Menyimak Visi Calon Presiden Barcelona: Mulai dari Victor Font Hingga Toni Freixa

Yaumil Azis | 28 Oktober 2020 11:44
Menyimak Visi Calon Presiden Barcelona: Mulai dari Victor Font Hingga Toni Freixa
Skuad Barcelona merayakan gol Ansu Fati ke gawang Ferencvaros, Liga Champions 2020/21 (c) AP Photo

Bola.net - Josep Maria Bartomeu telah resmi menanggalkan statusnya sebagai presiden Barcelona pada Rabu (28/10/2020) dinihari tadi. Lantas, siapa yang akan menggantikan dirinya?

Kisah Bartomeu dengan Barcelona memang, cepat atau lambat, bakalan berakhir. Apalagi setelah klub mengalami masa-masa yang berat di sepanjang musim 2019/20: Mulai dari kekalahan atas Bayern Munchen dan keinginan Lionel Messi untuk pergi dari Camp Nou.

Advertisement

Mosi tidak percaya telah digalakkan dan sudah ada 20 ribu suara yang mendukung pelengseran Bartomeu dari kursi kepresidenan. Menurut regulasi, Bartomeu bisa tersingkir pada bulan November mendatang.

Namun Bartomeu memilih untuk mengakhiri kiprahnya di Barcelona. Secara mendadak, pria berusia 57 tahun tersebut mengumumkan bahwa dirinya mundur bersama jajaran direksi Barcelona lainnya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 4 halaman

Joan Laporta Ikutan

Lantas setelah ini, siapa yang bakalan menjadi presiden klub berikutnya? Perlu diketahui bahwa pemilihan presiden baru akan dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2021 mendatang.

Sejauh ini sudah ada beberapa kandidat untuk menduduki kursi kepresidenan. Mereka adalah Victor Font, Joan Laporta, Jordi Farre, Toni Freixa serta Lluis Fernandez.

Laporta sendiri diketahui pernah menjabat sebagai presiden Barcelona. Ia datang pada tahun 2003 bersama Frank Rijkaard yang dinobatkan sebagai pelatih klub dan juga rekrutan dari PSG, Ronaldinho.

Laporta terbilang jarang mengungkapkan visi misinya untuk Barcelona. Tidak seperti pesaing lainya seperti Victor Font, Jordi Farre dan Toni Freixa.

2 dari 4 halaman

Visi Font: Akhir Era Messi

Beberapa waktu lalu, Font pernah mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan banyak perubahan saat menjabat sebagai presiden klub. Salah satunya adalah persiapan untuk menyambut era baru tanpa Messi.

"Kami punya banyak tantangan untuk lima atau 10 tahun ke depan. Salah satu kuncinya, yang paling utama, ialah akhir dari Messi [karena akan pensiun]," ujar Font kepada Marca.

Font juga berencana untuk mengganti sosok di kursi pelatih Barcelona jika sampai terpilih. Font sangat menginginkan Xavi dan hendak menendang Ronald Koeman dari Camp Nou, tak peduli prestasi apapun yang bisa diberikan olehnya di akhir musim ini.

Xavi bukanlah satu-satunya sosok lama yang ingin dibawa pulang Font ke Camp Nou. Carles Puyol, Gerard Lopez serta mantan presiden Barcelona di tahun 2000 hingga 2003, Joan Gaspart, juga masuk dalam rencananya.

3 dari 4 halaman

Visi Freixa: Mendukung Ronald Koeman

Berbeda dengan Font, Freixa menjadi angin segar buat Ronald Koeman. Freixa pernah menyatakan dukungannya terhadap pria asal Belanda tersebut.

"Saat saya berbicara dengannya, saya jadi merinding. Dia sangat mengetahui klub kami dan punya kepemimpinan yang bagus," ujar Freixa dikutip dari Goal International.

"Dia datang dan sudah membuat keputusan, saat anda mengangkat seorang pelatih, anda harus memberi dukungan terhadap dia sampai akhir," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Visi Farre: Kinerja di Balik Layar

Sementara itu, Farre memilih untuk fokus terhadap kinerja di balik layar klub. Terutama setelah Messi mengkritik habis-habisan program yang dijalankan oleh manajemen klub di bawah kepemimpinan Bartomeu.

Bukan cuma itu, Farre juga yakin kalau dirinya bisa membuat Messi berubah pikiran untuk meninggalkan Barcelona. Serta meyakinkan sang bintang menandatangani kontrak baru sebelum yang lama berakhir.

"Messi berkata bahwa tidak ada proyek jelas dan manajemen telah membohongi dia. Semua 'socios' harus menandatangani mosi kecaman," kata Farre beberapa waktu lalu, sebelum Bartomeu memutuskan mundur.

"Pengumpulan tanda tangan dipercepat setelah kata-kata Messi dikutip goal, ritmenya jadi dua kali lipat setelahnya, mungkin harus ada strategi lain namun yang terpenting ialah dia bertahan dan saya rasa masih mungkin untuk meyakinkan dia menandatangani kontrak baru," ucapnya.

(Goal International)