Pengakuan Mesut Ozil: Menangis Ketika Harus Tinggalkan Real Madrid

Asad Arifin | 25 Maret 2023 11:13
Pengakuan Mesut Ozil: Menangis Ketika Harus Tinggalkan Real Madrid
Mesut Ozil dan Cristiano Ronaldo (c) AFP

Bola.net - Mesut Ozil membuat pengakuan tentang situasi yang terjadi ketika dia harus pindah dari Real Madrid ke Arsenal. Mesut Ozil mengaku bahagia berada bermain untuk Real Madrid dan menangis ketika harus hengkang.

Mesut Ozil menikmati tiga musim yang cukup manis bersama Real Madrid. Ozil bermain apik pada periode 2010 hingga 2012. Akan tetapi, pada awal musim 2013/2014, Ozil dihadapkan pada situasi sulit.

Advertisement

Carlo Ancelotti ditunjuk sebagai pelatih baru dan membawa perubahan pada peran Ozil di lapangan. Ozil tak lagi menjadi pilihan utama. Kala itu, Don Carlo punya Isco yang baru dibeli dari Malaga.

Situasi ternyata lebih rumit dari skenario di atas. Ozil punya masalah yang lebih pelik karena melibatkan Florentino Perez. Apa yang terjadi? Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Konflik, Pindah, dan Ozil Menangis!

Mesut Ozil sejatinya masih ingin bertahan di Real Madrid. Namun, ada dua situasi buruk yang menimpanya. Selain jarang masuk starting XI, hubungan Ozil dengan Perez sebagai Presiden Real Madrid juga mulai memburuk.

"Saya sangat sedih saat meninggalkan Real Madrid. Saya ingat itu di bandara. Ketika pesawat yang saya tumpangi dari Madrid segera lepas landas, saya menangis," kata Ozil.

"Saya sangat bahagia di Madrid, tetapi beberapa hal terjadi. Mendadak, di awal musim, saya tidak mendapat banyak menit bermain dan timbul konflik antara Tuan Florentino Perez dengan ayah dan agen saya," sambung Ozil.

2 dari 4 halaman

Akhirnya Pindah ke Arsenal

Akhirnya Pindah ke Arsenal

Mesut Ozil saat menghadiri Coaching Clinic yang digelar Concave Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Kamis (26/5/2022). (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Tak mendapat tempat di Real Madrid, Ozil kemudian memilih pindah ke Arsenal. Dia mendapat tawaran yang menarik dari Arsene Wenger. Arsenal menebusnya dengan harga 50 juta euro. Ozil mendapat peran yang amat krusial.

"Kami harus mencari klub baru. Itu sulit bagi saya. Saat pesawat lepas landas, air mata jatuh dari mata saya. Saat itulah saya menyadari semuanya sudah berakhir."

"Tentu saja, saya berharap kami bisa mengatasi situasi itu dengan cara yang berbeda," tambah Ozil.

3 dari 4 halaman

Akhir yang Buruk di Arsenal

Akhir yang Buruk di Arsenal

Playmaker Arsenal, Mesut Ozil, usai mencetak gol ke gawang Newcastle United, Minggu (16/2/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Ketika Arsene Wenger masih menjadi manajer Arsenal, Ozil punya peran yang sangat penting. Namun, ketika Wenger pensiun, nasib Ozil mulai surut. Dia tidak benar-benar masuk dalam rencana manajer Arsenal selanjutnya.

Pada era Mikel Arteta, karier Ozil bersama Arsenal berakhir. Ozil dilepas ke Fenerbache pada bursa transfer Januari 2021, setelah setengah musim jadi 'pengangguran' di Arsenal.

Sumber: GOAL International