Buntut Kekalahan dari Timnas Indonesia U-23, Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan Tundukkan Kepala dan Minta Maaf
Gia Yuda Pradana | 27 April 2024 15:06
Bola.net - Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), Chung Mong-gyu, menundukkan kepala dan meminta maaf. Hal ini dilakukan pria berusia 63 tahun tersebut sebagai buntut kekalahan dari Timnas Indonesia U-23.
Kekalahan itu ditelan Korea Selatan di babak 8 besar Piala Asia U-23 2024. Main imbang 2-2, mereka akhirnya kalah adu penalti 10-11.
Kekalahan itu berdampak cukup serius bagi Korea Selatan. Sebab, dengan tersingkir di perempat final Piala Asia U-23 2024, berarti Korea Selatan juga gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Untuk pertama kalinya sejak 1984, atau sekitar 40 tahun lamanya, Korea Selatan absen di cabang olahraga (cabor) sepak bola putra Olimpiade.
Permintaan Maaf untuk Kegagalan di Piala Asia U-23 2024
"Chung Mong-gyu menundukkan kepalanya setelah mengumumkan terkait masalah Korea Selatan U-23 di Kantor KFA pada Jumat (26/4/2024) sore waktu setempat," tulis media Korea Selatan, Joongang.
KFA juga merilis pernyataan setelah Korea Selatan U-23 dikalahkan Timnas Indonesia U-23 sehingga tersingkir dari Piala Asia U-23, yang membuat mereka terlempar dari persaingan menuju Olimpiade Paris.
"Kami meminta maaf yang mendalam kepada para penggemar sepak bola, para pemain, dan masyarakat, karena kegagalan mencapai babak utama Olimpiade Paris," ujar KFA.
Evaluasi Korea Selatan
"Meskipun pelatih dan pemain telah berusaha keras selama 10 kali berturut-turut untuk berpartisipasi dalam Olimpiade, tapi sayangnya kami tidak dapat mencapai tujuan tersebut," imbuh KFA.
"Kami menyadari bahwa kami memiliki tanggung jawab menyeluruh terhadap pengembangan dan dukungan tim nasional sepak bola. Oleh karena itu, kami sekali lagi meminta maaf dengan tulus."
"Kami akan meninjau secara menyeluruh pengembangan pemain dan pelatih, serta operasi tim nasional, dan mencari cara untuk memperbaikinya sehingga kegagalan seperti hari ini tidak akan terulang," jelasnya.
Posisi Hwang Sun-hong Terancam
Kekalahan dari Timnas Indonesia U-23 juga membuat posisi Chung Mong-gyu terancam. Sebab, dia dianggap gagal memimpin KFA, dan juga Hwang Sun-hong sebagai pelatih Korea Selatan U-23.
"Kami akan menyelesaikan penunjukan pelatih Korea Selatan dengan baik, dan kami akan berusaha keras untuk memberikan kebahagiaan kepada masyarakat melalui pertandingan yang baik dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia," ungkap KFA.
Sumber: Joongang
Disadur dari: Bola.com/Muhammad Adi Yaksa/Wiwig Prayugi, 27 April 2024
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Piala Asia U-23 2024: Kapan Timnas Indonesia Main lagi?
- Bagan Semifinal Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia U-23 Lawan Siapa?
- PSSI Berterima Kasih kepada Suporter di Qatar yang Dukung Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23, juga Apresiasi Nobar di Mana-mana
- PSSI Percaya Penuh Shin Tae-yong Bisa Antar Timnas Indonesia U-23 Kandaskan Uzbekistan dan Melaju ke Final Piala Asia U-23
- Ernando Ari Minta Maaf usai Cosplay Joget Emiliano Martinez di Depan Pemain Korea Selatan
- Cakep! Timnas Indonesia jadi Satu-satunya Wakil ASEAN di Semifinal Piala Asia U-23 2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Daftar Prestasi Shin Tae-yong Sejak Latih Timnas Indonesia pada 2020
Tim Nasional 26 April 2024, 15:25
LATEST UPDATE
-
Man United dan Real Betis Siap Bahas Masa Depan Antony Pekan Depan
Liga Inggris 20 Maret 2025, 08:15 -
Patrick Kluivert Janji Bakal Asah Ketajaman Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 08:05 -
Timnas Australia Tim yang Bagus, Tapi Begitu Juga dengan Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:57 -
Nagelsmann: Jerman Bidik Kemenangan Ganda Lawan Italia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 07:46
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56