Maret 2016: Zidane Buat Keputusan Berani yang Tuntun Real Madrid Jadi Raja Eropa

Richard Andreas | 22 Maret 2020 08:00
Maret 2016: Zidane Buat Keputusan Berani yang Tuntun Real Madrid Jadi Raja Eropa
Casemiro berebut bola dengan Sergio Busquets di laga El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona di Santiago Bernabeu, Senin (02/03/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Maret 2016, performa Real Madrid yang tidak meyakinkan menuntut Zinedine Zidane untuk menemukan solusi berani dan mengembalikan timnya ke jalur yang tepat. Keputusan Zidane inilah yang mungkin membantu Los Blancos berjaya beberapa tahun setelahnya.

Menurut Marca, musim itu Zidane menangani Madrid di pertengahan setelah kegagalan Rafael Benitez, Januari 2016. Performa Madrid sempat menanjak beberapa pekan, sampai akhirnya kembali merosot di bulan Maret.

Advertisement

Los Blancos hanya bisa bermain imbang dengan Real Betis dan Malaga, sebelum dikalahkan Barcelona di Santiago Bernabeu. Kondisi itu memaksa Zidane untuk menemukan masalah timnya dan mencari jalan keluar.

Jalan keluar itu adalah gelandang tangguh bernama Casemiro, yang bahkan sebelumnya tidak masuk dalam tim inti. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Penemuan Casemiro

Saat itu, sejak Casemiro turun sebagai starter kontra Levante, 2 Maret 2016, Real Madrid terus memenangi semua pertandingan mereka di La Liga dan akhirnya menjadi juara Liga Champions.

Kehadiran Casemiro berhasil mendongkrak rasa percaya diri skuad Madrid, khususnya lini tengah yang sudah diisi Luka Modric dan Toni Kroos.

Saat itu, Zidane mungkin tidak dengan sengaja membentuk salah satu trio lini tengah terbaik yang pada akhirnya jadi pilar kejayaan Los Blancos sampai bertahun-tahun ke depan. Casemiro menjelma jadi salah satu pemain terpenting Zidane sampai sekarang.

Trio Casemiro-Kroos-Modric inilah yang memegang salah satu peran penting dalam kejayaan Madrid meraih trofi Liga Champions dalam tiga musim beruntun -- torehan yang bakal sulit disamai tim mana pun.

2 dari 2 halaman

Kata Casemiro

Bagi Casemiro sendiri, kepercayaan Zidane jelas merupakan titik balik dalam kariernya. Casemiro sebenarnya sempat menuntut dimainkan, Zidane memintanya menunggu, dan penantian itu terbukti tepat.

"Saya ingat ketika Zizou datang, saya tidak bermain pada lima pertandingan pertama di bawahnya, tapi dia selalu bicara positif soal saya," kata Casemiro pada interviu dengan Movistar, Oktober 2019 lalu.

"Saya berkata padanya bahwa musim sudah memasuki bulan Januari dan saya ingin jadi starter, saya ingin bermain."

"Dia melihat saya dan meminta saya tetap tenang, bahwa ketika saya mulai bermain saya tidak akan berhenti lagi," imbuhnya.

Sejak saat itu, Casemiro dan Zidane telah membangun hubungan untuk yang dilandaskan pada rasa saling percaya. Ikatan itulah yang membentuk kekuatan Madrid sampai saat ini.

Sumber: Marca