4-4-2 Berlian Real Madrid Masih Perlu Diasah

Asad Arifin | 3 Agustus 2023 11:07
4-4-2 Berlian Real Madrid Masih Perlu Diasah
Pemain Real Madrid merayakan gol ke gawang Manchester United pada laga pramusim 2023/2024 (c) AP Photo/Michael Wyke

Bola.net - Real Madrid memanfaatkan sesi pramusim untuk mengasah formasi 4-4-2 berlian mereka. Hasilnya, pelatih Carlo Ancelotti mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki sebelum musim 2023/2024 dimulai.

Madrid memainkan empat laga pramusim. Los Blancos meraih kemenangan atas AC Milan dan Manchester United pada dua laga awal. Selanjutnya, Toni Kroos dan kolega kalah dari Barcelona dan Juventus.

Advertisement

Pramusim kali ini dipakai Ancelotti untuk menguji formasi baru 4-4-2 berlian. Mereka harus melakukan penyesuaian setelah Karim Benzema pergi. Lalu, ada Jude Bellingham yang didatangkan dari Dortmund.

Musim-musim sebelumnya, Madrid bermain dengan formasi 4-3-3. Mereka punya Benzema sebagai penyerang tengah. Sebelumnya, ada Cristiano Ronaldo untuk peran tersebut. Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Perlu Diasah

Real Madrid kebobolan delapan gol dari empat laga pramusim. Carlo Ancelotti tidak tutup mata dengan catatan minor tersebut. Pelatih asal Italia itu melihat ada masalah di lini belakang dan itu karena perubahan formasi.

"Ini merupakan pramusim yang positif dan dalam pertandingan yang kami mainkan kami telah menunjukkan kualitas yang berbeda. Kadang sangat bagus dan yang lainnya dalam hal pertahanan, yang perlu kami tingkatkan," ucap Ancelotti.

"Tim tidak terbiasa bertahan dalam formasi (4-4-2) berlian. Kami kebobolan banyak gol melawan Juventus dan Barcelona. Kami kekurangan keseimbangan dan kami perlu memperbaikinya," tegas Ancelotti.

2 dari 3 halaman

Rentan Serangan Balik

Rentan Serangan Balik

Pertandingan Real Madrid vs Barcelona di pramusim 2023 (c) AP Photo/Jeffrey McWhorter

Pada aspek menyerang, Real Madrid cukup kuat. Koneksi Vinicius dan Rodrygo mampu merepotkan pertahanan lawan. Dukungan dari Bellingham dan Fede Valverde juga membuat serangan Real Madrid cukup menjanjikan, walau belum efektif.

Sementara, pada aspek bertahan, Madrid acap kali kalah jumlah ketika dihadapkan pada serangan balik.

Bek sayap Madrid terlalu maju untuk melakukan pressing. Pada duel lawan Juventus, Madrid acap kali hanya bertahan dengan Tchouameni dan dua bek tengah. Situasi ini tidak cukup efektif ketika lawan yang dihadapi kuat dalam duel satu lawan satu.

Sumber: realmadrid.com