Bukan Faktor Jenisnya, Ini Alasan Mengapa Rumput JIS Harus Diganti Agar jadi Venue Piala Dunia U-17 2023

Asad Arifin | 10 Juli 2023 09:47
Bukan Faktor Jenisnya, Ini Alasan Mengapa Rumput JIS Harus Diganti Agar jadi Venue Piala Dunia U-17 2023
Jakarta International Stadium (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Rumput di Jakarta International Stadium (JIS) harus diganti untuk bisa menggelar laga Piala Dunia U-17 2023. Bukan karena jenis rumput yang tidak sesuai dengan standar, akan tetapi kondisi terkini rumputnya.

JIS menjadi satu dari delapan stadion yang disiapkan untuk menjadi venue Piala Dunia u-17 2023. Beberapa waktu lalu, PSSI dan pemerintah melakukan kunjungan ke JIS untuk melihat seperti apa kondisi terkini stadion.

Advertisement

Pada kunjungan tersebut, kondisi rumput JIS dianggap tidak cukup ideal. Rumput JIS, yang berjenis rumput hibrida alias kombinasi rumput zoysia japonica dengan sintetis, disebut tidak standar FIFA. Perbaikan total menjadi solusi satu-satunya.

Ketua PSSI, Erick Thohir dan Wakil Ketua PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan bahwa rumput JIS ditumbuhi gulma atau tumbuhan pengganggu. Yuk simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Kurang Sinar Matahari

Erick Thohir meluruskan narasi yang beredar di media sosial yang menuduh bahwa pihaknya bersama pemerintah malah mengecek rumput di luar lapangan JIS, bukan di dalam.

"Jenis rumput itu bermacam-macam. Saya bukan ahlinya. Nanti kalau saya ngomong begini, di media sosial dipotong lagi. Tidak mengerti rumput tapi ngomong rumput. Salah lagi. Karena sepotong-potong," ujar Erick Thohir.

"Saya sudah bilang, jangan diperdebatkan lagi. Rumput yang ditanam di dalam lapangan dan luar lapangan itu sama. Kenapa yang di luar lapangan bagus? Karena sinar mataharinya cukup."

"Rumput itu hidup karena sinar matahari dan juga air. Kenapa yang di dalam lapangan tidak maksimal? Karena ada gulmanya," jelas pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu.

2 dari 3 halaman

Rumputnya Ditumbuhi Gulma

Rumputnya Ditumbuhi Gulma

Ratu Tisha memberikan keterangan pers tentang hasil Sarasehan Sepak Bola Indonesia, Minggu 5 Maret 2023 (c) Bagaskara Lazuardi

Ratu Tisha menjelaskan gulma yang berkeliaran di rumput JIS. "Sebab, kurang sinar matahari. Jadi seperti ada penyakit-penyakitnya, ada gangguan-gangguan karena kebanayakan atau kekurangan sinar matahari," ucap Tisha.

"Namun, dalam kasus JIS ini, rumputnya kekurangan sinar matahari," ungkap wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985, tersebut.

Rumput JIS butuh disinari matahari selama delapan jam sehari. Selain gulma, rumput JIS yang ditanam di karpet sintetis, medianya cukup dangkal sehingga akarnya tidak tembus ke bawah.

3 dari 3 halaman

Harus Diperbaiki

Erick Thohir menyebut kondisi rumput di lapangan dalam JIS tidak ideal karena banyak gulma. Hal tersebut membuat permukaan lapangan menjadi kurang rata. Jadi, harus ada perbaikan agar kondisinya lebih baik.

"Makanya, tidak rata, gitu kan? Kalau tidak rata, terus mesti diapakan? Didiemkan? Kalau didiemkan, tidak sesuai. Maka dari itu, harus diperbaiki," ungkap Erick Thohir.

"Diperbaiki dengan cara apa? Jenis rumputnya disesuaikan dengan jenis rumput yang bisa tumbuh dalam shading atau tidak perlu sinar matahari," tutur Erick Thohir.

Pemerintah telah menaksir biaya untuk merenovasi rumput JIS sebesar Rp6 miliar. Selain itu, demi membuat stadion berkapasitas 82 ribu ini makin aman dan nyaman, akses pintu VVIP Zona Barat juga bakal dibongkar demi akses bus pemain.

Disadur dari Bola.com: Muhammad Adi Yaksa/Aryo Atmaja, 8 Juli 2023