Jejak Karier Nova Arianto: Sebelum jadi Asisten Shin Tae-yong, Pernah jadi Suster Ngesot dan Latih Klub Liga 3

Gia Yuda Pradana | 20 Februari 2024 12:41
Jejak Karier Nova Arianto: Sebelum jadi Asisten Shin Tae-yong, Pernah jadi Suster Ngesot dan Latih Klub Liga 3
Nova Arianto saat menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 (c) Bola.com/Arief Bagus

Bola.net - Nova Arianto akhirnya ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16. Ia didelegasikan oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, untuk menggantikan posisi Bima Sakti.

Menurut Indra Sjafri, dipilihnya Nova bukan tanpa alasan. Ia ditunjuk untuk melanjutkan tongkat estafet kepelatihan di Timnas Indonesia. Apalagi, Nova dikenal sebagai salah satu pelatih muda berbakat.

Advertisement

Selain itu, pelatih berusia 45 tahun ini sudah lama berada di tim kepelatihan Timnas Indonesia. Selain sebagai asisten Shin Tae-yong, ia juga sempat menjadi asisten Indra Sjafri.

Nova juga memiliki rekam jejak yang tak kalah panjangnya sebagai pemain. Bisa dibilang, ia merupakan salah satu pemain belakang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Bagaimana jejak perjalanan Nova Arianto di lapangan hijau? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Ikuti Jejak sang Ayah

Ikuti Jejak sang Ayah

Nova Arianto ketika memimpin sesi latihan Timnas Indonesia U-16. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Darah sepak bola Nova diturunkan oleh ayahnya, Sartono Anwar. Sartono merupakan salah satu pelatih papan atas di Indonesia. Salah satu media olahraga besar pada eranya menjuluki Sartono sebagai Zdenek Zeman Indonesia. Hal ini tak lepas dari permainan ultra ofensif Sartono, yang dianggap mirip dengan gaya bermain Zeman.

Nova, yang kerap ikut ayahnya ke lapangan, akhirnya menceburkan diri juga ke kancah sepak bola. Ia bergabung dengan tim muda PSIS Semarang.

Bakat Nova akhirnya membawanya ke Italia. Pada 1995 sampai 1996, ia diikutkan dalam program PSSI Baretti, yang menimba ilmu di Negeri Pizza tersebut.

Setelah program ini berakhir, Nova pulang kampung dan bergabung dengan Arseto Solo. Kemudian, perjalanan waktu membawa kariernya berlabuh di sejumlah klub seperti PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Persipasi Bandung Raya (PBR).

Nova akhirnya mengakhiri kariernya bersama Persipasi Bandung Raya. Ketika memutuskan gantung sepatu pada 2015, ia sudah berusia 36 tahun.

Selama berkarier sebagai pemain, Nova terkenal sebagai pemain belakang yang lugas. Selain itu, ia juga kerap mencetak gol bagi timnya. Selebrasinya yang unik, menirukan Suster Ngesot, membuatnya dijuluki persis seperti karakter film horor tersebut.

Dua dasawarsa berkiprah di lapangan hijau, Nova mencatatkan sejumlah prestasi. Ia sempat membawa Persebaya juara Liga Indonesia. Selain itu, Nova juga sempat membawa Sriwijaya FC mencatatkan gelar juara Indonesia Super League.

2 dari 3 halaman

Terjun ke Dunia Kepelatihan

Terjun ke Dunia Kepelatihan

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto (c) Dok. PSSI Pers

Telanjur jatuh cinta dengan dunia sepak bola, Nova tak langsung hengkang dari lapangan hijau setelah gantung sepatu. Ia pun berganti peran sebagai seorang pelatih.

Jalur kepelatihan sejatinya sudah diretas Nova sejak masih aktif bermain. Ketika memperkuat PBR, Nova juga sudah berstatus sebagai asisten pelatih.

Kariernya sebagai pelatih kepala dimulai Nova ketika ia menangani Madiun Putra pada 2016. Kemudian, ia menangani tim muda Bhayangkara dan Lampung Sakti.

Kendati belum menghadirkan gelar bersama tim-tim yang ditanganinya, Nova sudah menahbiskan dirinya sebagai salah satu pelatih muda potensial di kancah sepak bola Indonesia.

3 dari 3 halaman

Masuk ke Tim Nasional Indonesia

Masuk ke Tim Nasional Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Reputasi sebagai salah satu pelatih muda berbakat membuat Nova masuk ke dalam radar PSSI. Ia pun akhirnya ditarik masuk ke tim kepelatihan Timnas Indonesia.

Bersama Skuad Garuda, Nova berstatus sebagai asisten pelatih. Ia sempat mendampingi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong. Nova sendiri banyak belajar dari dua pelatih terbaik di Indonesia tersebut.

Dengan modal berharga tersebut, Nova dipilih sebagai Pelatih Tim Indonesia U-16. Ia akan mempersiapkan tim tersebut tampil di ajang Piala AFF U--16 dan Kualifikasi Piala Asia U-17.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)