Boom! Saat Tembakan Meriam Roberto Carlos Mengoyak Gawang Barcelona

Gia Yuda Pradana | 14 April 2020 15:44
Boom! Saat Tembakan Meriam Roberto Carlos Mengoyak Gawang Barcelona
Roberto Carlos (c) Real Madrid

Bola.net - Musim 1999/00 merupakan salah satu musim terburuk Real Madrid di La Liga. Bersama pelatih John Toshack, yang di tengah jalan digantikan Vicente del Bosque, Madrid cuma finis peringkat lima. Namun, harga diri Madrid masih cukup terjaga karena bisa memenangi El Clasico kontra Barcelona.

Pada pekan ke-7, Madrid meraih hasil imbang 2-2 di markas Barcelona. Kemenangan atas sang rival sukses diraih Madrid pada pekan ke-26.

Advertisement

Menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu, 26 Februari 2000, Madrid besutan del Bosque menang tiga gol tanpa balas atas Barcelona yang dilatih Louis van Gaal.

Gol pembuka di laga itu cukup berkesan. Gol pembuka itu dicetak oleh Roberto Carlos dengan tembakan keras dari kaki kirinya yang seperti meriam.

1 dari 3 halaman

Free Kick Sensasional

Free Kick Sensasional

Roberto Carlos (c) AFP

Roberto Carlos adalah salah satu bek kiri terbaik yang pernah ada. Mantan pemain Brasil itu melambungkan namanya bersama Madrid selama periode 1996-2007 silam.

Meski berposisi sebagai pemain belakang, Carlos dikenal gemar ikut naik menyerang. Senjata terkuatnya adalah kaki kiri yang bisa melepas tembakan superkeras.

Carlos mencetak 69 gol dalam 527 penampilan selama 11 musim memperkuat Madrid. Salah satu gol terbaiknya dengan seragam Madrid adalah ketika mengoyak gawang Barcelona pada musim 1999/00 dengan sebuah free kick.

Free kick itu pun terbilang sensasional, dan khas seorang Roberto Carlos.

2 dari 3 halaman

Kiper pun Tak Berdaya

Kiper pun Tak Berdaya

Roberto Carlos (c) Real Madrid

Real Madrid kontra Barcelona, Santiago Bernabeu, 26 Februari 2000. Saat itu, Madrid menempati posisi tiga klasemen sementara, sedangkan Barcelona di posisi lima.

Barcelona datang ke Bernabeu dengan trio Rivaldo, Patrick Kluivert, dan Luis Figo di lini serang. Sementara itu, Abelardo serta Michael Reiziger mengawal jantung pertahanan, dan Francesc Arnau berdiri di bawah mistar.

Hanya lima menit setelah kick-off, gawang Barcelona sudah bergetar.

Sebuah pelanggaran dilakukan pemain Barcelona. Wasit memberi hadiah tendangan bebas pada tuan rumah. Jaraknya sebenarnya masih sangat jauh menuju gawang. Namun, dengan keberadaan Carlos, Barcelona tak bisa merasa aman. Benar saja.

Eksekusi tendangan bebas kaki kiri Carlos membuat bola melesat dengan cepat dan kuat ke arah gawang. Arnau berusaha menghadangnya, tapi tak kuasa.

Boom! Madrid unggul 1-0.

3 dari 3 halaman

Madrid 3-0 Barcelona

Setelah gol pembuka Carlos itu, Madrid menambah dua gol lagi. Dua gol tambahan dicetak oleh Nicolas Anelka menit 19 dan Fernando Morientes menit 52.

Madrid akhirnya menang 3-0.

Musim itu, Madrid finis peringkat lima di bawah Deportivo La Coruna (juara), Barcelona, Valencia, dan Real Zaragoza. Namun, Madrid mampu meraih titel ke-8 di Liga Champions berkat kemenangan 3-0 atas Valencia di final.