'Spesies Langka' One-Club Man, Bisakah Lionel Messi Lampaui Totti-Maldini?

Richard Andreas | 3 Mei 2020 22:30
'Spesies Langka' One-Club Man, Bisakah Lionel Messi Lampaui Totti-Maldini?
Paolo Maldini (c) AFP

Bola.net - Akan selalu ada pesepak bola yang loyal membela satu klub sepanjang kariernya. Di era modern ini, Lionel Messi merupakan salah satu 'spesies langka' itu dengan sumpah setianya di Barcelona.

Kesetiaan itu dikenal dengan istilah 'one-club man', yakni pemain profesional yang menghabiskan sepanjang kariernya hanya untuk membela satu klub. Di era modern ini, one-club man terbilang langka.

Advertisement

Sport mengklaim uang adalah faktor utama lunturnya dedikasi one-club man. Hubungan pemain dengan klubnya memang masih kuat, tapi tidak sekuat sampai membuat mereka rela menolak tawaran klub-klub besar lainnya.

Kini, Messi pun mendekati grup istimewa pemain-pemain setia itu. Ada Paolo Maldini, Francesco Totti, dan Ryan Giggs di atasnya. Mampukah Messi melampaui atau sekadar menyamai mereka?

1 dari 5 halaman

Kesetiaan Messi

Messi datang ke Catalan dari Newell's Old Boys pada usia 13 tahun, tepat di tahun 2000 lalu. Sejak saat itu, dia berkembang dan bahkan jadi identitas Barca,.

Pada setiap kontrak yang diteken Messi, selain perihal nilai kontraknya, ada faktor emosional yang berperan besar. Messi adalah perjudian Barca yang paling sukses, Messi adalah Barca itu sendiri.

Messi pertama kali bermain untuk tim senior pada musim 2004/05 dan masih terus bermain sampai saat ini.

Sikap yang ditunjukkan Messi ini tidak umum di sepak bola modern. Tidak mudah menemukan pesepak bola yang tetap setia selama 16 tahun di tim yang sama.

Pertanyaannya, sampai kapan Messi bisa terus bermain?

2 dari 5 halaman

Bukan yang Nomor Satu

Lionel Messi saat melawan Arsenal pada Liga Champions musim 2009/2010 (c) UEFA

Messi mendekati usia 33 tahun, dia sudah setia 16 tahun di Barca, nyaris separuh usianya dihabiskan di sana. Biar begitu, sepertinya Messi tidak akan bisa jadi legenda one-club man terbaik.

Memang benar dia masih penting. Benar dia masih konsisten, musim ini saja dia sudah mencetak 25 gol dan 16 assists. Angka-angka Messi juga luar biasa: 718 pertandingan, 627 gol, 248 assists, 505 kemenangan, 48 hattrick, 34 trofi.

Biar begitu, sepertinya dia tidak akan bisa jadi one-club man terbaik sepanjang masa. Messi sudah 33 tahun, paling banyak dia bisa bermain 3-4 tahun lagi.

Jika demikian, dia akan menambah masa baktinya di Barca jadi total 20 tahun. Itu torehan luar biasa, tapi Messi masih tidak bisa melampaui Giggs, Totti, dan Maldini yang ada di 3 besar.

3 dari 5 halaman

Ryan Giggs

Ryan Giggs (c) Fuuta.com

Klub: Manchester United
Masa bakti: 24 tahun senior, 4 tahun junior

16 tahun Messi di Barcelona sudah luar biasa. Ditambah dengan 4 tahunnya di level junior, La Pulga sudah menempuh total 20 tahun. Lalu, dengan asumsi bisa bermain 4 tahun lagi, Messi bisa mencapai total masa bakti 24 tahun.

Kendati demikian, Messi sepertinya tidak akan bisa menyamai torehan Ryan Giggs. Legenda Manchester United ini menghabiskan 28 tahun di MU, dengan rincian 24 tahun di level senior dan 4 tahun junior.

4 dari 5 halaman

Francesco Totti

Francesco Totti saat membawa AS Roma scudetto musim 2000/2001 (c) AS Roma

Klub: AS Roma
Masa bakti: 25 tahun senior, 3 tahun junior

Menyamai torehan Giggs saja sudah sangat sulit bagi Messi, apalagi mencapai karier sehebat Totti. Memang pantas Totti menyandang status legenda AS Roma

Dia menghabiskan 25 tahun di level senior dan 3 tahun di junior. Totti sudah menolah belasan klub besar selama bertahun-tahun hanya demi membela Roma.

5 dari 5 halaman

Paolo Maldini

Paolo Maldini (c) AFP

Klub: AC Milan
Masa bakti: 25 tahun senior, 6 tahun junior

Di puncak daftar eksklusif one-club man, ada Paolo Maldini yang nyaris tidak akan tergusur. Nama Maldini sudah melekat di AC Milan, bahkan sudah jadi tradisi selama beberapa generasi.

Pada kasus ini, Paolo Maldini setia membela Milan selama total 31 tahun, dengan rincian 25 tahun di level senior dan 6 tahun junior.

Jika sepak bola tidak berubah, jika pemain terus pindah klub demi uang, sepertinya legenda Maldini tidak akan pernah dilampaui.

Sumber: Sport