021.
"Saya sempat mau nangis gara-gara kalah dari Australia. Sebab, para pemain Timnas Indonesia sudah bekerja keras tetapi tidak mendapatkan kemenangan. Saya melihat ada beberapa pemain yang menangis. Saya juga sedih karena mereka sudah berusaha," imbuh Jeje.
Berikut galeri foto Jeong Seok-seo ketika bertugas di Timnas Indonesia selengkapnya.
Jelang final Piala AFF 2020
Saat TC di Turki
Bertugas di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Bersama staf pelatih Timnas Indonesia
(Bola.net/Fitri Apriani)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
BRI Liga 1: Pemain Timnas Indonesia Irfan Jaya Pamit dari PSS Sleman
Bola Indonesia 5 Januari 2022, 15:53 -
4 Pemain Keturunan Siap Membela Timnas Indonesia, Siapa Saja?
Tim Nasional 5 Januari 2022, 10:14
LATEST UPDATE
-
Mees Hilgers dan SUGBK: Pertemuan yang kembali Tertunda
Tim Nasional 23 Maret 2025, 15:30 -
Alarm di Lini Pertahanan: Mees Hilgers Cedera, Siapa Penggantinya?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 14:59 -
Mimpi Buruk Sydney, Dendam Riffa, Duel Penentu Nasib di SUGBK
Tim Nasional 23 Maret 2025, 13:59 -
Italia di Ujung Tanduk: Gli Azzurri Terancam Tenggelam di Dortmund
Piala Eropa 23 Maret 2025, 13:21 -
Portugal Mencoba Menghidupkan Bara Semangat dari Abu Kekalahan
Piala Eropa 23 Maret 2025, 13:03 -
Jadwal Siaran Langsung Formula 1 China 2025 di Vidio, 21-23 Maret 2025
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21
-
Jadwal Lengkap Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 12:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39