Arhan dan Dewangga Dipanggil Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday, Pelatih PSIS Beri Masukan

Serafin Unus Pasi | 18 Januari 2022 19:27
Arhan dan Dewangga Dipanggil Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday, Pelatih PSIS Beri Masukan
Pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggot (kedua dari kiri) ikut merayakan gol yang dicetak Pratama Arhan (depan) dalam laga kontra Malaysia di Piala AFF 2020, Minggu (19/12/2021). (c) PSSI

Bola.net - PSIS Semarang akan kehilangan dua pemain mudanya, Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga. Keduanya kembali dipanggil Timnas Indonesia untuk persiapan menyambut FIFA Matchday periode pertama tahun 2022.

Timnas Indonesia akan menjalani pemusatan latihan di Bali sejak tanggal 19 sampai 28 Januari mendatang. Setelah itu, Skuad Garuda akan menjalani laga persahabatan kontra Timor Leste.

Advertisement

Dipanggilnya Arhan dan Dewangga disambut baik pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic. Keduanya dinilai punya kualitas dan layak mendapatkan tempat di timnas Indonesia.

”Mereka sangat bertalenta, tetapi mereka harus bekerja keras dan bersaing dalam pertandingan untuk mendapatkan pengalaman dan kemajuan,” ungkapnya kepada Bola.net, Senin (18/01/2022).

”Saya percaya pada mereka sejak awal dan memberi mereka kesempatan di senior dan saya tahu mereka bisa membuat lebih banyak kemajuan. Karir mereka akan bagus jika terus bekerja keras,” sambungnya.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolanters.

1 dari 2 halaman

Terlalu Sering Pemusatan Latihan

Akan tetapi, Dragan sedikit mengkritisi kebijakan pemusatan latihan. Menurut dia, pemain sedianya tetap lebih banyak bersama klub di kompetisi untuk selanjutnya bergabung dengan timnas.

”Di Indonesia ini tidak diatur seperti di mana pun di dunia, tim nasional berkumpul di kalender FIFA,” Dragan menjelaskan.

”Jadi mereka ada di sana (timnas) tanpa henti dan bukan di klub. Mereka tidak memiliki pertandingan di kompetisi dan itu buruk bagi mereka dan klub,” tegasnya.

2 dari 2 halaman

Semua Pihak Diuntungkan

Menurut juru taktik asal Serbia tersebut, akan lebih baik jika pemain lebih banyak tampil bersama tim di kompetisi. Setelah itu, baru bergabung dengan tim nasional.

Klub juga tidak dirugikan karena kekuatannya tidak berkurang dalam mengarungi kompetisi. Artinya, semua pihak diuntungkan dengan kebijakan tersebut.

”Satu pertandingan di kejuaraan memiliki lebih banyak manfaat bagi pemain daripada satu bulan pelatihan tanpa permainan,” jelas Dragan.

”Makanya para pemain harus bermain di tim, lalu kembali ke timnas. Lebih baik untuk semua orang, lebih baik untuk para pemain dan untuk klub dan untuk tim nasional,” tandasnya.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)