Kompak! Skuat Inggris Bakal Tinggalkan Lapangan Jika Ada Satu Pemain yang Jadi Korban Pelecehan Rasi

Dimas Ardi Prasetya | 9 Oktober 2019 18:22
Kompak! Skuat Inggris Bakal Tinggalkan Lapangan Jika Ada Satu Pemain yang Jadi Korban Pelecehan Rasi
Inggris (c) AP Photo

Bola.net - Penyerang Chelsea Tammy Abraham mengatakan skuat Timnas Inggris bakal langsung meninggalkan lapangan apabila ada satu rekan mereka yang menjadi korban pelecehan rasial saat jumpa Bulgaria.

Skuat Inggris akan beraksi lagi di jeda internasional kali ini. Pasukan Gareth Southgate itu akan menjalani laga Kualifikasi Euro 2020.

Advertisement

Mereka akan melakoni dua pertandingan sekaligus. Yang pertama bertandang ke markas Republik Ceko pada tanggal 12 Oktober.

Setelah itu pada 14 Oktober, Inggris akan berhadapan dengan Bulgaria di Stadion Vasil Levski. Pertandingan yang dihelat di Sofia ini nanti akan berlangsung sedikit berbeda.

Sebab sebagian stadion akan ditutup oleh pihak UEFA. Hal tersebut terjadi karena fans Bulgaria sebelumnya didakwa bersalah karena melakukan aksi rasisme di laga lawan Kosovo dan Republik Ceko pada bulan Juni 2019 kemarin.

1 dari 3 halaman

Protokol UEFA

Sebelum menjalani dua laga away itu, Southgate sebelumnya sudah mengadakan pertemuan dengan skuat The Three Lions. Pertemuan yang dihelat pada Senin malam itu digunakan untuk mendiskusikan aksi apa yang akan mereka lakukan jika nanti ada kejadian rasis dari fans.

Southgate juga menjelaskan bahwa akan ada protokol dari UEFA terkait aksi tak terpuji itu. Para pemain pun disebut cukup sepakat untuk mengikuti protokol tersebut.

Pihak UEFA sendiri memiliki protokol tiga langkah untuk menekan aksi rasisme itu. Langkah pertama dimulai ketika pemain yang merasa menjadi target pelecehan rasial itu melaporkan insiden itu kepada kapten tim. Sang kapten kemudian akan melaporkannya kepada wasit.

Setelah itu wasit akan menghentikan pertandingan untuk sementara. ia akan meminta announcer di stadion untuk memberikan peringatan pada fans agar tak melakukan aksi rasisme itu lagi.

Kemudian jika ada insiden rasisme kedua yang terjadi, yang didengar sendiri oleh sang wasit atau dilaporkan kepadanya, maka perangkat pertandingan akan menghentikan laga lagi. Wasit kali ini akan menarik kedua tim keluar dari lapangan dan sekali lagi memberikan peringatan pada penonton agar bersikap tertib. Jika tidak laga akan dihentikan.

Keputusan kemudian akan diambil oleh pengadil lapangan. Ia akan berkonsultasi dengan ofisial dan para pemain untuk menentukan apakah laga bisa diteruskan atau dihentikan.

2 dari 3 halaman

Abaikan Protokol

Abaikan Protokol

Harry Kane (c) AP

Abraham kemudian mengisyaratkan bahwa skuat Inggris sepertinya akan mengabaikan protokol tersebut. Striker 22 tahun itu mengatakan semua pemain akan langsung keluar lapangan apabila merasa protokol tersebut dirasa tidak efektif.

"Harry Kane bahkan mengatakan bahwa jika itu terjadi dan kami tidak senang dengan itu, kami berbicara dengan pemain dan jika ia tidak bahagia, kita semua keluar dari lapangan bersama-sama," ungkapnya pada Sky Sports.

"Ini masalah tim. Jangan mengasingkan satu orang, kami satu tim. Jika itu terjadi pada salah satu dari kami, itu terjadi pada kita semua," tegasnya.

"Kami memang membicarakan hal itu. Harry Kane mengajukan pertanyaan tentang alih-alih melalui tiga langkah, jika kami memutuskan bahwa kami ingin menghentikan permainan dan kami ingin menghentikan permainan - tidak peduli berapa skornya - jika kami tidak senang dengan itu, sebagai tim kami akan memutuskan apakah akan tetap di lapangan atau tidak," bebernya.

3 dari 3 halaman

Terlalu Lunak

Terlalu Lunak

Tammy Abraham (c) AP Photo

Abraham merasa bahwa protokol UEFA itu terlalu lunak. Ia merasa para suporter tak akan langsung begitu saja tunduk dengan himbauan dari pengeras suara.

"Bagi saya pribadi, saya pikir itu hanya satu pukulan karena memberikan alasan kepada orang-orang," katanya. "Suatu kali, dua kali, tiga kali - itu memberi orang alasan konyol," kritiknya.

"Seperti yang kita semua katakan kemarin, jika itu terjadi dan katakanlah ada peringatan atau apa pun di stadion, maka itu terjadi lagi, kita harus membuat keputusan sebagai tim dan dengan staf," pungkasnya.

Tammy Abraham sendiri pernah menjadi korban pelecehan rasial sebelumnya. Demikian juga dengan rekan setimnya di Timnas Inggris, Raheem Sterling.

(Sky Sports)