Pelatih Jerman: Yang Mulus-mulus di Awal, Biasanya Jarang Menjadi Juara
Yaumil Azis | 21 Juni 2021 00:02
Bola.net - Timnas Jerman mengalami momen naik-turun di awal ajang Euro 2020. Mereka berhasil mengalahkan Portugal dengan skor 4-2 hanya selang beberapa hari setelah tumbang tipis ketika menghadapi Prancis.
Secara keseluruhan, persaingan di Grup F masih sangat sengit. Prancis yang berada di peringkat teratas belum bisa dipastikan lolos ke 16 besar lantaran ditahan imbang Hungaria dengan skor 1-1 pada Sabtu (19/6/2021) lalu.
Jerman mengalahkan Portugal yang pada matchday pertama berhasil mencuri tiga poin dari Hungaria. Dengan begitu, Grup F pun belum mendapatkan perwakilannya untuk bermain di 16 besar seperti grup-grup lainnya.
Dan setelah ini, Die Panzer bakalan bertemu Hungaria. Haram hukumnya buat mereka untuk menganggap enteng negara yang pernah diperkuat Ferenc Puskas tersebut. Terpeleset sedikit, Jerman bisa tersingkir lebih dulu dari pagelaran ini.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Tak Perlu Sempurna Buat Juara
Paling tidak, Jerman sedang berada di atas angin. Moral tim sedang baik karena mengalahkan Portugal. Kepercayaan diri yang cukup tinggi terlihat dari tuturan sang pelatih, Joachim Loew, saat bertemu awak media.
Kekalahan di tangan Prancis jelas menjadi noda buruk dalam perjalanan Jerman. Namun, hasil buruk itu sudah dilupakan Loew. Sebab ia percaya bahwa tim yang mulus-mulus saja di awal pagelaran jarang keluar sebagai juara.
"Kami tidak pernah meragukan diri sendiri. Kami tahu bahwa kami bisa melakukan sesuatu yang lebih baik. Pertandingan berikutnya akan menjadi lebih sulit, sebab Hungaria bertahan dengan delapan atau sembilan orang," ujarnya dikutip dari Goal International.
"Ada banyak tim kuat di turnamen ini, namun tim yang selalu berlari dengan sempurna dalam dua pertandingan pertama jarang berakhir sebagai juara dalam turnamen," lanjutnya.
Tentang Laga Melawan Portugal
Jerman sempat tertinggal lebih dulu setelah Cristiano Ronaldo mencetak gol di menit ke-15. Tapi berkat gol bunuh diri Ruben Dias dan Raphael Guerreiro, ditambah aksi Kai Havertz dan Robin Gosens, Die Panzer bisa menang meski kebobolan lagi oleh Diogo Jota.
"Itu adalah laga yang sangat kuat buat kami melawan Portugal yang memiliki teknik bagus, serta kuat dalam serangan balik. Kami menunjukkan moral yang besar setelah tertinggal. Kami menunjukkan semangat yang sangat bagus dan tidak pernah kehilangan jejak, dan bisa mempertahankan ketenangan."
"Kami juga mampu mempertahankan momentum agar tetap tinggi dan menciptakan banyak peluang bagus sembari tampil dengan tempo yang sangat baik. Kami membuat pertahanan Portugal kewalahan beberapa kali," pungkas Loew.
Jerman tidak boleh tenggelam dalam euforia terlalu lama. Sebab laga melawan Hungaria akan menjadi penentuan. Pertandingan tersebut akan digelar di Allianz Arena pada Kamis (24/6/2021) mendatang.
(Goal International)
Baca Juga:
- Euro 2020: Legenda Liverpool Kritik Keras Sikap Bruno Fernandes
- Cetak Gol Lawan Portugal, Kai Havertz Catat Rekor Baru
- Performa Buruk Bruno Fernandes Tuai Kritik: Dia Cuma Jalan-Jalan di Lapangan
- Usai Pecundangi Portugal, Gosens Kali Ini Tak Minta Kostum Ronaldo
- Karma! Dulu Tolak Tukar Kostum, Kini Tim Cristiano Ronaldo Diobok-obok Robin Gosens
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pelatih Belanda: Italia Paling Mengesankan, Jerman Favorit Juara
Piala Eropa 20 Juni 2021, 22:58 -
Euro 2020: Permak Portugal, Inilah Jerman yang Sesungguhnya
Piala Eropa 20 Juni 2021, 04:00
LATEST UPDATE
-
Jay Idzes Dukung Patrick Kluivert: Dia Tidak Kalah Bagus dari Shin Tae-yong!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:16 -
Prediksi Media Inggris: Timnas Indonesia Dipermak Australia 0-2 di Sydney
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:01 -
Kabar Bagus! Australia Berada dalam Tekanan Jelang Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 06:29
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56