Karanka Ungkap Intrik Internal Real Madrid
Editor Bolanet | 6 Desember 2013 05:09
Tahun terakhir Karaka di Madrid bisa dikatakan sebagai tahun paling 'panas'. Konflik internal memecah belah Los Blancos dan hal itu sudah terkuak secara terbuka.
Merasa beban sebagai penggawa Madrid sudah berakhir, Karanka bersedia membuka semua intrik dan perseteruan antar elemen Madrid. Ia menunjukkan kacaunya ruang ganti Madrid musim lalu.
Tanpa canggung, Karanka juga membuka kehebatan dan kelemahan para penggawa Madrid. Ia menegaskan kembali bahwa di era Mourinho, tidak boleh ada pemain yang merasa lebih besar dari klub.
Berikut adalah kutipan wawancara Karanka dengan La Sexta yang menguak intrik internal di Real Madrid. (as/hsw)
Menepikan Casillas
Kami sudah berpikir panjang dan lama soal itu. Kami tahu siapa Iker dan dia jelas bukan sekadar pemain tua. Ketika anda membuat keputusan seperti itu, anda harus siap menerima semua konsekuensinya. tapi sebagai pelatih anda harus selalu mementingkan yang terbaik bagi tim.
Saat itu, kami menganggap Iker harusnya bisa melakukan segalanya dengan lebih baik. Saya tak tahu apakah dia bisa menerima keputusan itu dengan baik atau tidak. Tapi dia seharusnya tahu karena dia pernah bermain bersama pemain-pemain seperti Fernando Hierro, Manolo Sanchis dan Raul... Harusnya dia bisa mengerti.
Saya adalah teman Iker, tapi hubungan kami tak pernah sama lagi. Selama saya menjadi pelatih di Madrid, terutama menjelang kepergian saya, hubungan kami tak lagi bagus.
Sekarang Carlo Ancelotti memegang kendali Madrid. Dia memutuskan bahwa Diego Lopez adalah kiper yang lebih bagus. Diego kini menjadi pilihan pertama.
Casillas Menelepon Xavi
Sepanjang sejarah, hal itu belum pernah terjadi. Seorang pemain tak pernah menelepon pemain lain dari klub rival untuk menawarkan 'gencatan senjata'.
Selama tiga musim saya di Madrid, ada beberapa pertandingan di mana kedua tim saling menendang satu sama lain. Namun saya tak pernah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa persaingan itu memengaruhi persatuan di timnas Spanyol.
Kebocoran di Pers
Saya sempat diberitahu bahwa saya adalah mata-mata dalam tim. Mereka berpikir bahwa saya membocorkan informasi internal klub sebagai 'sogokan' agar pers memperlakukan saya dengan baik.
Kami berkumpul di hotel tim, berjalan menuju bus tim dan tiga menit kemudian media sudah menerbitkan daftar skuat dan line-up kami. Kadang kebocoran ini terjadi menjelang laga yang sangat penting.
Bahkan kebocoran ini terjadi setelah pertemuan yang sangat rahasia - pertemuan empat mata... Itu cukup mengejutkan.
Hubungan Dengan Pemain Madrid Saat Ini
Saya masih sering berkomunikasi dengan satu atau dua pemain. Saya tidak terlalu terkejut dengan semua yang telah terjadi. Saya seperti sudah bisa memperkirakannya.
Sergio Ramos
Sergio adalah bek terbaik di dunia dan dia sebenarnya masih bisa lebih baik lagi. Tapi dia adalah Sergio... Kadang dia terlalu percaya diri dan itu membuat performanya berhenti menanjak.
Dia dikritik keras setelah gagal dalam adu penalti melawan Bayern Munich. Namun dia kemudian berhasil mencetak penalti dengan gaya Panenka. Keberhasilan itu membuatnya merasa semakin kuat.
Iker dan Sergio adalah para pemimpin di ruang ganti Madrid. Mereka adalah sosok-sosok yang akan muncul jika keadaan menjadi sulit bagi tim.
Alvaro Arbeloa
Di dalam skuat Madrid, Alvaro adalah sosok yang paling siap menjadi tameng dan menerima kritik dari luar. Dia adalah pemain yang sangat profesional.
Ada orang yang mengatakan hal-hal tertentu tentang Alvaro. Ada yang bertanya bagaimana mungkin pemain seperti dia bisa menjadi juara dunia... Itu pertanyaan yang menggelikan.
Cristiano Ronaldo
Sama saja.. Kadang para pelatih suka menuntut seorang pemain untuk memberikan lebih. Kami tidak hanya sekadar meminta, kami bersungguh-sungguh.
Cristiano, anda bisa melihat sendiri, selalu bisa memberikan lebih. Tapi para pelatih Madrid sudah memiliki pandangan yang jelas; dalam keadaan apa pun, siapa pun tak boleh menjadi lebih besar dari klub. Siapa pun pemain itu.
Xabi Alonso
Xabi sepertinya sudah kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami cedera. Dia begitu penuh dengan energi dan telah berhasil mendapatkan tempatnya kembali di tim utama. Dia sudah bermain di tempat yang membuatnya nyaman.
Saya akan dengan sangat senang hati menerimanya bergabung dengan saya. Entah sebagai pemain atau asisten saya... Apa pun yang dia sukai, saya siap menerimanya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ronaldo: Madrid Masih Hebat Tanpa Saya
Liga Spanyol 5 Desember 2013, 20:59 -
Suarez Bertahan Hanya Sampai Akhir Musim
Liga Inggris 5 Desember 2013, 18:32 -
Tolak Arsenal dan United, 'New Zlatan' Idamkan Madrid
Liga Inggris 5 Desember 2013, 15:23 -
Morientes: Ballon d'Or Milik Ronaldo
Liga Champions 5 Desember 2013, 14:56 -
Petinggi Madrid Sibuk Yakinkan Morata
Liga Spanyol 5 Desember 2013, 13:44
LATEST UPDATE
-
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02 -
Hadapi Bahrain, Rizky Ridho Disebut Cocok Kembali Berduet dengan Jay Idzes
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:55 -
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Bahrain: Saatnya Garuda Bangkit!
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:34 -
Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:19 -
3 Pemain Bahrain yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:06 -
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16 -
Cedera Tidak Parah, Alisson Becker Siap Perkuat Liverpool Setelah Jeda
Liga Inggris 22 Maret 2025, 21:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39