Liputan Euro 2024: Cerita Volunteer Asal Indonesia, Bersaing dengan 146.000 Orang, Hingga Dapat Kejutan dari Philipp Lahm

Anindhya Danartikanya | 10 Juli 2024 15:30
Liputan Euro 2024: Cerita Volunteer Asal Indonesia, Bersaing dengan 146.000 Orang, Hingga Dapat Kejutan dari Philipp Lahm
Volunteer Euro 2024 asal Indonesia, Budi Lomban Gaol. (c) ist

Bola.net - Meskipun Indonesia hanya menjadi penonton di perhelatan akbar Euro 2024 yang dilangsungkan di Jerman, nyatanya ada putra bangsa yang turut ambil bagian dalam turnamen sepak bola bergengsi ini.

Adalah Budi Lumban Gaol, seorang volunteer asal Indonesia yang berkesempatan bertugas di Kota Munchen. KLY Sports bertemu dengan Budi Lumban di kawasan Marienplatz, Munchen, dalam sebuah momen tak terduga yang penuh inspirasi.

Advertisement

Budi, yang telah menetap di Jerman selama 25 tahun, memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan tradisi sepak bola di negara tersebut. "Saya menyelesaikan studi S1 di Bandung, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Jerman. Kini, saya telah 25 tahun tinggal di sini dan bekerja sebagai Senior Manager di Siemens," ungkap Budi mengawali kisahnya kepada KLY Sports.

Menjadi volunteer di Euro 2024 bukanlah hal yang mudah. Budi harus melalui proses seleksi yang panjang, ketat, dan penuh persaingan. Namun, dengan bekal kualifikasinya yang mumpuni, Budi berhasil lolos dan mendapatkan kesempatan berharga untuk menjadi bagian dari tim sukarelawan di Munchen.

1 dari 4 halaman

Proses Seleksi Ketat

Proses Seleksi Ketat

Proses perekrutan volunteer Euro 2024. (c) ist

Perjuangan Budi - yang pernah terlibat dalam proyek kereta cepat di Jerman dan Mesir - untuk diterima menjadi volunteer sudah dimulai sejak tahun lalu. Proses perekrutan sukarelawan dimulai pada Maret 2023.

Saat itu, Budi harus bersaing dengan puluhan ribu orang dari berbagai negara, terutama warga Jerman. Siapa sangka, semua proses itu bisa dilalui dengan mulus dan impiannya menjadi volunteer akhirnya terwujud.

"Proses menjadi volunteer itu menyenangkan. Total yang mendaftar ada 146 ribu orang dari 31 kebangsaan. Nah, jumlah volunteer yang diterima di seluruh Jerman cuma 16 ribu orang," tutur Budi.

"Pendaftaran dibuka Maret 2023, saya mengirim CV, kemudian dipanggil untuk mengikuti wawancara."

Budi menuturkan pihak panitia mengecek dengan teliti kebenaran yang tercantum di CV miliknya. Dalam berkas tersebut dia menulis bisa berbahasa Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, dan sedikit Spanyol.

Keahlian luar biasa itu ikut membantu Budi diterima sebagai volunteer.

Yang menarik, dia juga mendapat kejutan yang menyenangkan saat menjalani proses wawancara menjadi volunter tersebut.

2 dari 4 halaman

Kesempatan Ngobrol dengan Philipp Lahm

Menurut Budi, saat itu sang pewawancara bertanya apa motivasinya mendaftar sebagai volunteer. Budi kemudian menjelaskan bahwa sejak dulu sudah suka sepak bola.

Bahkan, dia pernah bermain sebagai bek kiri di salah satu klub Kreisliga alias liga kasta terendah di Jerman yang berisi pekerja, mahasiswa, dan pelajar, pada periode 2004-2005, saat dirinya mengambil gelar doctor.

"Saya juga bilang keluarga saya mencintai sepak bola sejak kecil. Istri saya fans berat Philipp Lahm. Begitu saya ngomong soal pemain favorit istri, eh yang wawancara bilang akan ada kejutan buat saya," kenang Budi.

Tiba-tiba saja Philipp Lahm, yang merupakan legenda Timnas Jerman dan Bayern Munchen, muncul untuk menemuinya. Kebetulan, Lahm adalah Direktur Penyelenggara Euro 2024.

Budi langsung girang bukan kepalang ketemu legenda sepak bola Jerman tersebut. Saking girangnya dia sampai lupa untuk mengabadikan momen berharga tersebut.

"Saya melakukan kebodohan. Lupa selfie bareng Lahm. Yang begini sudah beberapa kali kejadian. Kalau terlalu antusias, saya jadi melupakan semuanya. Handphone lupa, minta tanda tangan juga lupa lupa."

Budi kemudian mendapat kesempatan mengobrol dengan Lahm. Namun, dia mengakui itu bukan kali pertama dirinya bersua dengan Lahm. Dulu sebelum menikah, Budi beberapa kali pernah nonton sesi latihan Bayern Munchen dan bisa melihat pemain-pemainya, termasuk Lahm, dari jarak cukup dekat.

Namun, tetap saja, kesempatan bertemu Lahm saat wawancara volunteer itu sangat berkesan bagi Budi.

3 dari 4 halaman

Pengalaman Tak Terlupakan

Lalu, apa saja tugas Budi sebagai volunteer Euro 2024? Dia kebagian tugas di fanzone dan bagian hospitality. Tugasnya adalah melayani suporter yang datang ke stadion dan memberikan informasi yang mereka butuhkan.

"Banyak fans yang enggak tahu informasi, cara membeli tiket atau cara menuju stadion, akhirnya jadi bayar tiket kemahalan, bisa jadi beli di calo atau mereka salah beli tiket. Banyak juga turis yang kecolongan," kata dia.

Ada satu pengalaman menarik yang dialami Budi selama bertugas menjadi sukarelawan di Euro 2024. Saat itu, dia pernah membantu suporter Skotlandia yang kebingungan menjelang laga pembuka kontra Jerman.

Sang suporter kecopetan dan semua kartu identitasnya hilang. Dia masih punya paspor, tetapi ditinggal di hotel. Apesnya, handphone miliknya sedang dibawa sang istri.

"Dia punya tiket digital, tetapi karena kartu identitas tidak ada, jadi tidak bisa bergerak lagi. Saya bantu dia pulang ke hotelnya. Kebetulan kartu akreditasi milik saya bisa berfungsi banyak termasuk mengakses transportasi. Jadi saya bisa bantu dia kembali ke hotel," kenang Budi.

4 dari 4 halaman

Ada Volunteer Asal Indonesia Lainnya

Ternyata Budi bukan satu-satunya volunteer Euro 2024 asal Indonesia. Budi menyebut ada satu lagi suporter asal Indonesia yang bertugas di Munchen.

"Kalau yang saya kenal ada satu lagi volunteer orang Indonesia. Dia lagi study S1 atau S2 di sini. Tetapi hari ini enggak datang karena lagi sakit demam. Dia sudah tinggal di Munchen selama beberapa tahun," tukas Budi.

Apakah ada Bolaneters yang tertarik jadi volunteer di Piala Dunia atau Euro selanjutnya? Yang jelas, kisah Budi ini bisa menjadi inspirasi. (Tri Wahyu Utami)