10 Momen Paling Penting Dalam Karier Xavi
Gia Yuda Pradana | 21 Mei 2019 14:12
Bola.net - - Xavi Hernandez telah memainkan pertandingan terakhirnya sebagai pesepakbola profesional. Dia resmi pensiun sesudah pertandingan Al Sadd melawan Persepolis di Liga Champions Asia, Senin (20/5).
Xavi sudah menutup lembaran kariernya, di mana dia memainkan total 1114 pertandingan resmi dan meraih 34 trofi juara.
Xavi pensiun di usia 39. Dia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Spanyol dan Barcelona.
Seperti dilansir Marca, berikut 10 momen paling penting dalam karier panjang Xavi sebagai pesepakbola profesional.
1. Debut Barcelona
Louis van Gaal memberi Xavi kesempatan melakoni debutnya di Barcelona pada 18 Agustus 1998, dalam laga melawan Real Mallorca. Xavi, yang waktu itu digadang-gadang sebagai penerus Josep Guardiola di lini tengah, mencetak satu gol namun gagal membantu Blaugrana meraih kemenangan.
2. Trofi Piala Dunia U-20 dan Medali Perak Olimpiade
Pada 1999, Xavi menjuarai Piala Dunia U-20 bersama rekan-rekan seperti Iker Casillas, Pablo Orbaiz dan Carlos Marchena. Setahun berselang, Xavi menjadi bagian skuat Spanyol yang menjadi runner-up di Olimpiade Syndey.
Scroll terus ke bawah.
Juara Liga
3. Gelar Juara Liga Pertama
Xavi meraih gelar juara La Liga perdananya pada musim 1998/99 di bawah kepelatihan Van Gaal. Xavi memainkan 17 pertandingan dan mencetak satu gol.
4. Diberi Peran Baru Oleh Rijkard
Frank Rijkaard menerapkan sistem 4-3-3 yang memberi Xavi kebebasan di lini tengah bersama gelandang-gelandang jangkar semacam Edmilson, Mark van Bommel, Edgar Davids dan Thiago Motta. Bersama Rijkaard, mereka meraih dua gelar liga, dua titel Supercopa de Espana dan satu trofi Liga Champions.
5. Panen Gelar Bersama Guardiola
Xavi melalui periode terbaik dalam kariernya ketika Barcelona dilatih Josep Guardiola. Mereka meraih dua trofi Liga Champions, dua Copa del Rey, tiga gelar La Liga, tiga Supercopa de Espana, dua Piala Dunia Antarklub dan dua Piala Super Eropa.
Piala Eropa dan Piala Dunia
6. EURO 2008
Bersama rekan-rekan seperti Andres Iniesta, David Silva, Cesc Fabregas dan David Villa, Xavi membantu Spanyol meraih gelar kedua di Piala Eropa. Selain meraih trofi juara, Xavi juga dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.
7. Piala Dunia 2010
Meski berganti pelatih dari Luis Aragones ke Vicente del Bosque, pilar-pilar di timnas Spanyol tidak berubah. La Furia Roja meraih gelar juara Piala Dunia di Afrika Selatan, dan Xavi kembali menjadi salah satu motor penggeraknya.
8. Mimpi Ballon d'Or
Andres Iniesta, Lionel Messi dan Xavi adalah kandidat utama untuk penghargaan Ballon d'Or 2010. Xavi bermain luar biasa sepanjang musim, tapi Messi yang keluar sebagai pemenang. Xavi pun menjadi salah satu pemain hebat yang tak pernah meraih Ballon d'Or.
9. Rekor Penampilan Barcelona
Xavi memperkuat Barcelona periode 1998-2015. Dia mencatatkan jumlah penampilan terbanyak (767) dalam sejarah Barcelona. Xavi mengakhiri kariernya di Barcelona pada 6 Juni 2016, usai membantu Blaugrana meraih gelar Liga Champions mereka yang ke-5.
10. Akhir Perjalanan di Qatar
Setelah 17 musim di Barcelona, Xavi bergabung dengan Al Sadd di Qatar. Xavi meraih gelar juara Qatar Stars League, Emir of Qatar Cup, Qatar Cup dan Sheikh Jassim Cup. Empat musim di klub ini, Xavi akhirnya gantung sepatu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sergi Roberto: Messi Tak Pernah Lelah Cetak Gol
Liga Spanyol 20 Mei 2019, 20:28 -
Barca Mulai Pesimis Bisa Datangkan De Ligt
Liga Spanyol 20 Mei 2019, 18:51 -
Eks Bek Barca Ini Tak Mau Neymar Dijadikan Kapten di Timnas Brasil
Amerika Latin 20 Mei 2019, 17:01 -
106 Gol Penalti di La Liga 2018/19, Real Madrid 'Donatur' Terbesar
Liga Spanyol 20 Mei 2019, 16:03
LATEST UPDATE
-
Digeprek Australia, Patrick Kluivert Minta Timnas Indonesia Move On
Tim Nasional 20 Maret 2025, 21:22 -
RESMI! Daftar 4 Negara yang Sudah Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 20 Maret 2025, 19:54
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40