Barcelona, Tahun Terburuk Gerardo Martino
Richard Andreas | 30 Mei 2020 04:00
Bola.net - Banyak pelatih top yang memimpikan kesempatan menangani klub besar seperti Barcelona. Namun, ternyata menangani Barca tidak selalu indah, seperti yang dirasakan Gerardo Martino beberapa tahun lalu.
Saat ini Martino merupakan pelatih Timnas Meksiko. Sebelumnya dia pernah bekerja di Camp Nou pada musim 2013/14 lalu, tentu itu kesempatan berharga karena bisa menangani pemain terbaik di dunia, Lionel Messi.
Kendati demikian, Martino justru merasa satu musimnya di Barcelona merupakan mimpi buruk. Dia mengaku gagal, tapi sebenarnya bukan kegagalan itu yang membuatnya kecewa berat.
Apa maksud Martino? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tahun Paling Buruk
Martino saat itu dipercaya menggantikan Tito Vilanova, tapi usaha perubahan yang dia bawa ditolak mentah-mentah. Dia hanya bisa mempersembahkan trofi Supercopa de Espana, tidak buruk, tapi usahanya mengubah identitas Barca membuat petinggi klub berang.
"Dari sudut pandang torehan, tahun itu tidak terlalu buruk. Kami berhasil meraih trofi dan mencapai final [Copa del Rey], tapi yang dipedulikan Barcelona hanya berapa banyak trofi yang sudah Anda raih," ungkap Martino kepada Mundo Deportivo.
"Biar begitu, saya bakal mengakui tahun itu merupakan tahun terburuk sepanjang karier saya. Sebab kontribusi saya sebagai pelatih dimulai dan diakhiri dengan manajemen tim."
Bermain Cepat
Saat itu, perubahan yang dibawa Martino sebenarnya tidak terlalu buruk. Dia menambah variasi permainan Barca. Tidak hanya umpan-umpan pendek, melainkan juga umpan daerah yang mengandalkan kecepatan penyerang sayap.
"Ada banyak keraguan soal kemampuan manajemen saya, tapi bagi saya kemenangan El Clasico 2-1 kontra Madrid di kandang sangatlah penting," lanjut Martino.
"Kami mencetak gol kedua dengan memanfaatkan umpan daerah. Namun, jika Barcelona harus memanfaatkan umpan daerah untuk mencetak gol, mereka menilai ada sesuatu yang salah."
"Akan tetapi saya merasa kecepatan itu membuat Barcelona jadi tim yang lebih komplet, sebab kita lawan menguasai bola, mereka bisa menunggu dan memaksimalkan serangan balik. Ternyata itulah yang mereka lakukan di musim berikutnya bersama Luis Enrique," tandasnya.
Sumber: Mundo Deportivo
Baca ini juga ya!
- Javier Tebas: La Liga Insya Allah Mulai Lagi 11 Juni 2020
- Napoli Tunggu Tawaran dari Real Madrid dan Barcelona untuk Fabian Ruiz
- Arsenal Mundur dari Perburuan Philippe Coutinho
- Philippe Coutinho Tidak Masuk Daftar Belanja Ole Gunnar Solskjaer
- Mereka yang Mengidolakan Lionel Messi: Dari Isco, Paul Pogba hingga Mario Balotelli
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inter Milan Berminat Datangkan Lenglet dari Barcelona
Liga Italia 29 Mei 2020, 22:20 -
Manchester United tak Perlu Boyong Coutinho, Ini Alasannya
Liga Inggris 29 Mei 2020, 20:42 -
Javier Tebas: La Liga Insya Allah Mulai Lagi 11 Juni 2020
Liga Spanyol 29 Mei 2020, 20:01 -
Arsenal Mundur dari Perburuan Philippe Coutinho
Liga Inggris 29 Mei 2020, 17:20
LATEST UPDATE
-
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27 -
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39